"Untuk persiapan LDKS besok, kaka harap kalian semua sudah mengerti yaa? Dan jika ingin bertanya kaka akan membuka sesi tanya jawab sekarang" Ucap seorang Lelaki yang memakai sebuah almameter berwarna hitam dan disana terdapat sebuah bet ditangan kanannya yang bertulisan "Ketua OSIS". Rio Renaldo
"Kak soal peralatan perkelompok seperti senter,buah-buahan, lilin, dan yang lainnya itu gimana?" Ucap salah satu siswa disana
"Okey, jadi setelah ini kaka akan kasih waktu sejenak untuk para askor (Asisten Koordinator) mendiskusikan kepada masing-masing kelompoknya untuk masalah perlengkapan regu. Jadi itu semua akan diurus oleh askor kalian nanti" Jelas Rio. Dia memang salah satu anak shs yang paling bijaksana dan mengerti akan arti organisasi. Uhhh kerennyaaaaa >w<)/
"Oiya kak, kalo misalnya ada yang dateng telat pas pelaksanaan gimana yaa kak?" Tanya salah satu siswi
"Telat? Ohh kalian gaperlu khawatir soal itu, karena kaka menghargai semua yang sudah datang On Time! Maka yang telat akan kaka kasih sebuah konsekuensi ditempat pelaksanaan nanti. Dan untuk kalian yang tidak memenuhi persyaratan akan kaka beri konsekuensi berbeda di setiap KESALAHANnya" Jelas Rio sambil menekan setiap kata KESALAHAN.
"Anjirr kalo gue telat gimana nih? Gue kan kebo" bisik Alika kepada kedua temannya yang berada di kanan dan kirinya. Luna dan Alena
"Slow gue bangunin. Lu sih gak shalat subuh yaa?" Bisik Luna dengan sedikit ejekannya.
"Gue shalat, shalat kok kalo gak telat heheheh" bisiknya lagi cengengesan.
"Tapi gue takutnya papah gue belum siap-siap jam 5 pagi mah. Nanti gue berangkat sama siapa dong?" Alika.
"Lo kan ada kak dika oon" ucap Luna sambil menoyol pelan kepala Alika.
"Dia gamungkin pulang, semua panitia disuruh nginep disini cuyyy" jelas Alika.
"Ehh masa? Sorry gue gatau hahahahah" Luna.
"Yaudah, nanti kita berangkat bareng aja gimana? Dianterin sama ayah aku" Usul Lena ikut berbisik. Nah dari tadi kek Len lu bersuara. Irit amat sama suara ckckck
Mendengar usulan Lena, membuat kedua bola mata Alika dan Luna saling bertatapan dan tatapan mereka berartikan Usulan yang menguntungkan! Hohoho. Karena usulan Luna tentu saja mereka berdua tidak perlu membangunkan Orang Tua mereka dan menunggu ritual pagi Orang Tua mereka dulu bukan? Hohoho kesempatan emas!
"SIAPPP!!!" Ucap Luna dan Alika lantang. Upss, mereka sampai lupa kalo ini masih di aula sekolah.
"Ya kalian yang disana, ada masalah?" Tanya Rio. Sontak semua mata langsung mengarah kearah mereka
"Mampuss,mampussss lu sih Lun" ucap Alika menyalahkan.
"Nih anak-anak ngapain lagi pake ngeliatin segala? Iyaa gue tau kok gue emang cantik, tapi biasa aja kali ngeliatinnya horror banget njirr" batin Luna.
"Apaan kok gue? Lo tuh yang terlalu bersemangat" balas Luna tidak mau disalahkan.
Nah loh? Kalo udah kaya gini aja gaada yang mau disalahin.
Lena menggelengkan kepalanya ketika menatap kedua sahabatnya itu, benar-benar memalukan! Ehh tapi ini juga salahnya kan? Apa boleh buat? Dia langsung menaikkan tangannya dan mulai bertanya.
"Kak, kira-kira kapan kita bisa berdiskusi dengan kelompok kita masing-masing dan dengan askor kita juga?" Tanya Lena mengalihkan perhatian. Malaikatt baikkk gueeeeeee ^v^)~
"Okey, hitungan ketiga jika tidak ada yang bertanya, maka akan kaka tutup sesi tanya jawab ini" jawab Rio.
"1"
YOU ARE READING
C I N (T) A (COMPLETE)
Teen Fiction"Kenapa sih lo gak pindah aja ke agama gue Lun?" Tanya Andreas serius. "Kalo, gue pindah agama ke agama lo, yakin lo masih mau nerima gue?" Balas Luna dengan senyum manisnya yang tidak terkesan dibuat-buat. "Maksud lo?" Andreas menaikkan alis matany...
