Gak masalah sih kalo ada yang baca atau engga cerita absurd aku ini hohoho😆 Bcs aku cuman mau berkarya dan nuangin hobby aku yang udah ada dari SD ini😁😄
Wkwkwk :v kalo kalian suka alhamdulillah kalo engga juga gapapa😉😝 Karena selain buat berkarya aku juga seneng banget kalo bisa punya temen baru dari sini❤ Hohoho Enjoy with it guys💞
Bukannya berbagi itu indah?😉
**********
"KAK DIKA PERSEDIAAN MAKANAN DI KULKAS UDAH ABIS KATA MAMAH LO DISURUH BELI SEKARANG" Teriak Alika dari lantai 2 tepatnya dikamarnya.
"Masya Allah adek gue suaranya ngelebihin aungan dajjal deh" Gunam Andika pelan. "Lagian si mamah pake ninggalin gue sendiri sama adek laknat kaya dia, udah tau kan kalo gaada mamah sama papah gue dinistain dan dijadiin pembantu sama dia" Gunamnya sambil berjalan kearah meja didekat TV dan mengambil konci mobil miliknya lalu berjalan menuju bagasi.
"Si Black sweet gue tambah cakep aja deh kalo udah dimandiin kaya gini, semakin cinta deh hahahah" Ucapnya kepada mobil sport hitam kesayangannya, ia memasuki mobil itu dan langsung menancapkan gasnya menuju ke supermarket terdekat.
Selama diperjalanan ia hanya terdiam sambil sesekali mengikuti lirik lagu yang sedang ia putar di radio mobilnya.
Beberapa menit kemudian, Andika sudah sampai disebuah Supermarket yang cukup besar. Untung saja tempat ini tidak begitu jauh dari Perumahannya. Ia berjalan masuk kedalam dan mengambil sebuah troli disana dan berjalan menuju tempat cemilan.
"Kalo diliat-liat gue itu calon Daddy yang baik yaa buat anak-anak gue kelak? Hahahah buktinya aja cogan kaya gue mau disuruh adek laknatnya buat beli makanan kaya gini. Biasanya kan cowok ogah-ogahan" Gunamnya pelan kepada diri sendiri.
Kalian tau? Ini bukan pertama atau kedua kalinya Andika kesini, tapi sudah menjadi rutinitas setiap minggunya ia berada ditempat ini. Memiliki adik perempuan yang bisa dibilang Malas itu memang sangat merepotkan! Untung Andika sayang banget sama adiknya yang labil itu. Jadi apapun yang dipinta adiknya selama itu masih dalam hal wajar akan ia lakukan demi adik satu-satunya yang sangat ia sayangi. Beruntung bukan? Punya kaka cogan dan sangat peduli dengannya? Hanya saja Alika tidak terlalu Peduli dengan keadaan sekitarnya.
Setelah trolinya sudah cukup dipenuhi oleh beberapa makanan ringan, ia beralih menuju tempat sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Ya, dia tau bahwa adiknya bukan hanya memerlukan makanan ringan saja, tapi dia juga memerlukan makanan yang sehat untuknya bukan? Selain care dengan adiknya, Andika juga salah satu type cowok yang pandai memasak. Idaman.
"Loh? Elo sahabatnya Alika kan?" Tanya Andika ketika melihat seorang gadis berhijab yang tampak sedang memasukan beberapa buah-buahan segar didalam trolinya.
Gadis itu menoleh kearah asal suara dan tersenyum manis ketika mendapatkan seorang pria berbadan tegap dan tinggi sedang menatapnya. Ia beralih kearah troli yang berada disamping pria itu dan sedikit menahan tawa serta ada rasa kagum didalam hatinya "jadi, ada juga cowok yang suka belanja ya?" Batinnya tersenyum.
"Woi? Lo ngapain bengong dah? Gue nanya kali" Ucap Andika melambaikan tangan didepan wajah cantik Lena membuyarkan lamunan unfaedahnya.
"E-ehh iyaa kak kenapa?" Jawab Lena kikuk.
"Tadi gue nanya, lo sahabatnya Alika kan?" Andika mengulangi pertanyaannya lagi.
Luna mengangguk pelan. "Kaka ngapain? Belanja? Alika mana?" Tanya Lena seperti polisi yang mengintrogasi tahanannya.
"Ett lu nanya apa gimana? Satu-satu kali"
Andika mulai memasukan beberapa sayuran dan buah-buahan segar kedalam trolinya.
Lena menarik nafas panjang sebelum mulai bertanya lagi, ia sadar pertanyaannya tadi memang sedikit banyak sih hehehe. "Alika mana? Gaikut kaka belanja?"
YOU ARE READING
C I N (T) A (COMPLETE)
Teen Fiction"Kenapa sih lo gak pindah aja ke agama gue Lun?" Tanya Andreas serius. "Kalo, gue pindah agama ke agama lo, yakin lo masih mau nerima gue?" Balas Luna dengan senyum manisnya yang tidak terkesan dibuat-buat. "Maksud lo?" Andreas menaikkan alis matany...
