^Flashback👀^

28 5 0
                                        

"Eh Len, btw lo gak balikin gitar ini ke kak Andreas?" Tanya Luna yang baru teringat bahwa gitar itu bukan milik Lena.

"A-aku lagi? K-kamu aja deh Lun. Aku malu" Balas Lena yang mulai mem-blushing saat mengingat kejadian tadi.

Jadi.......

"Oiya Len, bukannya tadi kak Dika nyuruh kamu buat minjem gitar sama salah satu askor ya?" Tanya Luna ketika kelompok 3 sudah mulai tampil, dan itu berarti giliran kelompoknya sebentar lagi.

"Eh emang iya yaa?" Tanya lagi dengan tampang cengonya.

"Iya L E N A" Balas Luna dnegan menekan setiap kata dengan nama Lena. "Yang tadi sore loh" jelasnya.

"Oiya, masya allah aku lupa!" Jawab Lena sambil menepok jidatnya yang tak berdosa.

"Yaudah, kamu minjem dulu gih. Bentar lagi kita udah mau tampil nih." Timpal Alika.

"T-tapi, kesiapa?" Tanyanya polos.

"Tadi kan kak Andreas bawa gitar Lena.... yaampun untung lo sahab-" Siip! ucapan Alika dipotong secara sepihak.

"Tapi aku malu, kalian aja yaa? Ya ya ya? Hehehe baik deh." Bujuk Lena sambil menunjukkan senyum lima jarinya.

"E N G G A!" Jawab Alika dan Luna kompak.

"Udah sono gih, keburu tampil!" Luna mendorong pelan Lena kearah dimana kaka-kaka askor berada.

"Ihh jahat!" Keluh Lena merasa iba kepada dirinya sendiri.

Iyalah, gaada yang mau Iba sama Lo Len. Wkwkwkw.

Lena menarik nafasnya panjang dan mulai memberanikan diri untuk melangkah kearah askor-askor yang menurutnya seram itu. Hanya menurut dia loh guyss.

"P-permisi kak" ucap luna gugup dan jantungnya mendadak berdegup kencang tidak karuan saat seorang kaka askor laki-laki menatapnya dengan sorotan mata yang berarti ada apa?. Askor itu bernama Rio.

Bukan hanya ada Rio, tapi Andreas dan Andika pun juga berada disana. Ya karena mereka itu sahabatan jadi tidak mungkin mereka jauh-jauh untuk acara yang menurut mereka adalah Refreshing otak.

Andreas dan Andika juga ikut menatap Lena dengan tatapan yang menurut Lena sangat Horror. Hanya menurut Lena loh.

"K-kak , mau nanya boleh? Kalo boleh tau kak Andreas yang mana ya?" Tanya Lena polos. Oh Shit! Ternyata dia gatau yang namanya kak Andreas? Jadi itu alasan Lena meminta teman-temannya untuk meminjamkan gitar kepada kak Andreas? selain malu, ternyata ia juga tidak tau kalo kak Andreas itu yang mana.

"Mau ngapain lo nyariin Kak Andreas? Suka lo?" Celetuk Rio asal. Andreas yang mendengar perempuan itu mencarinya langsung menatapnya bingung dan sedikit menahan tawa. Kenapa? Dia bingung karena, kenapa perempuan yang ada dihadapannya ini tidak tau namanya? Bukankah dia sangat populer dikalangan juniornya? Ahh mungkin itu hanya perasaannya saja. PD!

"S-suka? E-engga ko kak engga. Aku cuma ma-" belum sempat melanjutkan omongannya Lena langsung menatap kearah pria yang berbadan tinggi tegap yang sedang memandangnya.

"Gue Andreas, kenapa?" Tanya Andreas yang jauh didalam hatinya sudah tertawa terbahak-bahak melihat tingkah konyol juniornya ini. Konyol? Bukan, lebih tepatnya tingkah polosnya.

C I N (T) A (COMPLETE)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin