"Engga"
"GILANG!"
"Dan gaakan pernah bosen"
"Nyebelin!"
"Bodo amat"
Luna memasang wajah cemberutnya. Ia berniat untuk mendorong Gilang agar menjauh darinya tetapi, tangan mungilnya berhasil ditahan oleh tangan kekar milik gilang. Mata mereka saling memandang satu sama lain. Terjebak dalam fikirannya masing-masing, sehingga secara tidak sadar wajah mereka terus berdekatan. Semakin dekat dan bahkan hanya hidung mereka yang mancung sudah saling bersentuhan. Bahkan nafas Gilangpun bisa dirasakan oleh Luna dan begitupun sebaliknya sampai saatnya tanpa Luna sadari ia mulai terhanyut oleh perasaannya yang tidak karuan dan mulai memejamkan matanya.
Gilang tersenyum jahil saat ia melihat sahabatnya yang sudah memejamkan matanya seakan terlena olehnya.
"Gue tidur dikamar sebelah ya? Kalo gue tidur sama lo yang ada bangun-bangun kuping gue budeg lagi" Bisik Gilang ditelinga Luna.
Luna membuka matanya dan semburat merah dipipinya mulai terlihat, Anjir gue malu. Gue kira Gilang beneran mau.. Ah gila gue kanapa sih?
Sebelum melihat Luna benar-benar menyadari perkataannya tadi, Gilang langsung beranjak pergi dan berlari menuju kamar sebelah sampai akhirnya teriakan khas Luna pecah.
"GILANG! KURANG AJAR LO! SHIT GUE KUTUK LO JADI COGAN" what? Luna menyadari perkataan terakhirnya dan segera menutup mulutnya lalu tertidur pulas dibayang-bayang mimpinya.
**********
Alika berjalan menelusuri koridor sekolahnya. Ia memperhatikan beberapa siswa yang terlihat sedang asyik kedalam obrolannya masing-masing. Ada yang sedang bergosip, membicarakan tentang bias-bias mereka sebagai fangirl, ada yang sedang mencurahkan seluruh hatinya, bahkan ada juga yang sedang bertengkar.
Masa-masa putih abu-abu memang menyenangkan bukan? Penuh dengan konflik cinta dan persahabatan. Bahkan tak banyak juga yang mengalami keduanya.
"Ah sial perut gue kok tiba-tiba mendadak laper gini ya?" Alika berjalan menuju kantin untuk membeli beberapa cemilan disana, mengingat tadi pagi ia tidak sempat bersarapan karena kakaknya sudah meneriakinya dan alhasil membuat rutinitas paginya terganggu. Sebenarnya bukan karena telat, tapi karena memang kakaknya harus datang lebih awal untuk mengurus beberapa urusan bersama teman-temannya katanya.
"Semuanya berapa bu?"
Tunggu! Itu bukan hanya suara Alika. Bahkan ada satu suara yanh terdengar berat untuknya. Ia menolehkan pandangannya untuk menatap sumbee suara yang kini berada disampingnya.
Mereka saling bertatap-tatapan selama beberapa saat, sampai akhirnya cowok itu memutuskan kontak matanya.
"Ngapain lo ngeliatin gue? Kalo lo naksir sama gue, gue gak tanggung jawab loh" ucap pria yang bernama Rio.
Oiyaa dia tau, orang ini salah satu sahabat kakaknya bukan? "PD banget lo kak" ketusnya.
"Mimpi apa gue pagi-pagi ketemu cogan? Bhahahaha"
"Masa?" Rio menatap kembali cewek yang berada didepannya dengan tatapan yang begitu intens. Berharap mendapatkan sebuah perasaan kagum dibalik bola matanya.
"Yaiyalah, lagian gamungkin gue suka sama cowok nyebelin kaya lo kak"
"Duhh,dede merasa bersalah udah ngomong begitu sama kaka cogan"
"Gue gak yakin, gue liat dimata lo itu ada rasa kagum karena ketampanan gue kan? Lo gabisa bohong" ucapnya dingin disertai dengan senyum simpulnya.
"Mampus mati gue"
"Tau ah, unfaedah banget gue ngurusin cowok kaya lo kak" Alika langsung pergi meninggalkan Rio dikasir tersebut.
"Mamaaaaa Dada dede sesekk nih jantung rasanya mau copott" gunamnya sambil berlari kecil menjauhi Rio tanpa memandangnya terlebih dahulu.
"Loh mba belum bayar" ucap ibu-ibu yang bertugas sebagai kasir disana. Sayangnya Alika sudah pergi jauh sekarang.
"Berapa bu? Punya cewek tadi biar saya aja yang bayar" ucap Rio ramah.
"punya mba itu Rp12.000,00 dan punya mas Rp6.000.00 jadi totalnya Rp18.000,00 mas" jawab ibu itu baik.
Rio mengambil lembaran Rp20.000,00 disakunya dan langsung memberikannya kepada ibu-ibu kasir disana. "Kembaliannya disimpen aja bu" ucapnya ramah dan pergi meninggalkan kasir tersebut.
Rio menggeleng pelan saat melihat wajah imut Alika dan perlahan senyum mulai mengembang dibibir tipisnya.
**********
TBC~
Haloo halooo semuanyaaaaaa😄
niatnya mau nyoba sampe 4000 words ehh taunya belum bisa😆 hehehe maaf pendek yaaa😁
Iyaa tauu Typo eplywel kan? Ckckck!😖
Jangan lupa vote dan kasih aku komentar tentang cerita ini. Kalo engga bisa juga gapapa hohoho gak maksa😉 kalian baca ajaa aku udah seneng kok😘
Seeyou guysssss~
-Rara-
#SalamDariPenulisYangSukaTypo💕
YOU ARE READING
C I N (T) A (COMPLETE)
Teen Fiction"Kenapa sih lo gak pindah aja ke agama gue Lun?" Tanya Andreas serius. "Kalo, gue pindah agama ke agama lo, yakin lo masih mau nerima gue?" Balas Luna dengan senyum manisnya yang tidak terkesan dibuat-buat. "Maksud lo?" Andreas menaikkan alis matany...
^Flashback II👀^
Start from the beginning
