My Possessive CEO✔

MPC-9

Matanya sesekali menatap ke seorang yang sedang mengemudi.

Ya, orang yang sedari tadi mencuri pandang itu adalah Siska.

Siska menggigit bibir bawahnya gugup.

Ingin bicara.

Tapi, gak berani.

Bagaimana tidak, aura yang ada di sekitar Mike sedari tadi adalah negatif.

"Emh..Mi-ke?" Panggil Siska pelan.

Tidak ada respon.

Siska makin gugup.

"Bagaimana ini? apa Mike marah? tapi kenapa dia mesti marah?" pikir Siska.

Mobil Mike berhenti. Siska menatap ke sekitarnya.

"Terima kasih" Ujar Siska sambil menunduk. Dirinya keluar dari mobil Mike.

Dan langsung saja mobil mahal itu melesat cepat.

Siska menghembuskan nafasnya.

Dirinya berbalik dan berjalan ke apartemen miliknya. "Eh, neng Siska?" Salah satu penjaga disana menyapanya. Siska tersenyum tipis.

"Malam pak Wawan"Sapa Siska.

"Malam juga neng, Abis dari mana neng? cantik benar"

Siska tersenyum. "Makasih pujiannya pak, Siska abis jalan jalan ni, kak Sella udah nampak balik pak?"

"Oh neng Sella baru 5 menit lalu tadi saya liat, ada nanyain eneng tadi." Jelas Pak Wawan.

Siska mengangguk, setelah mengucapkan kata terima kasih kepada pak Wawan Siska langsung berjalan menuju lift.

Menekan tombol 10 dimana tempat apartemennya berada.

Dalam hati Siska berdoa semoga tidak kena semprot dengan kakak sepupunya itu.

"Habis dari mana?" Pertanyaan itu langsung terlontar disaat Siska memasuki apartemen.

"A-nu..Jalan jalan" Ucap Siska pelan.

"Sama siapa? Rani?" Tanya Sella. Siska mengangguk.

"Karna gue lagi seneng gue gak akan nanyak banyak pertanyaan." Ujar Sella sambil tersenyum lebar.

Siska menautkan alisnya. "Udah dapat kerja ya?" Tanya Siska langsung.

Senyum lebar yang ditampakkan oleh Sella langsung luntur seketika.

Ekspresinya sudah berganti menjadi kekesalan.

"Lo nih, pura pura gak tau kek, padahal gue mau buat suprise" Dengus Sella.

Siska terkekeh kecil.

"Sorry sorry, ah, gimana kalau Siska pura pura gak tau aja"

Sella melototkan matanya tak percaya.

"Lo kok ngeselin sih?"

Siska hanya tertawa kecil mendengarnya.