MPC-2

114K 7.4K 58
                                    

Siska terus merogoh ke dalam  tasnya. Saat ini dia sedang mencari dompetnya yang entah bagaimana bisa, sudah tidak berada di tas ranselnya.

"Udah mbak?"

Siska makin panik saat supir taksi itu bertanya untuk yang ketiga kalinya.

"emhh..ma-af pak..Bisa nanti gak?" Tanyanya takut takut.

Tukang taksi itu mendengus. "Ya elah mbak, kalo gak ada duit gak usah na..-"

"Ini uangnya dan kembaliannya ambil saja" Ucap pria memakai jas hitam itu.

Siska menatap bingung. Dia penasaran siapa yang membantunya. Melihat sekarang pria itu berdiri membelakanginya.

"Gitu kek dari tadi" Tukang taksi itu kembali masuk ke mobilnya lalu mengemudikannya pelan.

"Teri-ma ka-sih om" Ucap Siska sambil menunduk.

"Aku akan sangat senang jika kamu membalas budiku"

Siska menatap sepatu itu.

Siska langsung mendongak, manatap pria yang tinggi menjulang di depannya.

Cukup tampan.

Siska langsung menggelengkan kepalanya berkali kali.

"Bagaimana caranya?"Tanya Siska langsung. Dia buru buru, apa lagi saat mengetahui jam masuk sekolah sebentar lagi.

"Makan malam?"

"Baiklah" Ucap Siska tanpa berpikir panjang. Dia membungkukkan badannya sebentar.

"Terima kasih om" Kata Siska sambil tersenyum.

Dan tanpa basa-basi lagi Siska langsung membalikkan badannya dan berjalan terburu buru menuju sekolahnya.

👫

Pria itu tersenyum tipis saat menatap punggung Siska yang semakin menjauh.

Memakai kaca mata hitamnya, lalu dia berjalan menuju mobil yang memang tidak jauh berhenti dari tempatnya tadi berdiri.

"Sepertinya tuan sangat senang" Suara itu langsung masuk ke indra pendengarannya saat dirinya baru saja memasuki mobil.

"Tentu saja" Katanya sambil tersenyum tipis. "Dan tolong kirim salah satu bodyguard, suruh tunggu Siska saat jam pulang sekolahnya" Sambungnya.

"Tentu tuan"

...

Siska berjalan sambil membawa tumpukan buku yang banyak.

Sesekali dirinya tersenyum saat ada yang menyapa, atau saat dirinya menatap ke beberapa orang yang di kenalnya.

"SISKA!!?" Teriakan dari belakang itu, membuat Siska menoleh.

Dan tampaklah Rani yang sedang berjalan pelan menuju ke arahnya.

"Aku kira kamu gak sekolah Ran" Ucap Siska.

"Sekolah lah bego, bukan berarti gue lagi 'isi' tapi gue gak sekolah.." Dengus Rani.

Siska mengangguk paham.

"Lo mau kemana dah? Bawa tumpukan buku bejibun begitu?" Tanya Rani.

"Ke perpustakaan, buk Erni suruh taruh disana" Jelas Siska.
Rani hanya mengangguk angguk.

Mereka berdua asik bercanda selama berjalan menuju perpustakaan.

"Rani?"

Siska dan Rani kompak menoleh ke samping. Di sana berdiri, Arga 
Salah satu most wanted di sekolah mereka.

"Arga?" Siska bisa melihat ketegangan dari Rani. Ada apa ini?

"Ada apa lo manggil gue?" Sambung Rani.

"Bisa kita bicara berdua?"

Rani menatap ke Siska meminta bantuan. Siska tau ada yang tidak beres antara Rani dan Arga. Apa dia biarkan saja merek a berdua bicara?

"Gue boleh kan minjem temen lo sebentar?" Tanya Arga ke Siska.

Siska benar benar bingung.

"Gue duluan aja deh Sis" Ucap Rani, lalu langsung pergi meninggalkan Siska dan Arga.

Dan tanpa ba-bi-bu Arga langsung berlari mengejar Rani yang menjauh.

Siska menatap bingung kedua manusia itu. Dia mengangkat bahunya, lalu kembali berjalan menuju perpustakaan.

👫

Jam pulang sudah berdering. Siska berjalan keluar kelasnya dan melihat Rani sudah menunggunya.

"Ayo"

Baru kali ini, Siska hanya mendengar perkataan pendek dari Rani.

"Kamu kenapa Ran?"

"Gk papa"

Oke, berarti benar Rani ada masalah.

"Ran, aku sahabat kamu..Kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita ke aku" Ujar Siska.

Rani menghela napasnya, menatap Siska sambil tersenyum.

"Gue pasti cerita, tapi nanti.. Saat gue siap" Jelas Rani. Siska tersenyum lalu mengangguk.

"Lo pulang sama gue mau?" Tanya Rani sambil membuka pintu mobilnya.

"Gak usah Ran, aku bisa pulang sendiri..Lagi pula aku gak mau ngerepotin kamu yang lagi 'isi'.." Jelas Siska. Rani hanya mendengus.

"Banyak alasan lo, bilang aja gak mau naik ma gue" Dengus Rani dan Siska hanya tersenyum ga-je.

"Hati-hati" Ingat Rani, Siska mengangguk.

Matanya terus menatap Rani yang memasuki mobil lalu melaju sedang sampai tidak bisa di lihat olehnya lagi.

Siska berjalan keluar sekolah,niatnya dia akan berjalan ke halte dan menunggu bis di sana.

Untungnya, Rani tadi sempat meminjamkan uang untuk dirinya naik bis.

"Permisi nona, nona yang bernama Siska kan?"

Siska yang saat itu sedang tenang tenangnya duduk langsung menoleh. Dan mendapati seorang laki laki yang berpakaian serba hitam.

Siska memiringkan kepalanya.

"Saya?"

"Iya"

[TBC]

Makasih votenya..Jangan lupa juga ya komentarnya😳😳


Instagram: its_rarahza

My Possessive CEO✔Where stories live. Discover now