The Twins!

228 12 0
                                    

Leonidas? Meliodas? Benar-benar merepotkan. 2 bersaudara kembar yang satu ini, ketika mereka bekerja sama, mereka akan membuat semua lawannya kewalahan. Aku adalah salah satu diantara lawannya yang akan kewalahan menghadapi mereka.

"Meliodas,"
"Apa kau ingin terbunuh oleh si bodoh ini?"
"Kau tahu, kau tidak akan bisa mengalahkannya dengan kegilaan itu,"

"Diamlah, Leonidas!"
"Biarkan saja aku melakukan apa-"

*Bug!

"Tenanglah, bodoh!"
"Jangan biarkan kegilaan mu itu mengambil alih diri mu,"
"Jika kau membiarkannya lagi, aku akan membunuh mu, Meliodas,"

"Ukh,"
"Jangan menyuruh-nyuruh ku seperti itu, Leonidas!"
"Kau tidak memiliki..,"

Kembar sialan, apa yang mereka ributkan sekarang? Pertengkaran diantara mereka tidak akan merubah apa pun, melainkan akan menjadi mala petaka bagi lawannya, yakni aku. Selama mereka bertengkar seperti itu, tubuh mereka akan bertambah kuat dan daya serangan mereka akan jauh lebih mematikan. Uhm, apa yang harus ku lakukan sekarang? Aku tidak memiliki kesempatan untuk bisa kabur dari sini. Cih! Aku tidak melihat celah untuk kabur dari sini. Aku harus memikirkan rencana secepat mungkin, jika tidak mereka akan membunuhku terlebih dahulu. Aku harus berhati-hati dalam bergerak dan membuat rencana, tidak boleh miliki celah yang besar. Setidaknya, celah yang terbuat adalah celah yang sangat kecil. Ukh, kepala ku kembali terasa sakit, apa yang terjadi pada tubuh ku kali ini? Penglihatan ku mulai kabur. Aku mulai susah menggerakkan tubuh ku. Apa ini karena serangannya Leonidas atau apa? Aku tidak bisa memprediksikannya. Aku harus mencari tempat untuk bersembunyi terlebih dahulu, setelah itu memanggil bala bantuan. Aku tidak memiliki pilihan lain selain itu. Meliodas dan Leonidas, 2 Angel yang merupakan kembar identik yang menyebalkan. Meliodas adalah angel yang bisa dibilang gila dan Leonidas bisa dibilang waras. Mereka memiliki kecepatan dibawah Samael, namun daya serangan dan ketahanan tubuh mereka akan bertambah seiring pertarungan dimulai.

"Huh, Meliodas!"
"Jangan melakukan tindak bodoh lagi, mengerti?!"
"Jika tidak-"

"Jika tidak apa?!"
"Ha?! Kenapa kau mnegatur-ngatur ku Leondias?"
"Kau bahkan tidak bisa melakukan apa-apa!"
"Kau hanya bisa menonton dari kejauhan dan melempari pisau-pisau mu itu,"

Pisau? Menonton dari kejauhan? Jadi memang dia yang melukai ku seperti ini. Tidak kusangka ia bisa melempari pisau dari kejauhan, benar-benar tidak bisa dipercaya.

"Pisau? Menonton dari kejauhan?"
"Apa kau menantang ku, Meliodas?!"

"Menantang ku?!"
"Bagaimana jika iya?"

"Akan ku cincang kau, Meliodas,"
"Akan ku jadikan kau daging cinacng ku!"

"Begitu ya,"
"Kalau begitu, siapa yang bisa membunuh Luciel,"
"Dialah pemenangnya,"
"Dan bagi yang kalah, harus meilih dibunuh atau bunuh diri,"
"Bagaimana?"

"Baiklah,"
"Aku terima tawaran mu itu, Meliodas!"

Tawaran apa-apaan itu? Mereka hanya akan menganggap ku sebagai lalat, lalat yang harus di hancurkan layaknya semut. Mereka ini benar-benar menyebalkan, aku harus segera bertindak sekarang juga.

Devil Legacy & RealistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang