Missing

7.1K 287 3
                                    

Hah, sudah 1 minggu sejak kejadian menyebalkan itu. Aku bahkan tidak di perbolehkan masuk kelas selama 5 hari. Benar-benar guru yang menyebalkan. O iya, kalau dipikir-pikir Miko kemana ya? Apa dia sedang sakit? Dia kemana ya? Biasanya dia yang paling aktif di kelas.

"Oi! Oga!"

"Apa?"

"Miko kemana?"

"Miko? Dia sudah menghilang selama 7 hari,"
"Ini hari ke-7 sejak ia menghilang,"

"Menghilang?"

"Iya, begitulah,"

"Luciel!"

"I-iya Sensei?"

"Fokus saja dalam mengerjakan tugasmu,"

"Baik Sensei,"

Dia menghilang sudah 7 hari, berarti hari pertama ia menghilang adalah ketika aku menjalani hukuman ku di hari pertama. Miko, kau kemana bodoh? Kelas ini menjadi sepi tau! Dasar bodoh!

"Sensei, aku sudah selesai mengerjakan tugas ku,"
"Aku boleh keluar kan?"

"Kau menyelesaikan 50 soal hanya dalam 5 menit?"
"Apa kau benar-benar Luciel?"
"Keluarlah, kalau kau mau,"

"Oke,"

*Step!

Hmm, waktu itu, ia menangis merangkul ku bukan? Hah, ini benar-benar menyebalkan. Setelah masalah ku selesai, muncul masalah yang lain. Ini benar-benar menyebalkan. Apa yang harus ku lakukan sekarang? Apa mungkin ia tidak menghilang, melainkan ia kena hukum seperti yang ku alami? Mungkin saja, persetase hipotesa ku benar, juga cukup besar. Sekarang aku mau ke atap dulu, disana lebih sejuk daripada disini. Hmm...

("Luciel,")

Ia merangkul ku waktu itu dalam keadaan menangis, maksudnya apa ya? Aku fokus saja ke tempat tujuan ku. Semoga saja, ia sudah sekolah besok. Semoga saja. Sebaiknya, aku keluar lebih dulu seperti ini agar tidak belajar dengan guru bodoh itu bukan?

("Luciel,")

Cih! Kenapa aku harus memikirkan hal yang tidak penting seperti itu? Kenapa ia selalu muncul di benak ku? Ini benar-benar menyebalkan. Apa yang harus ku lakukan sekarang? Lebih baik tidur saja bukan? Semoga saja hari ini cepat berlalu.

*Sleep

Hah, sudah berapa jam aku ketiduran disini? 2 jam pelajaran?! Menarik! Aku-

"Luciel!"

"Hmm???"

"Kau itu apa?!"

"Siapa kau?"
"Kau..,"
"Kenapa bisa mirip dengan ku?"

"Aku adalah kau, dan kau adalah aku,"

"Nah!"
"Aku sudah muak mendengar kata-kata itu,"
"Tunggu dulu, kenapa semuanya menjadi merah disini?"

"Aku adalah kau, dan kau adalah aku,"
"Mengerti?"

"Hmm?"
"Nah!"
"Sudah ku bilangkan, aku muak mendengar kalimat itu,"

"Kalau begitu-"

"Pergi sana, kau mengganggu ku saja,"
"Kau sama saja dengan guru bodoh itu,"
"Sama-sama membuat ku muak!"

"Kau-"

"Pergi sana,"
"Hush! Hush!"
"Aku mau tidur dulu,"

"Apa kau tau, kau bicara dengan siapa?"

"Aku tidak peduli,"
"Aku mau melanjutkan tidur ku dulu,"

"Kau!"

"Pergi sana,"
"Hush! Hush!"

"O-oke,"

Hmm, aneh sekali. Eh? Semuanya sudah menjadi normal kembali, baguslah.

("Luciel,")

Hah, kata-kata dan ekspresi itu kembali tergiang di kepalaku. Cih! Menyebalkan sekali, sebaiknya aku kembali ke kelas ku. Lagian, si bodoh itu sudah keluar dari kelas bukan? Apa yang terjadi dengan ku? Kenapa aku mengingat hal yang tidak penting itu? Apa yang salah dengan ku? Kenapa aku harus mengingat hal yang kurang penting seperti itu? Lagian, Miko dan aku tidak memiliki hubungan apapun. Jadi, untuk apa aku memikirkan seseorang yang tidak memiliki hubungan dengan ku?

"Hmm...,"
"Dasar bodoh!"
"Cih!"
"Miko bodoh!"

Devil Legacy & RealistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang