A Giant Ferris Wheel #14

1K 88 3
                                    

Aku menggeliat pelan. Suhu ruangan bahkan menjadi lebih dingin di pagi hari begini. Aku menguap pelan, lalu menarik kembali selimutku untuk menutupi seluruh tubuhku.

Suasana begitu dingin hari ini.

Setelah sekian lama aku kembali mencoba untuk tertidur, lebih tepatnya hanya sekitaran lima menit, tiba tiba saja aku mengingat sesuatu.

Sebuah selimut...,

Kenapa saat aku menarik selimut, aku merasa tidak ada yang menahannya?

Aku mencoba untuk membuka mataku perlahan, meskipun rasanya sangat berat sekali. Mataku masih menyipit, aku belum bisa melihat terlalu jelas. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku berulang kali.

"Ng?" gumamku pelan. Disebelahku kosong. Kasurnya juga terlihat rapi. Seseorang pasti telah bangun sekarang, dipagi hari seperti ini.

Yah,

Lagipula, siapa lagi kalau bukan Junkai?

"Dia...sudah bangun?" gumamku sekali lagi, dengan pelan. Aku mengucek ngucekkan mataku lalu segera bangkit dari tidurku.

Aku masih setengah sadar. Lagi-lagi aku menguap pelan. Aku mengacak-acakkan rambutku sehingga rambutku menjadi lebih acak-acakkan dari sebelumnya yang bahkan telah mirip dengan singa.

Dia bangun pagi sekali. Sekarang bahkan baru menunjukkan pukul hampir setengah delapan pagi  Jadi, dia bangun sebelum jam tujuh, huh? Rajin sekali.

Tiba tiba mataku menangkap sebuah secarik kertas yang terletak dikasur Junkai, tepat disebelahku. Kertas yang terletak diatas bantal.

Aku mengernyit, lalu mengambil secarik kertas yang tergeletak itu. Kertas ini terlipat, aku membuka lipatannya dan menampilkan sebuah tulisan yang rapi.

Aku menggumam pelan. Ini pasti Junkai, ia mengirim sebuah surat sebelum ia bangun.

Aku membaca surat itu pelan.

Good morning, my 'childish' wife.
Bagaimana? Kau telah membaca surat ini? Aha, aku yakin dan kau harus membacanya ketika kau telah bangun tidur, nona. Maaf aku tak membangunkanmu, wajahmu terlalu 'angellic' untuk dibangunkan, sayang sekali jika aku melewatkan momen ini. Kau tengah seolah bermimpi bertemu dengan seorang pangeran, dan aku tahu. Itu pasti aku, kan? Oke. Aku menunggumu tepat didepan air mancur hotel. Sekarang. Aku tak mau menunggu lama! Berpakaianlah dengan rapi, jangan lupa bawa jaket atau coatmu. Bawa handphone mu juga. Bye. —Wang JunKai, your beloved husband 06.00 am.”

My Coldest Doctor [TFBOYSWJK]Where stories live. Discover now