Chapter 34 : Sylvester vs Leonard

23K 1.2K 12
                                    

"Aku percaya, kekuatan cinta sejati dapat mengalahkan segalanya" - Ansefa.

***

Seorang gadis memegang sebuah foto yang terbingkai rapi dengan bingkai kayu. Tubuhnya menutupi sinar matahari pagi yang menembus jendela kamarnya.

"Kau tidak tahu, bagaimana aku.." katanya terputus. Ia tidak bisa melanjutkan perkataanya.

"Aku.. Aku tidak baik baik saja" kata gadis itu tertawa kecil dan menatap kearah foto itu tak percaya.

"Aku mungkin gila menatap fotomu saja aku bisa beranggapan jika aku seolah berbicara denganmu" kata gadis itu dan menggengam bingkai itu erat.

"Terapi sungguh, percakapan kita benar benar kenangan yang entah pantaskah aku mengingatnya atau enggak" kata gadis itu tertawa kecil. Dengan santainya, gadis itu mengecup foto itu dan menatapnya sebentar.

"Aku harap, suatu hari ada hari untuk kita. Aku yakin, itu pasti ada apapun itu caranya"

~~~~~~~~~❤~~~~~~~~~~

Ansefa melangkah melewati beberapa koridor kampusnya. Ia menggengam bola basket ditangannya dan menatap kearah arlojinya sebentar.

"Apakah aku akan terlambat?" gerutu gadis itu kecil.

"Ansefa!" panggil seseorang kearah Ansefa, Ansefa sontak menatap kearahnya.

"Kau mau berlatih denganku?" tawar Leonard yang membuat Ansefa tersenyum malu.

"Tidak" kata Ansefa singkat yang membuat Leonard terkejut. Tidak?

"Tapi.." kata Leonard terputus karena tak percaya yang membuat Ansefa tertawa.

"Aku hanya bercanda.. Jadi, ayo?" tawar Ansefa yang membuat Leonard tersenyum.

Leonard dan Ansefa melangkah bersama menuju lapangan basket, banyak mata yang menatap kearah Ansefa dan Leonard, ada beberapa respon yang diberikan saat Leonard dan Ansefa berjalan bersama.

"Hari ini adalah langit yang indah, apakah perasaanmu juga?" tanya Leonard yang membuat Ansefa tersenyum kecil.

"Entahlah, aku juga tak tahu" kata Ansefa.

Sesampainya dilapangan Basket, ia melihat Sylvester tengah berlatih basket seorang diri.

Ansefa dan Sylvester adalah satu tim basket, jadi tak salah jika Sylvester selalu berada didekat Ansefa. Karena hal itu juga yang membuat Leonard cemburu.

"Ansefa?" kata Sylvester sadar keberadaan Ansefa. Sylvester menatap kearah Leonard sebentar, sedangkan Leonard memberi tatapan merendahkan. Sylvester tentu marah.

"Kenapa kau mengajak pria ini? Dia bukan tim kita!" kata Sylvester sinis yang membuat Ansefa tersenyum kecil.

"Hanya mengajaknya saja tak apa bukan? Ia juga tak akan menggangu kita" kata Ansefa yang membuat Syl menghela nafas kasar.

Lagi lagi dia.

"Aku meninggalkan air minumku, kalian berbicara dulu" saja" kata Ansefa dan melangkah meninggalkan mereka berdua, meninggalkan Sylvester dan Leonard.

Setelah dirasa Ansefa sudah benar pergi, terisisalah mereka berdua.

Sylvester langsung menatap kearah Leonard tajam dibalas dengan tatapan sinis Leonard.

"Apa?" kata Leonard ketus yant membuat Sylvester berdecih.

"Kenapa kau disini? Mengganggu saja" kata Sylvester dan men-dribble basketnya kembali.

"Kau cemburu karena aku dekat dengan Ansefa?" kata Leonard percaya diri yang membuat Sylvester tertawa kencang.

"Apa? Cemburu dengan kau? Tidak tidak, kau tidak memiliki hubungan apapun dengan Ansefa, jadi apa yang harus kucemburukan? Sudahlah, Ansefa sendiri yang berkata ia tidak mau mencintai siapapun lagi. Jangan berekspetasi terlalu tinggi" kata Sylvester yang membuat Leonard berdecih. Ia melipat tangannya didepan dadanya dan menatap kearah Sylvester sombong.

"Kau tidak diberi kesempatan oleh Ansefa bukan? Jadi kau berkata demikian. Logikanya, pasti pada akhirnya Ansefa akan menikah dengan seorang pria. Ia tidak akan mungkin sendiri. Dan pria itu adalah aku" kata Leonard semakin percaya diri yang membuat Tangan Sylvester terkepal kencang.

"Silahkan! Kita lihat saja siapa yang akan mendapatkan sosok Ansefa! Kau lihat saja nanti" kata Sylvester yang membuat Leonard tertawa. Baru saja Leonard ingin membalas perkataan Syl, tetapi Ansefa sudah datang menghampirinya.

"Latihan?" tawar Ansefa yang membuat suasana kembali hangat. Andai Ansefa tahu bahwa ada sebuah pertentangan diantara mereka..

~~~~~~~~~~~~❤~~~~~~~~

Seorang pria dengan berpakaian hitam mengikuti langkah seseorang. Dengan kamera, ia Mengikuti langkah gadis itu.

Gadis itu tersenyum dan memasuki sebuah gedung dan menyapa seorang pria dihadapannya dan mereka berdua memasuki gedung tersebut. Pria berpakaian hitam memotret semua yang dilakukan gadis itu di gedung itu dan bersama pria disisi sang gadis.

Pria itu tersenyum, sebentar lagi pekerjaanya selesai..

That's My Old ManWhere stories live. Discover now