Chapter 21 : Kecelakaan

28.6K 1.5K 16
                                    

Seorang gadis melangkah lesu, sepertinya gadis itu tengah memiliki banyak masalah.

Tentu, siapa lagi jika bukan Ansefa?

Ia melewati lorong lorong sekolah, kemarin saat Ceo itu mengatakan jika besok ia akan mengerjakan proyek besok, hati Ansefa sedikit sedih. Ia tidak tahu apa yang akan dilakukan dirinya.

Tetapi ia teringat akan satu hal.

Sekarang adalah kencan terakhirnya dengan Ceo itu di sebuah taman dekat sekolahnya. Ia tersenyum, apa yang akan ia siapkan untuk Ceo itu.

Apakah sebuah cupcake? Ah tidak, itu tidak mungkin untuk seorang Ansefa.

Ia tersenyum, mungkin membawa cintanya sudah cukup untuk Ceo itu. apakah ia akan mengatakan cinta untuk Ceo itu? Tidak, menatap matanya saja tidak bisa apalagi mengatakan kalimat cinta?

Ansefa tersenyum dan memasuki kelasnya. Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuknya. ia akan berkencan dengan Ceo itu lagi, untuk kedua kalinya.

~~~~~~~~~❤~~~~~~~~~

Langit sore sudah menguasai daerah itu, dan kini seorang pria melangkah keluar dari ruangannya. Dengan senyum mengembang diwajahnya, ia menyapa sekelilingnya. Walaupun tubuhnya sedang letih sekarang, tetapi pikirannya tidak. Karena kini ada seseorang yang tengah menjadi fokusnya sekarang.

Ia memasuki mobilnya yang berada di parkiran perusahaan besar itu. Ia melihat kearah cermin kecil di sekitar mobil itu dan menyisir sedikit rambutnya yang menurutnya berantakan. Ia tersenyum saat ia selesai menyisir rambutnya itu, menurutnya penampilannya kini cukup sempurna. Ia menatap kearah sebuket bunga disamping kursi kemudinya dan mulai menjalani mesinnya.

Saat berada di jalan, tak henti hentinya ia bersenandung senang. Entah karena mungkin ia akan menemukan malaikat kecilnya hari ini.

Sesampainya di taman, Ceo itu mencari tempat duduk yang pas untuk mereka berdua. Tidak lupa, ia membawa buket bunga yang sudah ia siapkan untuk malaikat kecilnya itu. Ansefa pasti akan menemukan dirinya, pikir Ceo itu.

Ceo itu duduk sendiri dan menatap buket bunga itu. Haruskah ia merangkai kata untuk gadisnya itu? Ia kembali tersenyum saat ia menghayalkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan malaikat kecilnya nanti.

"Christopher?" panggil seorang wanita dari belakang tubuhnya. Ceo itu tersenyum dan berdiri. Ceo itu membalikan tubuhnya, tetapi saat melihat sosok itu tubuhnya kini menegang.

Tubuhnya menegang, matanya membelalak dan tangannya tanpa sadar mengepal. Bunganya kini terjatuh di kursi tepat didepannya.

"Kau.." ucapnya kecil dan tak percaya. Wanita yang dihadapannya itu hanya tersenyum dan melangkah mendekati Ceo itu.

"Berhenti!" ucap CEO itu keras, membuat langkah gadis itu terhenti.

"Kenapa? Apakah kau sudah melupakan aku?" tanya gadis itu, sedangkan Ceo itu hanya terdiam. Entah kata apa yang ingin ia keluarkan sekarang, tetapi hatinya menatap benci kearah wanita itu.

"Kenapa kau disini? Kenapa kau tidak pergi saja dari sini?" tanya Ceo itu sinis, sedangkan gadis itu hanya menggeleng.

"Aku mencintaimu, Christopher! Ini aku, Thessamu!" ucap gadis yang bernama Thessa itu. Ceo itu mengepalkan tangannya, dan menatap kearah objek lain sebentar.

"Tak seharusnya kau kembali. Harusnya kau sadar akan hal itu" ucap Ceo itu dan hendak melangkah pergi.

'Grab'

'Cup'

Ceo itu terdiam. Thessa menarik tangannya dan menciumnya kini.  Ia hendak melepaskan ciuman itu tetapi Thessa menahannya. Taman itu cukup sepi, maka dari iti Thessa berani mengambil tindakan itu.

"Christopher.." panggil seseorang dengan suara parau. Ciuman Thessa dan Ceo itu terlepas dan melihat siapa yang datang.

Tidak, itu Ansefa!

Gadis itu terdiam menatap nanar kearah mereka berdua. Tubuhnya terdiam, dengan balutan dress yang amat cantik.

Tidak.. Ini salah paham.

"Ansefa, aku-"

"Aku tahu, aku hanya parasit Christopher. Aku akan mundur dan menjauhimu, terima kasih" ucal Ansefa tersenyum dan melangkah pergi.

"ANSEFA DENGAR!!" pekik Ceo itu dan berniat mengejar Ansefa, tetapi tangannya tertahan oleh Thessa.

"Kenapa kau mengejar gadis itu?! Aku ada disini!" ucap Thessa menahan tangan Ceo itu. Ceo itu berusaha menepis genggaman gadis itu.

"Pergi kau!! Pergilah sejauh mungkin! Kau bisa meninggalkanku dulu karena pria lain, kenapa tak kau lanjutkan saja?!!" kata Ceo itu kesal dan menepis tangan itu kencang lalu melangkah pergi.

"Christopher!!" pekik Thessa, namun terikan gadis itu diabaikan oleh Ceo itu.

"Pengawal, tahan dia!!" pekik Thessa dan..

'Bugh!'

Ceo itu terjatuh di tanah taman dan kesadarannya perlahan laham menghilang.

"Kau adalah milikku! Aku tak akan membiarkan wanita lain memilikimu, dan tidak akan membiarkanmu mencintai wanita lain selain aku!" ucap gadis itu sebelum semuanya menjadi gelap.

Hai hai hai semua 🙋kayanya part ini bakal aku edit sedikit soalnya alurnya kecepetan. Tapi mungkin nanti 😂😂😂 ah ya mungki  aku akan slow update tapi tergantung nanti yaa..

I hope you'll enjoy

That's My Old ManWhere stories live. Discover now