16. Dari Mata

185 16 148
                                    

Matamu melemahkanku
Saat pertama kali ku lihatmu
Dan jujur ku tak pernah merasa
Ku tak pernah merasa begini

••


1 pesan diterima

From: Nana
A' Tio ntar jemput jam 3 ya?

Ronatio membaca pesan sms dari Nalia. Kemudian ia melirik jam dinding di kelasnya.

Pukul satu lebih lima belas menit.

Ronatio pun mengetik balasan pesan kepada sang adik.

To: Nana
Iya, ntar tungguin di halte aja kayak biasanya..

Setelah membalas pesan sang adik Ronatio pun mendudukkan dirinya di meja dekat pintu kelas. Ia mengeluarkan sebuah ponsel lagi dari saku seragamnya.

"Gue rasa takdir gue emang bakal ketemu sama lo lagi." gumam Ronatio menatap layar ponsel berwarna soft pink.

"Oi man!" pekik seorang siswa cowok dari balik pintu.

"Ape dah?"

"Tumben lo kagak ngantin? Malah di kelas sendirian gini, kumat apaan lo bray??"

"Udah kenyang gue Kha." Ronatio mencoba mengeles, padahal perutnya bergemuruh ingin meminta jatah.

"Njir kagak percaya gue! Seumur-umur elo tuh kagak pernah absen masuk kantin yo, yang gue tau.."

"Lo kalo ngefans sama gue bilang Cakha, tenang.. Tanda tangan gue nyusul sama tanda kaki hahaha.."

"Tai."

Cowok bernama Cakha itupun duduk disebelah Ronatio. Tanpa menghiraukan suara tawa Ronatio. Dia melirik kegiatan yang sedang dilakukan oleh temannya itu.

"Eh hape siapa tuh?" tanya Cakha penasaran.

"Hape gue lah!"

"Dih yakali hape lo warnanya pink yo." cibir Cakha membuat Ronatio menoleh sejenak.

"Sialan! Maksud gue, ini punya pacar gue, iya itu.."

"Buset! Cewek mana lagi yang lo gebet yo?" Cakha sedikit menaikan satu alisnya.

"Dih kepo! Udah ah, paduka raja mau makan, laper.."

"Kampret emang, tadi bilangnya udah kenyang. Ini laper.. Tai lo!" Cakha mencoba menyusul Ronatio. "Tungguin woy!" teriaknya.

••

Laura berjalan kearah kantin seorang diri. Ia berjalan dengan kepala menunduk menatap kearah layar ponsel yang sedang ia pegang.

Duk!

Laura lagi-lagi menabrak sesuatu di depannya. Dapat dilihat, ia menabrak punggung belakang seorang siswa laki-laki yang tengah berdiri membelakanginya.

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now