Mengapa aku diam dan menulis?

24 1 0
                                    

Emosiku dapat tersalurkan.
Bebanku memungkinkan untuk luruh.
Egoku tak perlu meledak-ledak.
Hanya diam dan menulislah aku tenang.

Mengapa aku lebih memilih diam?
Saat tidak ada yang mau mendengarkanku, untuk apa aku beritahu.
Saat jawabannya pasti serupa, untuk apa aku menceritakannya.
Dan saat tak tahu harus percaya siapa, untuk apa aku katakan semuanya.

Terasa percuma.

Mengapa pula aku lebih memilih menulis?
Saat perjuanganku tak dilihat, untuk apa aku bergerak.
Saat prosesnya tak ditengok, untuk apa aku mengerjakannya.
Dan saat hasilnya tak memuaskan, untuk apa aku menyelesaikannya.

Terasa sia-sia.

Segalanya ku pendam sendiri.
Tidak aku ceritakan betapa beratnya perjalanan hidupku.
Tidak aku jelaskan betapa beratnya beban yang ku pikul.
Dan tidak aku ceritakan betapa sedihnya menjadi aku.

Aku diam dan menulis.
Jika suatu saat aku kecewa,
Tidak ada seorang pun yang perlu aku salahkan.
Cukup aku.
Dan berintrospeksi diri.
Setelahnya aku menuliskan sesuatu untuk menenangkannya.
Kuharap masalah pun selesai,
Saat aku menyelesaikan tulisannya.

Pesawat KertasWhere stories live. Discover now