Tentu, ini akhir

42 2 4
                                    

Jelas tidak akan ada yang baik-baik saja ketika berpisah.
Aku pasti sakit, apapun itu namanya pasti aku akan sakit.
Karena bukan perkara mudah ketika cintamu sedang klimaks seketika hilang.

Pagiku hari ini begitu tidak nyaman.
Bandung yang setiap pagi sangat segar, kini hawanya sangat asing, tidak enak.
Ini pagi pertama aku harus berjalan tanpamu.
Pagiku yang hampa.

Tidak ada yang menarik perhatianku kini.
Kuabaikan kawan-kawan yang mendekatiku.
Kuabaikan pula pesan yang masuk.
Dunia tak lagi menarik dalam pandanganku.

Yang menarik sekarang hanyalah parasmu dalam akun sosialmu.
Yang menarik sekarang hanyalah pesan panjang terakhirku dan balasanmu, kubaca berulang-ulang kali tanpa permisi.
Yang menarik sekarang hanyalah kenanganmu, terkhusus saat aku hantarkanmu melihat kelap-kelip lampu Bandung dari Fly Over Kiaracondong.
Hanya itu.

Dan kini, aku harus relakanmu sepenuhnya.
Tanpa embel-embel lain.
Tapi aku masih saja penasaran, bagaimana harimu selanjutnya setelah peristiwa itu terjadi?
Aku terlalu sungkan untuk menanyakan secara langsung.
Harapku kamu membaca ini, suatu saat nanti.
Terima kasih cintaku. Sampai jumpa lagi.

Pesawat KertasWhere stories live. Discover now