PART 25

1.9K 85 0
                                    

Kirana hari ini di buat kesal oleh tingkah orang-orang sekitarnya. Mulai dari Ben yang menolak panggilanya karna sibuk, Ken yang ada les di kelas barunya, Orang tuanya yang masih ada di Palu. Bahkan Bang Han yang entah dimana keberadaanya.

"Kenapa sih hari ini semua orang bisa memblok pikiran semua." Gerutu Kirana. Dia menghempaskan tubuh di sofa butik.

"Ra... uda lama?" Kirana membuka mata yang sempat di pejamkan.

"Baru aja... ada apaan?" Kirana menegakan tubuh. Menatap Andin.

"Gue mau Lo buat nyoba gaun lo." Kirana menaikan satu alisnya.

"Kan belum jadi An. Waktu itu gue sibuk Prewed sama gue pake kecelakaan juga." Kirana menopang dagu di tangan kananya.

"Makanya gue suruh coba karna gue uda selesaiin sesuai design lo. Nah Lo coba deh ntar kurang apa kan bisa lo rombak." Andin tersenyum menatap Kirana. Kirana menatap Andin dengan binar bahagia.

"Serius uda jadi?" Kirana berdiri dari sofa. Andin mengangguk.

"Ayo coba." Kirana menarik Andin ke arah manekin yang menyimpan gaunya.

"It's so beautifull An." Kirana menyentuh gaunya.

"Ayo coba Ra, entar Lo pake make up terus Kita ke studio buat foto." Andin tampak antusias saat Kirana suka dengan gaunya.

"Tapi Ben sibuk, An." Kirana menunduk. Satu minggu Kirana keluar dari rumah sakit dan Ben sangat sibuk karna kerjanya sedikit terbengkalai waktu Dia sering menunggu Kirana.

"Nggak papa.. temanya lo lagi jalan ke altar..." Andin mencoba membujuk Kirana.

"Masa gitu An." Kirana tengsin menatap Andin.

"Kelamaan mikir lo." Andin menarik Kirana dan mendorong masuk ke arah tirai khusus untuk memakai gaun.

"Uda belom Ra?" Teriak Andin dari luar. Kirana menatap pantulan dirinya di cermin besar.

"Cantik." Kirana menoleh ke arah Andin yang sudah tak sabar menunggu Kirana memasukan kepala ke dalam tirai.

"Ayo.. periasnya uda nunggu tuh." Andin menarik lembut Kirana keluar.

"Pake perias juga?" Kirana heran menatap Andin.

"Ya pake lah... biar keliatan nyata gitu lho.. " Andin mendudukan Kirana di kursi.

"Mbak silahkan di rias. Yang cantik ya." Andin tampak berbicara dengan seseorang wanita di sofa. Wanita itu melangkah dan mulai merias Kirana.

"Ra.. gue duluan ke studio ya. Lo tenang aja. Di bawah uda gue siapin mobil yang akan bawa lo ke tempat pemotretan. Gue ada perlu sama Rama buat atur angle di sana." Kirana tersenyum dan Andin segera keluar dari butik.

============================

KIRANA POV

Aku menaikan satu alis heran dengan mobil yang menjemputku. Sebuah limosin? Andin aneh deh.

"Silahkan Nona Kirana." Ucap sopir itu saat Aku sampai di samping limosin dengan bantuan perias tadi mengangkat gaun ku.

Aku langsung masuk. Dan mobil mulai melaju. Hari ini tampak cerah. Aku tersenyum. Andai saja hari ini pernikahanku. Betapa bahagianya Aku karna pernikahanku di sirami dengan cahaya kehidupan, matahari.

"Silahkan Nona." Aku sedikit tersentak saat sopir membuka pintu. Aku ternyata melamun selama perjalanan. Aku meraih tangan sopir yang diulurkan kepada ku dan keluar dari mobil.

INDIGOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang