PART 9

2K 108 0
                                    

KIRANA POV

"Ehm... Ben. Bisa antar ke rumah Mama aja?" Tanyaku. Entahlah. Semenjak Aku mengibarkan bendera putih, Aku adalah pihak yang tampak kaku. Arrghhh

"Rumah Mama dimana?"

"Hah?" Sial. Aku malah melamun. Dia tersenyum. Aku baru tau Ben punya lesung di pipi kananya.

"Rumah Mama dimana?" Ulangnya sambil tersenyum.

"Oh.. itu perum medic blok A no 3." Jelasku. Dia menoleh.

"Papa kamu dokter?" Ujar Ben. Aku menoleh.

"Kamu tau dari mana?" Selidiku.

"Tenang.. Aku tau karna perumahan itu memang milik dokter dan juga mantan dokter di wings hospital bukan?" Jelasnya.

"Bagaimana kau tau?" Aku belum puas.


"Itu karna kerja sama dengan McAdams corp, Ki. Kamu nggak usah curiga gitu dong. Aku nggal bakal lewat belakang kok cari tau tentang Kamu." Dia nyengir. Sial. Aku kok jadi grogi sih.

"Sampai..." ujar Ben. Sepertinya Aku melamun sampai tak sadar kalau sudah sampai.

"Ki... ayo." Aku menoleh dan terkejut sudah membukakan pintu disebelahku.


"Oh iya." Jawabku seadanya. Gugup. "Eeh.."

"Biar Aku yang gendong Ken le dalam. Kamu tampak lelah." Aku hanya mengangguk dan keluar. Melangkah mendahului Ben.


"Kirana.. kok uda sampe sayang?" Sambut Mama ketika Aku membuka pintu.


"Oh ini Ma. Ken tidur dan dirumah nggak ada orang jadi lebih baik Ken Aku bawa kesini aja biar ada yang jagain."


"Dan..." Mama menatap Ben.

"Oh kenalin Ma. Ini Ben. Dan Ben ini Mama Aku."


"Siang Tan-"

"Panggil Mama aja." Ujar Mama yang membuatku mengangkat alis.

"Ah iya.. Mama. Maaf ini Ken tidurin dimana ya?biar Aku bisa salaman sama Mama." Mama tertawa. Aku hanya meringis.

"Sini biar Aku gendong ke Kamarku yang di-"


"Biar Aku aja yang gendong, Ki. Kamu keliatan capek banget." Aku hanya mengangguk untuk mengiyakan.


"Ma.. Aku keatas dulu ya." Mama hanya mengangguk. Aku melangkah kearah tangga.

"Sini aja Ben." Ben membaringkan Ken perlahan.


"Ini kamar kamu?" Ben tampak menatap sekeliling.

"Iya.. ini kamar Aku dulu dan sekarang Aku pake kalau Aku menginap." Jelasku. Ben hanya mengangguk.

"Kirana..." teriak Bang Han. Aku hanya tersenyum tanda mengajaknya keluar.

"Apa sih Bang. Teriak-teriak kaya di hutan aja." Balasku. Dia hanya nyengir.

"Hai Ben." Sapa Bang Han.

"Bang. Apa kabar?" Balas Ben. Sepertinya mereka sudah akrab.

"Han. Ajak Ben duduk dulu biar Kirana bikinin minum."

"Yuk Ben duduk. Nggak boleh nolak." Ancam Bang Han. Ben hanya tersenyum.


Aku melangkah ke dapur untuk membuatkan minum.

"Kamu uda lama kenal sama Ben?" Yup. Mama pasti akan mengintrogasiku.

INDIGOSWhere stories live. Discover now