PART 3

2.5K 149 0
                                    

KIRANA POV


Hari ini sungguh melelahkan. Aku harus mengejar design gaun untuk seragam pernikahan Kak Clara dan Kak Fathan. Belum lagi Ken sejak kemarin membicarakan lelaki Eropa-entah Ben atau siapapun namanya- dan selalu membanggakanya. Dasar anak itu.


"Ki.. rumah sepi aja?" Aku mengerjap. Dan menoleh mendapati Bang Han melangkah ke arah sofa ruang tamu.

"Ada apa Bang?" Tanyaku. Tumben Dia sendiri, biasanya Dia datang dengan Hanna- istrinya. Dia duduk dan menyandarkan punggungnya. Mencari posisi nyaman dan memejamkan mata.

"Ada masalah Bang?" Dia tetap diam. Perlu tau bahwa Aku tidak bisa membaca pikiran keluargaku dan... orang yang spesial. Seperti orang yang ku cinta. Mungkin.

"Mau cerita?" Kejarku.

"Masalah lama, Ki." Ujarnya masih tetap pada posisinya.

"Kak Hana nangis lagi?"

"Nggak... Dia menahanya dan melampiaskanya dengan menghabiskan harinya di panti bahkan hari ini Dia pergi ke rumah sakit Pamanya untuk melihat bayi." Bang Han menegakan tubuh.

"Sabar Bang. Aku tau Kak Hanna kuat kok." Dia menoleh. Dan tersenyum.

"Ah.. Abang lupa kamu bisa baca pikiran Hanna." Aku nyengir.


"Ngomong-ngomong.. Aku liat jagoan di taman kompleks."


"Ah iya. Dia suka bermain disana setiap sore. Baru aja Aku pulang nemenin Ken bersepeda." Aku tersenyum ketika mengingat Ken.

"Bersama seorang lelaki.. " lanjut Bang Han. Aku langsung menoleh. Menautkan alisku.


"Laki-laki?" Beo Ku. Bang Han mengangguk dan tersenyum. "Sepertinya Ken menemukan Daddy baru eh??" Goda Bang Han.


"Whoa... jangan ngaco Kamu, Bang. Aku saja nggak tau siapa lelaki itu-"

"Mommy... Aku pulang." Teriak Ken memotong ucapanku.

"Halo jagoan..." sapa Bang Han. Ken langsung berlari meminta di gendong. Aku tertawa melihatnya.

"Om sini masuk..." what??om?? Dan... wua... mengapa Ken bisa bersama lelaki itu. Apa lelaki ini yang dimaksud Bang Han.

Dia melangkah sedikit canggung dan terkejut? ketika melihat Bang Han.

"Permisi.. Saya hanya mau mengantarkan Ken. Ban sepedanya bocor ketika dia mau pulang dan kebetulan Saya lewat." Jelasnya mantap tanpa rasa terintidasi dengan tatapan mataku maupun keberadaan Bang Han.


"Oh terimakasih. Tadi Saya lihat Anda sedang berbincang dengan Ken di bangku taman." Ucap Bang Han. Mencoba menggertak. Hah... jangan-jangan Bang Han serius menanggapi bahwa lelaki ini mau mendekatiku. Sama seperti sebelumnya.


"Iya tadi Ken yang panggil Om... abis Mommy pulang dulu sih.. Ken jadi nggak punya temen deh. Untung ada Om baik- eh Om Ben yang nemenin." Bela Ken. Hadeh. Sejak kapan anak itu tidak jadi sekutuku lagi.


"Om..???" Desisnya. Aku menaikan satu alis. Heran.


"Ah perkenalkan. Saya Reyhan Laza. Kakak Kirana." Bang Han mengulurkan tanganya. Lelaki itu tampak lega? ketika tau bahwa Bang Han Kakaku. Aneh.


"Oh.. Saya fikir Anda Daddy- nya Ken. Saya Ben, Bennett. Teman baru.Ken." entah Aku saja yang merasa atau memang- Ben sengaja menekan kata akhirnya.


INDIGOSWhere stories live. Discover now