SEBELAS

9.2K 782 10
                                    

Babak Kesebelas
Lebih mudah melakukannya daripada memikirkannya
(Henry & Stacy Peterson)

Makan malam tadi sangat sempurna, mereka memang ingin makan dengan tenang tanpa harus berhati-hati dengan apa yang mereka bicarakan di atas meja. Mereka bahkan bebas tertawa dan bercengkerama seperti sepasang sahabat lama.

Henry melingkarkan lengannya di pinggang Stacy ketika mereka menapaki tangga ke lantai dua. Mereka tidak terkejut mendapati Helga menata vas bunga malam-malam seperti ini.

"Seharusnya kau sudah bisa beristirahat malam ini, Helga." seruan Henry membuat Helga seperti maling tertangkap basah. Setelah mengucapkan selamat malam wanita itu pergi ke kamarnya.

"Aku heran, berapa besar Hanzel membayarnya."

"Yang jelas Hanzel tidak menjanjikan hatinya."

Stacy tertawa lalu memukul manja dada suaminya, "Tentu saja bukan itu maksudku. Apa kau sudah tahu Shirley hamil?"

Henry mengangguk, "Ya, aku tidak meragukan bayi siapa itu. Jelas milik Hanzel."

"Bagaimana kau bisa yakin?"

"Colin sudah lama pergi."

"Maksudku, bisa saja dia berhubungan dengan pria lain."

Suaminya mengedikan bahu, "Bisa jadi."

Stacy menoleh pada suaminya tiba-tiba dan mereka berhenti melangkah, "Apa kalian-"

Henry menatap ujung telunjuk Stacy tepat di depan hidungnya kemudian ia menggigit jari itu membuat Stacy meringis.

"Sudah lama sekali." pria itu tersenyum lebar.

Stacy menggeleng, "Benarkah? Sulit dipercaya."

Ketika sampai di depan pintu kamar Henry, Stacy mengucapkan selamat malam, ia akan kembali ke kamarnya sendiri dan mulai belajar lagi. Belajar tentang seni bercinta.

"Masih banyak yang ingin kuceritakan. Besok hari sabtu dan kita boleh bangun lebih siang." ia mengedikan kepalanya, "Ayo masuk, aku punya Shiraz di dalam."

Stacy tersenyum, "Kau menyimpan minuman di kamar?"

"Hanya jika aku sulit tidur dan malas turun ke bawah."

Stacy masih menggunakan gaun merah gelap senada dengan warna bibirnya malam ini. Gaun backless tanpa lengan itu menyilang curam di bagian depan sehingga gundukan payudara Stacy mengintip setiap kali ia bergerak.

Henry sudah melepaskan jasnya dan ia gantung di dalam lemari. Henry mengambil sebotol kecil Shiraz dan dua gelas berkaki dari dalam kabinet.

"Terimakasih." Stacy menyesap minuman dinginnya, "Sungguh kau pernah tidur dengan Shirley?"

"Kita masih membahas ini?" Henry mengerutkan dahinya tapi ia tersenyum geli.

"Ayolah!" Stacy bergeser dan memberi tempat pada pria itu.

"Kami mengenal Shirley dari Royce. Mereka berpacaran empat bulan setelah itu putus lalu dia denganku."

"Berpacaran?"

Henry tergelak, "Tidak. Kami menghabiskan malam satu atau dua kali lalu Colin datang. Aku tidak tahu alasan mereka merekam adegan itu. Tapi kemudian Hanzel datang, melupakan segalanya. Ia mencintai wanita itu dengan tulus jadi kami memutuskan agar Colin pergi dulu sampai skandal mereda."

"Kau tidak pernah berpacaran , ya?" Stacy penasaran apakah suaminya terlahir sebagai bajingan atau sempat merasakan kebodohan cinta pertama.

"Pernah. Kau pikir aku sepenuhnya mesum." Rutuk Henry.

What Makes You Fall In Love (#2 White Rose Series)Where stories live. Discover now