Satu

19K 1.2K 14
                                    

Babak Pertama:
Wanita yang paling beruntung adalah mereka yang dilamar oleh kekasihnya
(Stacy Connor)

“…aku akan menjawab ‘Ya’ berkali-kali. Demi Tuhan, ya…” ia mengangguk sambil menangkup mulutnya. Tangis haru dan bahagia mewarnai lamaran tak terduga itu. Ia tidak menyangka bahwa kasino tempat dimana orang berjudi, ia justru mendapatkan sebuh lamaran lengkap dengan cincin yang tersemat di jari manisnya.

Sungguh, dilamar adalah apa yang wanita inginkan dari suatu hubungan. Dilamar adalah prosesi paling romantis menurut Stacy. Dimana seorang pria telah melalui malam tanpa tidur hanya untuk mempersiapkan kata-kata paling menyentuh dan berharap untuk diterima.

Seseorang bisa saja menikah tanpa dilamar. Perjodohan misalnya, seorang wanita tidak akan pernah menyaksikan bagaimana kesungguhan mata seorang pria ketika meminta dan berharap agar lamarannya diterima. Sensasinya seperti memenangkan jackpot.

Stacy menyeka matanya yang basah sekali lagi lalu tersenyum memandangi wajah bahagia pria itu. Stacy menunduk dan mengamati setumpuk kartu di tangannya. Tidak ada cincin di sana. Ia menghembuskan napas lalu tersenyum kecil. Malam ini bukan untuknya, lamaran kali ini milik wanita lain. Milik wanita dengan tubuh berisi yang baru saja mengosongkan kantong kekasihnya karena kalah bermain. Stacy berhenti menatap mereka ketika pria bertubuh atletis itu mencium bibir kekasihnya rapat-rapat dan berusaha menggendongnya sampai akhirnya mereka menyerah.

Oh, ayolah Stacy, wanita-butuh-diet itu saja berhasil mendapatkan lamaran. Sedangkan dirimu? Dilirik saja tidak.

Sekali lagi Stacy tersenyum masam sambil mengocok kartunya dengan kecepatan penuh. Ia agak emosional kepada sesuatu yang bernama takdir. Bagaimana gadis itu mendapatkan lamaran jika berpacaran saja tidak pernah. Oh ya, dia pernah menjalin hubungan singkat dengan seorang pria saat masih sekolah, kala itu gagasan dilamar tidak terlintas sedikit pun, mereka masih terlalu muda.

Lagi pula—pikir Stacy—berpacaran belum tentu menjamin bahwa suatu saat ia akan dilamar. Bagaimana jika nasibnya seperti Rosario, saudara satu panti asuhannya. Rosario menjalin hubungan dengan seorang pria yang telah mengamatinya sejak mereka masih berusia belasan tahun tanpa sepengetahuan suster. Hingga gadis itu memutuskan untuk pergi dari panti asuhan sekali pun, Stacy juga yang lainnya belum mendapatkan undangan pernikahan mereka.

Dua orang sangat mungkin untuk hidup bersama bahkan memiliki anak dan mereka cukup nyaman dengan status tidak sah itu. Sekali lagi, pria yang berani melamar kekasihnya tergolong spesies langka di mata Stacy Victoria Connor. Dan Stacy berniat untuk memelihara spesies itu nantinya. Intinya ia harus mendapatkan lamaran yang romantis. Titik.

"Nona, bagikan kartunya!" seru salah seorang pemain. Stacy berhenti mengocok, ia mendapati jemarinya memerah akibat gesekan kartu-kartu itu. Kemudian ia segera membagikan kartu pada setiap pemain mengabaikan gerutuan tidak jelas dari mejanya.

Bekerja sebagai dealer tidak pernah menjadi pilihan hati Stacy, tapi ia memang tidak memiliki banyak pilihan sejak kecil. Dibesarkan di sebuah panti asuhan membuatnya harus rela menerima apa yang diputuskan orang lain untuknya serta mengalah demi orang lain juga.

Selain itu bekerja sebagai seorang dealer cantik pun membantu Stacy hidup mandiri dengan lebih mudah setelah memutuskan untuk pergi dari panti asuhan di usianya yang relatif muda. Pasalnya bayaran yang ia peroleh jauh lebih tinggi dari sekedar pelayan restoran atau sejenisnya. Kecuali ia bersedia menjadi wanita penghibur, tarif mereka fluktuatif.

Terlepas dari itu, Stacy mempunyai alasan yang bersifat pribadi. Seorang pria yang menyelamatkan masa depannya dari kehancuran berpesan agar Stacy tidak mencari uang dengan menjual tubuhnya sebagai pemuas pria hidung belang.

What Makes You Fall In Love (#2 White Rose Series)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt