Part 14

9.3K 791 172
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Chanyeol membuka mata ketika matahari mulai menyorot masuk ke dalam kamarnya. Pria ganteng itu mengucek mata dan melakukan peregangan dengan singkat.

Chanyeol yang tadinya mau beranjak dari ranjang langsung mengurungkan niatnya ketika mendengar suara langkah kaki mendekat ke kamarnya. Dia pura-pura tidur.

Tak lama kemudian, pintu kamarnya diketuk oleh seseorang yang pastinya adalah Wendy.

"Kak, udah hampir jam setengah 7. Emangnya gak kerja? Aku kelas pagi hari ini." suara Wendy terdengar dari depan kamar. Chanyeol diam. Dia sengaja gak menyahuti Wendy. Usil banget emang.

Tok Tok..

Wendy mengetuk pintu lagi, tapi tetap aja Chanyeol gak menyahut.

"Kak." panggil Wendy lagi. Chanyeol tetap diam. Dia senyum-senyum sendiri lalu mengeratkan pelukannya pada bantal guling.

Wendy akhirnya masuk untuk membangunkan Chanyeol. Gadis cantik berponi itu masuk ke kamar Chanyeol yang kebetulan gak dikunci. Wendy mendapati seorang pria sedang berbaring membelakangi pintu. Siapa lagi kalau bukan si Chanyeol.

Wendy geleng-geleng kepala melihat Chanyeol yang "masih" tidur. Dia menghampiri Chanyeol dan menguncang-guncang tubuhnya dengan brutal.

"KAK! BANGUN! DASAR PEMALAS! AYO CEPETAN! KE KANTOR KAN SEKARANG? UDAH SIANG NIH." Wendy teriak-teriak di telinga Chanyeol. Seketika Chanyeol jadi tuli.

'Astagaa suaranya udah kayak jeritan "aq yang tersakiti akibat perbuatanmu Mas Bram"...' batin Chanyeol bawa-bawa alay Fac*book.

Wendy masih menguncang-guncang tubuh Chanyeol dengan kencang. Lama-lama Chanyeol jadi mual. Akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri tidur pura-puranya.

Chanyeol menyentuh tangan Wendy yang bertengger di pundaknya lalu menariknya dengan kencang. Chanyeol mengubah posisinya menjadi terlentang. Wendy terjatuh di pelukan Chanyeol.

Ehem..

"E-EH??!" Wendy terkejut.

"Pagi, cantik." Chanyeol tersenyum lalu mengedipkan sebelah matanya. Wendy blushing.

"P-pagi." jawab Wendy gugup karena ditatap terus-menerus oleh Chanyeol.

"K-kak, ayo bangun! Kerja kan hari ini? Nanti telat lho." ujar Wendy yang masih berada di pelukan Chanyeol.

"Ini udah bangun." jawab Chanyeol santai.

"Maksudnya mandi lalu siap-siap ke kantor." kesal Wendy.

"Mandiin..." Tuh kan mulai deh.

"Dih apaan! Mandi sendiri sana!" Wendy sengaja menaikkan intonasi bicaranya untuk menutupi rasa gugup.

"Gak mau. Maunya sama kamu." rengek Chanyeol sok imut.

"Dih! Gak usah manja! Cepetan! Aku udah siapin sarapan. Entar keburu dingin." Wendy berusaha menyingkirkan tangan Chanyeol yang masih memeluk punggungnya.

"Ya udah kalau dingin, gak usah dimakan sarapannya." jawab Chanyeol santai.

"Kenapa? Entar lapar kalau gak sarapan." cerocos Wendy.

"Kan aku bisa makan kamu." jawab Chanyeol sambil senyum-senyum. Bangsat banget wajahnya.

'Njir. Mesum amat. Jadi makin sayang ㅡ EHHH'

Wendy langsung kabur setelah berhasil melepaskan diri dari dekapan Chanyeol.

"Yah.. Kok malah kabur?" Chanyeol bingung.

▶Full House ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin