Part 4

10.7K 1.1K 240
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

"J-Jadi pacar pura-pura? M-Maksudnya?" Wendy gak habis pikir. Untuk apa Park Chanyeol yang notabenenya ganteng, kaya, sexy, muda ㅡpokoknya idaman banget dehㅡ harus mengadakan wawancara begini hanya untuk mencari pacar sewaan?

Hm.. Wendy sedikit bersyukur sih, soalnya ternyata orang kayak Chanyeol bisa jomblo juga.

"Kamu bakalan saya bayar berapa pun yang kamu mau, tapi kamu harus pura-pura jadi pacar saya cuma di depan orangtua saya." Chanyeol menerangkan dengan suaranya yang sexy. Bukannya mendengarkan, Wendy malah meresapi tiap-tiap senandung suara *apaan sih* yang dialunkan Chanyeol.

'Suaranya sexy banget, ya Tuhan.'

"Hei, kamu dengar gak?"

Lamunan Wendy buyar. Setengah linglung, Wendy mengangguk.

"Lalu jangan panggil saya dengan sebutan bapak! Panggil Chanyeol aja." lanjut Chanyeol.

"Ehehehe. Abisnya saya bingung mau manggil apa. Kan gak sopan kalau saya cuma manggil nama." Wendy cengengesan.

Chanyeol memijit pangkal hidungnya. "Gak apa-apa. Justru mendingan daripada kamu manggil saya bapak."

Wendy langsung nyengir. "Oke, Chanyeol!"

"Emang umur kamu berapa sih?" tanya Chanyeol datar sambil membuka-buka dokumen yang ada di mejanya.

"22 tahun." jawab Wendy sambil tersenyum. Chanyeol menatap Wendy yang duduk di hadapannya dengan intens, dari atas sampai bawah.

'Pantesan. Kelihatan banget masih bau kencur. Gue berani jamin, ini cewek pasti belum pernah pacaran. Kalau dugaan gue salah, gue bakalan nyium kaki bau si papa nanti.' batin Chanyeol sok tau banget.

Wendy merasa geer sekaligus risih. Siapa sih yang gak akan kegeeran ditatap sebegitu intensnya oleh pria sexy kayak Chanyeol? Tapi risih juga ditatap begitu. Jangan-jangan si Park Chanyeol ini mesum orangnya, makanya jomblo.

"Kamu pasti belum pernah pacaran kan?" tanya Chanyeol datar.

Wendy diam. Chanyeol masih menunggu jawaban dari gadis cantik itu. Kalau dilihat dari reaksinya sih, pasti belum pernah. Hahahaha. Chanyeol yang hampir kayang di atas meja saking senangnya langsung keselek pulpen ㅡeh maksudnya keselek ludah saat Wendy menggeleng.

"Saya pernah pacaran waktu masih SMP. Oh iya, saya udah pernah ciuman juga." ujar Wendy polos. Wajah Chanyeol langsung pucat.

'Hah? Ternyata ini cewek udah pernah pacaran? Pas SMP lagi. Terus udah pernah ciuman? Buset. Gue aja belum pernah tau gimana rasanya ciuman.'

'Mampus. Gue harus nyium kaki si papa yang bau jengkol. Mati aja deh gue.' batin Chanyeol.

Sebenarnya sih Chanyeol bisa aja gak menepati janji itu. Toh ngomongnya juga di dalam hati. Tapi dia pernah sial gara-gara gak menepati janji.

Waktu itu, Chanyeol masih kuliah semester satu. Dia bertanding bulu tangkis dengan seniornya yang bertubuh tinggi dan punya julukan Bohlam Senior, sebut aja namanya Kris. Ceritanya, dia janji kalau dia kalah dari Kris, dia bakalan mencium pohon jambu yang ada di kampus. Kalau ingkar, dia bakalan sial.

Dan ternyata dia kalah. Chanyeol berlagak bego, toh janjinya gak ada yang tau kok. Mana mau dia mencium pohon jambu, bisa turun pamornya.

Lalu Chanyeol jalan kaki, pulang dari kampus. Sebenarnya dia naik motor kalau pergi ke kampus, tapi motor ninjanya sedang di bengkel. Mau naik bus, tapi malas. Jalan kaki aja deh. Toh jarak antara kampus dan rumahnya gak terlalu jauh.

▶Full House ✔Where stories live. Discover now