Part 11

9.7K 788 228
                                    

Happy Reading!

Warning: a lil bit mature scene

.
.
.
.
.

Tiba-tiba Chanyeol merasa kedinginan saat tidur. Chanyeol terbangun dan melihat ke arah tubuh tingginya. Pantesan, dia gak pakai selimut.

Setengah mengantuk, tangan kiri Chanyeol meraba-raba mencari selimut. Setelah menemukan selimutnya, Chanyeol berbaring dan tidur. Tiba-tiba selimut itu ditarik lagi oleh seseorang.

Chanyeol kesal. Dia duduk di ranjang dengan gerakan cepat lalu menoleh ke samping kiri. Ada Wendy yang sedang berbaring sambil memegangi selimut. Dari leher sampai kaki ditutupi selimut.

"Wen, bagi selimutnya. Dingin nih." Chanyeol berusaha menarik selimut.

"Gak mau! Aku juga kedinginan." Wendy mengeratkan pegangannya pada selimut.

"Iya sih. Tapi bagi-bagi juga dong, cantik." Chanyeol masih sempat-sempatnya baperin anak orang.

Wendy menggeleng.

"Kamu pelit banget sih." Chanyeol menarik selimut dalam sekali sentak.

Karena tenaga Chanyeol yang kayak badak dan faktor ketidaksiapan Wendy, selimut itu berhasil ditarik oleh Chanyeol.

Wendy seketika jadi panik.

Chanyeol juga melotot kaget.

"K-kamu ngapain pakai pakaian kayak gitu??" tanya Chanyeol dengan wajah merah.

Wendy refleks mengubah posisinya jadi duduk, berhadapan dengan Chanyeol di ranjang. Si cantik asal Kanada itu sibuk menutupi tubuhnya dengan wajah yang tak kalah merah dari Chanyeol.

'Ya Lord, kenapa hari ini hamba selalu disajikan godaan duniawi sih?' batin Chanyeol sambil memandangi Wendy. Lebih tepatnya memandangi tubuh langsing Wendy yang hanya dilapisi lingerie hitam pemberian Irene.

Wendy gak menjawab. Dia menunduk dengan wajah merah merona. Chanyeol berusaha untuk gak tergoda dengan nikmat Tuhan yang sayang untuk dilewatkan. Pria bertubuh tinggi itu beranjak dari ranjang lalu merogoh-rogoh koper milik Wendy.

"Mendingan kamu ganti baju. Nih bajunya." Chanyeol menyerahkan baju piyama kepada Wendy.

Chanyeol duduk membelakangi Wendy. Dia sibuk membersihkan otaknya yang mulai terkontaminasi hal-hal bokep.

Tapi hampir 10 menit berlalu, Wendy masih diam di tempat. Chanyeol yang mulai merasa pegal memutuskan untuk berbalik.

"Lho? Kenapa gak ganti baju?" Chanyeol panik sendiri. Masalahnya, dia udah berhasil mensterilkan otaknya dari godaan, tapi sekarang godaan itu muncul lagi.

"A-aku se-sengaja pakai lingerie i-ini." akhirnya Wendy bersuara. Chanyeol kebingungan.

"Maksudnya?"

Wendy memberanikan diri menatap mata Chanyeol. Dengan wajah imut menahan malu yang membuat bisa Chanyeol khilaf sewaktu-waktu, Wendy menjawab, "Malam ini aku ingin ngasih keturunan untuk kak. O-oleh karena itu, a-aku sengaja pakai ini. A-aku juga udah dandan yang cantik dan pakai parfum b-biar kakak suka."

Chanyeol bengong. Wendy kenapa jadi aneh begini?

"Wen?"

"Kakak gak suka ya dengan penampilanku yang ini?" tanya Wendy sedih.

"Bu-bukan begitu. Aduh. Gimana ya" Chanyeol bingung sendiri.

"Kalau begitu, kenapa kakak kayaknya gak mau ngelihat aku?" tanya Wendy. "Aku kurang sexy ya? Apa dandananku jelek? Aku emang gak pintar dandan kayak karyawati kakak yang namanya Suzy. Aku juga gak semelon resepsionis kakak yang namanya Hyorin. Apa gara-gara itu kakak gak mau melihat aku?"

▶Full House ✔Where stories live. Discover now