Part 2

10.5K 1.1K 165
                                    

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Wendy Son, gadis cantik berwajah setengah bule itu menahan diri supaya gak menghabisi nyawa seorang tukang tahu di depannya. Sebut aja tukang tahu itu Mas Jongin alias Bang Kai. Bang Kai ini merupakan penjual tahu paling terkenal di komplek. Eh tunggu, ini kok malah mempromosikan Bang Kai?

Ceritanya, mahasiswi ekonomi jurusan akuntansi semester akhir itu sedang berjalan ke supermarket untuk menyetok persediaan makanan selama seminggu.

Jangan kira Wendy beli makanan yang mahal-mahal kayak makanan kaleng atau semacamnya. Wendy pergi ke supermarket hanya untuk membeli biskuit dan mie instant. Maklum, anak kost.

Ternyata saat di perjalanan, dia melihat Bang Kai. Wendy kebetulan melihat Bang Kai lewat naik sepeda ontel dengan box pendingin berisi tahu dagangan.

Bang Kai mengelilingi komplek naik sepeda sambil nyengir sok ganteng ke arah para asisten rumah tangga yang melirik genit ke arahnya. Saat melihat Bang Kai, Wendy langsung kepikiran ingin masak tahu goreng tepung. Udah lama dia gak makan tahu.

Wendy akhirnya memutuskan untuk menghampiri Bang Kai dulu sebelum ke supermarket. Wendy memilih-milih tahu lalu memutuskan untuk beli tiga tahu putih ukuran sedang.

"Bang, berapa jadinya?" tanya Wendy sambil menunjuk tiga tahu putih yang tadi dia pilih.

"20 ribu aja deh kalau buat eneng cantik." Bang Kai mengeluarkan jurus-jurus maut merayu perempuan cantik miliknya.

"Mahal banget, bang. Di pasar cuma 5 ribuan kok." protes Wendy.

"Beda dong, neng. Kalau di pasar kan bisa aja pakai pemutih, boraks, tawas. Kalau saya kan buatnya pakai bahan alami terus dibesarkan seperti anak sendiri." kata Bang Kai.

"Tapi perbedaan harganya jauh banget, bang. Kurangin dong! 5 ribu aja deh. Ya?" Wendy berusaha untuk bernegosiasi dengan Bang Kai.

"Gak bisa, neng. Emang udah segitu harganya." Bang Kai geleng-geleng.

"Ah, mahal banget. Heran gue kenapa tahu abang bisa laku." Wendy mulai emosi.

"Laku dong. Orang yang jual ganteng." Bang Kai narsis.

Wendy mendengus. Ini si Bang Kai udah bikin emosi, narsis, mahal banget lagi tahunya. Untung sahabatnya, Seulgi suka sama Bang Kai.

"Diskon dong, bang! Mahal banget tahunya. Ini mah namanya pemalsuan harga."

Bang Kai sok berpikir keras. "Hm, ya udah deh karena eneng ini cantik terus abang baik hati, tahunya 15 ribu aja deh."

"Dih! 5 ribu."

"Gak bisa, neng. Saya mau kawin. Kalau tahunya 5 ribu, abang gak bisa kawin." ujar Bang Kai memelas.

"Abang mau nikah? Abang kan jomblo. Bohong ah." Wendy melotot kaget. Kasihan banget Seulgi, cintanya bertepuk sebelah tangan.

Giliran Bang Kai yang melotot. 'Iya sih gue jomblo, hiks sedihnya.'

"Bukan saya yang kawin. Kucing saya yang mau kawin sama kucingnya Bang Icing."

"Oh." Wendy manggut-manggut.

"Bang, 5 ribu ajalah. Gue lagi bokek nih. Mau bayar uang kuliah." Wendy masih membujuk Bang Kai.

"Ya udah deh 5 ribu aja. Tapi doain saya ya biar dapat jodoh." Bang Kai akhirnya mengalah lalu membungkus tahu.

"Oke sip, bang. Gak usah dipotong, bang."

▶Full House ✔Where stories live. Discover now