BAB 28 : Riku -san~

2.4K 270 22
                                    

Voice Later

Bab 28

==== presented by kimkey2305 ====

Daiki ditempatkan pada ruangan yang terdapat tiga ranjang kosong dimana Daiki ditempatkan pada ranjang yang ditengah antara kedua ranjang kosong tersebut, sebuah kamar rawat yang terdapat nakas pada setiap sisi kanan ranjangnya kemudian sebuah TV LED yang tergantung tinggi sejajar dengan ranjang Daiki dan sebuah kamar mandi didalamnya. Beberapa alat masih terpasang pada tubuh Daiki seperti infus, sungkup oksigen, alat sensor yang terletak pada jari telunjukknya yang tersambung oleh kabel menuju monitor menunjukkan angka untuk mengukur tekanan darah, juga alat Elektrokardiogram.

"Fumio -kun, bibi akan kembali kerumah untuk mengambil beberapa barang. Bisa jaga Daiki dulu?"ujar Ibu Daiki dimana mereka semua sudah berada dalam ruangan tersebut.

"Ini sudah hampir dini hari Aya -san. Kembali siang hari saja. Aku yang menemani Daiki disini"ujar Fumio.

"Tapi-"

"Aya -san juga butuh istirahat. Aku tidak direpotkan. Kalau ada apa-apa aku akan menghubungimu segera"ujar Fumio. Ibu Daiki terlihat sedang berpikir mempertimbangkan tawaran Fumio.

"Baiklah"ujar Ibu Daiki menyetujui.

"Maaf merepotkan ya Fumio? Dan lainnya"ujar Ibu Daiki, Fumio dan lainnya pun menggeleng tak keberatan. Ibu Daikipun meninggalkan ruangan tersebut yang sebelumnya mengelus lembut kepala Daiki yang masih tak sadarkan diri.

"Dokter itu?"tanya Yoshio yang menyandarkan pada dinding yang sejajar dengan ranjang Daiki.

"Riku -san?"tanya Fumio yang duduk pada kursi sebelah kanan ranjang Daiki. Yoshio mengangguk.

"Riku -san. Kakak ketiga Rui"lanjut Fumio.

"Kakak ketiga?"tanya Jiro yang duduk pada ranjang kosong yang berhadapan langsung dengan Fumio diikuti dengan Junko disebelahnya, sedangkan Chio menatap penasaran pada Fumio dengan duduk pada kursi yang berada antara ranjang yang ditempati oleh Daiki dan ranjang kosong yang diduduki oleh Jiro dan Junko.

"Iya"angguk Fumio menatap Jiro tak jauh dihadapannya.

"Rui empat bersaudara, dia yang paling kecil jadi dia punya tiga kakak salah satunya Riku -san"jelas Fumio.

"Bukankah Rui dari Osaka?"tanya Jiro kembali. Fumio kembali memberikan jawaban dengan anggukan.

"Aku saja kaget saat melihat Riku -san yang keluar dari rumah sakit"ujar Fumio. Mereka semua menganguk atas penjelasan yang diberikan oleh Fumio walaupun tak terlalu paham akan maksud dari Fumio.

"Tapi apa semuanya akan baik-naik saja?"tanya Chio yang akhirnya bersuara memandang cemas pada Daiki yang matanya masih terpejam.

"Riku -san bilang dia tidak apa"ujar Fumio.

"Bukan Daiki, maksudku Rui"ujar Chio yang masih menatap Daiki.

"Maksud senpai?"respon Jiro saat mendengar nama Rui yang berada dibelakang Chio.

"Kalian lihat tadikan? Bagaimana Rui yang minta maaf terus dan menyalahkan dirinya sendiri akan kejadian ini"ujar Chio membuat semuanya terdiam.

"Setelah Daiki sadar semuanya akan membaik"ujar Yoshio yang masih pada posisi yang sama.

Setelah beberapa lama pintu ruangan terbuka dan menampilkan dokter yang mereka kenali. Fumio dan lainnya dengan sigap berdiri begitupula Yoshio yang menarik tubuhnya dari dinding menatap kearah dokter yang masih berada dipintu ruangan.

"Riku -san?"ujar Fumio.

"Semuanya baik-baik saja?"tanya dokter tersebut pada Fumio.

"Hah?!"respon Fumio

Voice Later (Koe Adote) ✔Where stories live. Discover now