BAB 27 : Sorry~

2.1K 259 13
                                    

Voice Later

Bab 27

==== presented by kimkey2305 ====

Rui mengapus air matanya dengan isakannya yang masih terdengar, dia mulai merogoh kantung celana Daiki mencari ponsel milik Daiki. Setelah menemukannya Rui dengan cepat menekan tombol nomor sakit pada ponsel tersebut.

"Halo? Ada yang bisa kami bantu?"suara dari sebrang telpon. Rui menggenggam kuat ponsel Daiki yang berada ditelinganya saat ini, menelan ludahnya.

"Halo?"kembali suara dari sebrang telpon, Rui memejamkan kuat matanya menahan isakannya kuat.

"Maaf?"ujar kembali dari sebrang telpon karna tak mendapatkan jawaban sama sekali.

"Sayakan akan matikan sambu-"

"Tolong"suara serak yang penuh dengan getaran akhirnya terdengar.

"Saya butuh bantuan"lanjut suara serak tersebut.

Setelah memberitahukan dimana keberadaannya sambungan telponpun terputus. Rui menatap kearah Daiki yang masih sama sekali tak bergerak dari tempatnya. Air mata Rui kembali mengalir menggenggam erat tangan Daiki.

"Aku mohon bertahanlah, Daiki"Rui yang terus dengan air matanya.

'Kalau saja aku mengikuti perkataan Daiki dari awal'

'Kalau saja aku berhasil bebas dari orang itu. Daiki...'

"Hiks... hiks..."

'Daiki tidak akan seperti ini. Aku-'

Ponsel ditangan Rui bergetar, Rui mengalihkan pandangannya menatap layar ponsel tersebut menampilkan panggilan masuk dari Fumio. Rui dengan cepat menjawab panggilan tersebut.

"Oi! Daiki dimana kau?!"suara kesal Fumio menyambut pangggilan tersebut.

"Oi! Daiki! Kenapa kau diam saja! Rui di-"

"Fu -chan... hiks.."suara lirih dengan isakan akhirnya terdengar.

Fumio begitu terkejut, saat mendengar suara yang begitu yang lirih dari sebrang telponnya. Suara serak yang bergetar sangat asing ditelingnya namun sebuah panggilan yang tekesan begitu dekat dan akrab baginya.

"Ru... rui?"ujar Fumio memastikan. Suara isakan yang semakin menjadi membuat fumio semakin panik.

"Daiki... hiks.."suara Rui tertahan dengan isakannya sendiri.

"Daiki? Apa yang dilakukan Daiki? Katakan yang jelas"ujar Fumio.

Suara sirene ambulan terdengar, Rui sedikit tersentak dan menatap kearah suara ambulan yang mulai mendekat. Fumio yang berada disebrang telponpun dapat mendengar sirene tersebut.

"Fu -chan aku akan ke M Hospital dengan ambulan"ujar Rui yang kemudian mengakhiri panggilan secara sepihak. Rui dengan cepat berdiri dan memberikan isyarat kepada ambulan yang melaju kedekatnya.

Fumio dengan cepat meraih jaketnya yang tergantung dibalik pintu pintunya, memakainya sembari berjalan keluar dari kamarnya menuruni tangga dengan terburu-buru. Youko yang baru saja balik dari tokonya melihat Fumio yang sangat terburu-buru.

"Aku akan keluar kaasan. Nanti akan kujelaskan"ujar Fumio yang berjalan mmelewati ibunya begitu saja kemudian mengenakan sepatunya dan keluar secepatnya dari rumah.

Daiki sudah diangkat kedalam ambulan dan beberapa petugas yang sedang melakukan pertolongan pertama terhadap Daiki. Rui berada sisi kanan ranjang memperhatikan Daiki yang sama sekali tidak ada pergerakan. Rui menggosok-gosok tangan kanan Daiki guna untuk meningkatkan suhu tubuh Daiki.

Voice Later (Koe Adote) ✔Where stories live. Discover now