BAB 7 : Kiss?

3.9K 343 10
                                    

Voice Later

Bab 7

==== Presented by Kimkey2305 ====

Hari mulai gelap Rui, Daiki dan Fumio berjalan masih berjalan bersama dengan Rui yang berada diantara mereka. Tanpa terasa mereka sudah berada di depan rumah kediaman Hayasi.

"Daiki mau bicara sebentar?"ucap Fumio seketika menghentikan lankah langkah Daiki dan berbalik menghadapnya.

"[Kalau begitu aku akan duluan masuk. Aku akan bantu ba -chan membuat makan malam]"tulis Rui menunjukkannya pada Fumio, dan Fumiopun mengangguk pelan

'Fu -chan sepertinya ingin membicarakan hal yang serius'batin Rui sembari memasuki rumah

"Daiki"ucap Fumio sembari bersandar ke dinding pagar rumahnya

"Hhm?-"jawab Daiki

"Kau punya perasaan terhadap Rui?"ucap Fumio to the point

"Entahlah~"jawab Daiki menghela napasnya

"Aku boleh bertanya sesuatu?"lanjut Daiki yang membuat Fumio mengernyitkan dahinya

"Apa?"jawab Rui

"Apa dia tidak bisa berbicara dari lahir?"tanya Daiki yang membuat Fumio sedikit terkaget dan menghela napasnya

"Hah~ Tidak. Dia mulai tidak dapat berbicara sejak umur 4 tahun"jelas Fumio dan mendapatkan tatapan bingung dari Daiki

"Saat umur 3 tahun dia pernah ke sini bersama orang tuanya untuk mengunjungi kāsan. Saat itu dia masih berbicara dengan ceria. Satu tahun setelahnya kāsan mendapatkan telpon kalau orang tua Rui mengalami kecelakaan dan mereka meninggal dunia. Jadi aku dan kāsan pergi ke Osaka untuk menghadiri pemakamannya"cerita panjang Fumio membuat Daiki mengangguk pelan

"Dia mulai tidak bisa bicara sejak saat itu?"tanya Daiki

"Ah~"jawab Fumio mengangguk

"Aku dengar dia juga berada didalam mobil saat kecelakaan terjadi. Hanya dia yang selamat tanpa luka sedikitpun. Sensei yang datang ketempat kejadian bilang Rui duduk dipangkuan ibunya diam. Dia tidak menangis sama sekali"jelas kembali Fumio membuat Daiki tertegun

"Sensei itu bilang tidak ada masalah dengan pita suara Rui, yang memutuskan untuk tidak berbicara adalah diri Rui sendiri. Katanya syok berat yang dialami Rui membuat dia memutuskan hal itu dan Rui juga tidak mengingat tentang kecelakaan itu"Fumio kembali menjelaskan

"Keadaannya saat ini lebih baik daripada keadaannya saat pemakaman. Waktu itu matanya sangat kosong layaknya mayat hidup, tak ada kehidupan dimatanya"penjelasan Fumio pun berakhir

"Kau masih ingin mendekatinya?"tanya Fumio

"Tidak masalah bagaimana masa lalunya"ucap Daiki

"Ini juga berlaku untukmu juga bukan? Kau sudah banyak berubah Daiki. Dan sejak Rui datang kau juga mengeluarkan sisi lembutmu"ucap Fumio menepuk pelan Daiki yang lebih tinggi darinya, membuat Daiki membulatkan matanya

"Bukan hanya aku yang menyadarinya. Aku yakin yang lain juga menyadarinya. Berjuanglah Daiki. Rui juga terlihat tertarik denganmu"ucapan terakhir Fumio membuat Daiki kembali terkaget

"Ada apa dengan Bro complex mu hah?"protes Daiki

"Pfftt- aku menyukai Rui karena dia sepupuku. Bukan suka dalam hal romantis"ucap Fumio disertai tawanya

"Ara!~ Daiki -kun? Ayo masuk. Ikut makan malam bersama. Ayah Fu -chan sedang lembur jadi kita punya satu kursi yang kosong. Fu -chan ajak Daiki -kun masuk"ucap ibu Fumio yang berada didepan pintu rumah dan kembali masuk kedalam rumah meninggal pintu terbuka begitu saja

Voice Later (Koe Adote) ✔Where stories live. Discover now