BAB 20 : Rival?

3K 269 9
                                    

Voice Later

Bab 20

==== Presented by kimkey2305 ====

Terik mentari pagi memasuki sela-sela jendela kamar Daiki. Sepasang mata terlihat mengerjap beberapa kali, tangannya pun mulai mengucek-ngucek salah satu matanya. Tubuhnya sedikit bergeliat kemudian sepasang mata tersebut mulai terbuka dengan normal, namun kenormalan tersebut hanya berlangsung sekejap saat sepasang manik tersebut mendapatkan wajah seorang lainnya dihadapannya. Wajah itu sangatlah tampan dengan mata yang tertutup menggabungkan antara bulu mata atas dan bawahnya, lekukan hidung yang indah juga sebuah bibir yang mengatup rapat, deruan napasnya terdengar tenang layaknya wajahnya yang menunjukkan ketenangan.

'Ugh- Apa yang semalam aku lakukan'pekik Rui dalam hati dengan kedua tangannya yang menutupi wajahnya.

Saat ini dia tiduran dalam pelukan Daiki dengan salah satu tangan Daiki menjadi sebuah bantal untuk kepala Rui sedangkan tangan lainnya memeluk pinggang Rui.

Dengan hati-hati Rui menyingkirkan tangan Daiki yang berada dipinggangnya kemudian bangun dari tidurnya dengan sangat pelan agar tak membangunkan Daiki. Setelah berhasil berdiri dari tempat duduk Rui kemudian melirik kearah Daiki yang masih terlelap. Rui pun tersenyum karna Ia tak sampai membangunkan Daiki. Apalagi kalau mengingat kejadian semalam, membuat Rui tak tau harus berbuat apa nanti.

Ruipun berjalan untuk keluar kamar kemudian masuk pada ruang dapur bermaksud untuk kekamar mandi. Namun niatannya terhenti saat melihat ibu Daiki yang berada didapur.

"Eoh?! Rui -chan?"suara Ibu Rui sedikit kaget melihat Rui

Dengan wajah kejutnya Rui membungkukkan tubuhnya pelan memberi salam pada Ibu Daiki yang juga saat itu melihat dirinya.

"Rui -chan menginap semalam?"tanya Ibu Daiki dan Rui hanya mengangguk

Rui berjalan mendekat ke Ibu Daiki dan terlihat menatap keseliling ruangan mencari-cari benda yang biasa Ia gunakan untuk berkomunikasi.

"Apa terjadi sesuatu semalam?"tanya Ibu Daiki yang sedang mengaduk sebuah panci diatas kompor yang menyala, Rui menggeleng cepat juga tangannya yang bergerak-gerak didepannya menandakan tak terjadi apapun

"Eh? Kenapa panik gitu? Okaa-san kan mau tau kenapa Rui -chan sampai nginap disini"ujar Ibu Daiki dengan nada candanya, membuat Rui berhasil menghembuskan semburat merah dipipinya

Ibu Daiki mematikan kompor dan menatap kearah Rui dengan wajah yang tak dapat dijelaskan oleh Rui

"Hayooo apa yang kalian lakukan semalaaaam?~"goda Ibu Daiki kembali pada Rui, merah dipipi Rui pun bertambah membuatnya menutup wajahnya dengan kedua tangannya untuk menyembunyikan wajah malunya.

"Pfft- Rui -chan manis sekali"ujar Ibu Daiki dengan tawa kecilnya

"Bajumu ada dibalkon ruang tatami pintu pertama sebelah kanan. Ambil dan mandi"titah Ibu Daiki pada Rui

Rui melepaskan tangan yang menutupi wajahnya memperlihatkan wajahnya yang masih tersipu malu kemudian mengangguk pelan dan berjalan keluar ruangan menuju salah satu pintu sebelah kanan dari ruangan tersebut. Sebuah ruang tatami dengan meja kotatsu yang berukuran kecil dengan pintu balkon yang terbuka memperlihatkan jemuran baju milik Daiki dan Rui yang tergantung dengan hanger.

Ruipun mengambil baju miliknya

'Apa punya Daiki juga aku ambilin? Tapikan dia bisa ganti baju lainnya. Yasudahlah gak usah aja'batin Rui yang memandang kearah baju milik Daiki

Ruipun keluar dari ruangan tersebut dan masuk kembali keruang dapur.

"Handuknya ada diatas mesin cuci, Okaa-san juga sudah siapkan air hangat"ujar Ibu Daiki ketika melihat Rui yang memasuki ruangan, Rui mengangguk dengan senyumannya kemudian memasuki kamar mandi.

Voice Later (Koe Adote) ✔Where stories live. Discover now