dia

3.5K 71 2
                                    

gadis pov

sungguh senang rasanya menciptakan hal yang sederhana membuat ku tau apa itu sebuah keharmonisan

walau aku tau didalam diriku kini sedang menangis dan bingun kemana dia apa dia tak merindukanku sama sekali.

"gadis lo kenapa kok bengong mulu"tanya kak prilly membuat aku sadari dan menengok kearahnya setelah itu menggeleng lemah.

"aku gak papa kak cuma bingung aja"ucapku tersenyum.

"bingung kenapa"tanyanya aku hanya menggeleng.

"kak ali kak prilly aku pergi dulu yah"ucapku langsung melenggang pergi.

"dia kenapa say"tanya ali

"gak tau kamu kan kakak nya harus nya kamu tau li gimana adiknya dan apa yang adiknya rasain"ucap prilly.

"yah kan dia gak pernah cerita sama aku say"bela ali pada dirinya.

"iis kamu itu orangnya gak peka sama adik sendiri udah tau adiknya lagi bingung"kesal prilly.

"jangan kesal dong nanti tambah cantik lho"goda ali mecoel pipi chubby prilly membuat prilly mengulum senyumnya

"apaan sih"elak prilly.

*
disisi lain.

aku berjalan tanpa arah dan tak melihat arah depan karna pandanganku buram dan aku gak tau apa cinta aku ini tak besar sampai aku tak dapat menemukannya.

tak sengaja aku menabrak bahu seseorang yang ku perkirakan pria ntah dorongan dari mana aku langsung menatap wajah pria itu.

"lo gak papa"tanyanya aku bingung kenapa dia sangat       mirip dengan orang yang kucari apa selama dua tahun ingatan tentangnya mulai hilang.

"revan"ucapku lirih

dia menatap ku tanpa aku ketahui.

"lo tau dari mana kalau gue revan"tanyanya yang membuatku mendongak menatapnya berbinar.

"jadi beneran lo revan ahh gue kanget"ucapku dan langsung memeluknya dengan erat takut aku tak bisa lagi memeluknya.

"gadis"ucapnya membuat aku mendongak menatap wajahnya.

"revan gue kangen kenapa pergi gak ngomong sama gue.gue cariin lo tau"ucapku manja.

"gue juga kangen sama lo kenapa lo ada di sini dis"tanyanya.

"karna cinta lo yang buat gue nekat pindah kampus"ucapku tanpa sadar.

"maksudnya"tanya revan.

"maksudnya"tanyaku bingung.

"lo cinta sama gue dis"tanyanya membuat ku bingung.

"dari mana lo tau"ucapku.

"tadi lo ngomong"jawabnya.

"kapan"tanyaku bingung.

"ih oon lo lupa"geram revan.

"maksudnya gue gak ngerti revan"ucapku.

"gak papa"jawabnya.

aku dan dia sama sama bungkam rasanya dialog apa lagi agar aku bisa berbicara padanya dan ntah kenapa aku seperti merasakan merindung dileherku.

"gue juga suka sama lo malah cinta i love u gadis"bisikkan siapa itu dan diakhiri dengan desahan lembut dileher ku.

dengan segera aku menoleh ke arah samping ku dimana ada revan dan tak sengaja hidung kami bertabrakan ntah dorongan dari mana aku memejamkan mataku dan merasakan sesuatu yang lembab di bibirku.

"gue cinta sama lo"bisiknya ditelingaku membuat aku merinding dan dia menatap mataku.

"gue juga  cinta sama lo revan"jawabku dan memeluknya

tuhan terima kasih ternyata dua tahun tanpanya disisiku membuat aku tau betapa mencintainya dan merindukannya.

revan i love u dengan kata sederhana tapi penuh dengan makna aku sangat mencintaimu melebihi diriku.

kuharap cinta kita akan lebih serius seperti kak ali dan kak prilly yang akan menaiki jenjang yang serius

Di Saat Aku Mulai LelahWhere stories live. Discover now