acara pertunangan

1.5K 55 0
                                    

prilly pov

aku bahagia akhirnya aku dan ali tak di uji lagi dan semoga aku selalu bahagia bersamanya dimana dia menerima manjaku dan dimana dia selalu menyayangi dan mencintaiku setulus hatinya aku yakin pada diriku kalau alilah cinta sejatiku dan yah semoga aku tak akan mengalami dimana masa laluku mengalami kejadian buruk dan membuat mereka meninggal hanya karna kata DI SAAT AKU MULAI LELAH semua nya berakhir walau aku tau pasti mereka bahagia di alam abadi.

"semoga kalian bahagia"ucapku reflek menatap langi langit kamarku.

"prill lo belum siap"tanya dinda dan bintang membuat aku menoleh dan hanya memberikan cengiranku.

"gue belum siap karna gue gak tau harus pake baju apa nanti bantuin gue dong"ucapku.

"baiklah"ucap mereka dan mulang mencaari pakaian di almariku.

mataku tak sengaja menangkap sebuah kotak yang baru ku sadari dengan segera kulangkahkan kakiku ke sana dan mengambil kotak itu beserta membukanya.

mataku menatap dengan takjub dengan segera ku ambil sebuah gaun yang menurutku indah.

gaun berwarna biru muda yang di pinggangnya terdapat pita besar gaun yang tanpa lengan.

"prill gaun nya bagus banget lo mau pake ini"tanya dinda aku mengangguk dengan segera aku berlari ke arah kamar mandi dan mulai mengenakan gaun tanpa lengan dan selutut itu.

pintu kamar mandi terbuka di mana tanpak aku sedang melihat penampilanku dan dengan segera aku langsung menghadap cermin dan mulai memoleskan segala sesuatu disana.

hanya butuh setengah jam aku sudah siap dengan gaun berwarna biru muda rambut yang ku curly bagian depan dan membuat rambut panjangku bergelombang kakiku ku kenakan wedges yang kebetulan ada yang berwarna biru ntah mengapa aku seperti mengalami devaju.

"wow prill lo cantik banget"puji bintang padaku.

"makasih"balasku.

"sudah lebih baik kita ke bawah ali sudah menuggumu prilly"ucap dinda dan di angguku aku dan bintang.

kami sama sama tirun dari atas dan bunyi sepatuku terdengar hingga bawah sampai sampai saat aku sudah berada di anak tangga terakhir semua para tamu berserta keluarga ku dan keluarga ali dan tentunya ali memandangku membuat aku menunduk malu.

saat aku sudah berada di samping ali dia selalu melontarkan kata pujian padaku yang hanya ku tanggapi senyuman.

"apa acara pertunangannya bisa di mulai"tanya ayah membuat aku dan ali mrngangguk.

kini aku dan ali berhadapan dimana mataku selalu menatap wajahnya yang terlihat tampan hari ini dan aku baru menyadari ternyata ali menggunakan jas setelan dengan ku berwarna biru mudah aku rasa seperti devaju.

aku mengambil cincin dan mulai memasangkannya di jari manis ali dan itu membuat tepukan riuh dari para tamu.

kulihat ali mengambil cincin dan mulai memasangkannya ke jari manisku dan tepukan riuh kembali lagi.

kini aku dan ali sudah resmi bertunangan dimana kami sudah di ikat menjadi pasangan hanya dengan sebuah cincin kecil yang penuh makna.

"pernikahan kalian akan di hitung dari sekarang dan menurut kesepakatan kami pernikahan akan diadakan lima hari lagi beserta repsesinya"ucap ayah ali membuat aku dab ali saling pandang dan melempar senyuman.

Di Saat Aku Mulai LelahМесто, где живут истории. Откройте их для себя