BAB 26 : Just Do Anything~

Start from the beginning
                                    

"Sakit" Kalian kenapa?"protes junko saat Daiki menarik tangannya dari mulut Junko. Tak ada yang menjawab Junko, Fumio dan Jiro langsung membuang muka mereka sedangkan Daiki bersikap acuh.

"Yoshio~"ujar Junko layaknya sedang mengadu pada Yoshio yang hanya membalasnya dengan senyuman kemudian menepuk pelan bahu Junko.

Rui masuk kembali pada ruangan dengan gaya feminim lainnya. Kali ini rambut pnjangnya diikat dua rendah yang dikedepankan, sebuah topi coklat bundar menutupi kepalanya senada dnegan celana pendek yang hanya menutupi sebagian paha kecilnya.

"Daiki kau benar-benar beruntung Rui adalah kekasihmu"ujar Yoshio pada Daiki, Daiki hanya diam menatap kearah Rui.

"Yoshio apa kau bilang?"Chio yang menatap geram kearah Yoshio sembari membunyikan jemari-jemarinya. Yoshio meneguk ludahnya.

"Kau tidak beruntung sudah mempunyai diriku?"tambah Chio yang masih menatap Yoshio dengan aura mengerikan, dengan cepat Yoshio menggelengkan kepalanya.

"Nah~ Kau memang cantik Chio, tapi kepribadiamu berbeda 360 derajat dengan Rui. Benarkan Yoshio?"ucap Junko seketika sembari merangkul Yoshio, Yoshio dengan cepat menggelang tak setuju.

"Sialan kau Junko"Chio menarik kerah Junko dan membawanya keluar ruangan sedangkan yang lainnya hanya bisa diam berharap agar Junko masih kembali hidup-hidup.

Setelah kejadian mengenaskan terhadap Junko tersenut Daiki dan Rui kembali melakukan pemotretan yang menghabiskan waktu berjam-jam dengan banyak baju yang terus Rui kenakan.

***

Daiki menghela napasnya sembari berjalan keluar dari pagar rumah kediam Hayasi dengan Rui yang mengikutinya dibelakang. Setelah semuanya selesai Daiki ikut kerumah Fumio ntuk makan malam bersama ajakan dari Youko sebagai bayarannya yang bersedia sebagai model menemani Rui.

Daiki memutar tubunya menatap Rui dihadapannya dengan pintu pagar rumah sebagai pembatas mereka.

"Aku pamit"ujar Daiki yang mendapatkan anggukan dari Rui.

"Besok aku akan bekerja. Kalau kau mau, kau bisa datang"tambah Daiki.

Rui menyodorkan tangannya mengisyaratkan untuk Daiki memberikan tangannya pada dirinya, setelah Daiki menyodorkannya Rui mulai menggerakkan jari telunjuknya.

"[Aku akan datang, sedikit sore]"tulis Rui.

"Oke. Masuklah"Daiki menarik tanganya kemdian mengacak lembut rambut Rui.

"Oyasumi"tambah Daiki, tak lupa kecupan lembut tepat pada kening Rui. Rui mengangguk kemudian berbalik dan berjalan masuk kedalan rumah meninggalkan Daiki yang masih berdiri dibalik pagar menunggu sampai Rui masuk kedalam rumah.

Langit malam yang gelap berganti menjadi langit pagi yang cerah. Rui seperti biasa membantu Youko didapur menyiapkan sarapan bersama Chi yang turut membantu, dan menjalani sarapan bersama. Sedikit membantu Youko ditoko dengan merapikan dan menata ulang beberapa baju hingga waktu yang Ia tunggu datang.

"Ibu Rui dimana?"ujar Fumio membuka pintu yang menyatukan rumah dengan toko milik Ibunya tersebut. Terlihat Youko dan Chie yang masih sibuk dengan beberapa barang.

"Pergi menemui Daiki"jawab Youko yang tak mengalihkan pandangannya dari pekerjaannya saat ini.

"Bukannya Daiki bekerja?"ujar Fumio.

"Iya. Rui -chan pergi ketempat kerja Daiki -san"ucap Chie. Fumio menganggu mengerti kemudian menarik pintu bermaksud untuk menutup pintu.

"Fu -chan kau mau kemana?"tanya Youko menghentikan Fumio kemudian menatap Fumio.

Voice Later (Koe Adote) ✔Where stories live. Discover now