Part 7

1K 74 0
                                    

Part 7

•°•

Dimas dan (Namakamu) sampai di sebuah tempat sepi, lebih tepatnya gudang belakang sekolah.

Dilihat dari raut wajahnya, sepertinya Dimas akan membicarakan sesuatu yang penting kepada (Namakamu).

Sesaat kemudian, cowok berkulit putih bersih itu duduk di sebuah kursi yang berada tepat dihadapannya. Sedangkan, (Namakamu) memilih untuk tetap berdiri.

"Lo nanti pulang bareng gue
  kan?" Dimas mulai bertanya.

" Iya." jawab (Namakamu) singkat.

"Emm... Lo ada ngasih tau orang lain tentang perjodohan kita?" tanya Dimas dengan raut muka seriusnya.

"Nggak ada kok"

"Baguslah kalau gitu, gue percaya sama lo (Nam..) "

Dimas tersenyum manis sekali kearah (Namakamu), sampai-sampai membuat denyut jantung gadis itu jadi tak karuan.
Hampir saja (Namakamu) terhanyut dalam senyuman itu, untungnya dia segera tersadar.

Apasih lo (Nam).. Inget Ari, inget Ari!

"Iya dim, gue juga percaya
sama lo"

Jawaban (namakamu) terdengar cukup bagi Dimas. Dimas bangkit dari duduknya lalu pamit untuk balik ke kelas.

(Namakamu) juga segera beranjak dari tempat menyebalkan ini. Tapi, dia kembali menghentikan langkahnya tepat di tengah aula sekolah karena suatu Panggilan.

(Namakamu) menoleh ke belakang betapa terkejut nya dia..

"Ari?! "

"Maaf ya kalau gue ngagetin lo,abisnya gue liatin dari tadi gue perhatiin lo jalan sambil bengong. Lo kenapa? lagi ada masalah?" Tanya ari  bingung.

Biasa aja (nam..),biasa aja!

Kalimat itu tak henti terulang di pikiran (Namakamu). Tak lama kemudian ia menghela nafasnya pelan lalu mulai berucap.

"Emang tadi gue bengong ya?"

Blam!

Pertanyaan bodoh macam apa itu?
Kalimat yang (Namakamu) ucapkan malah membuat cowok dihadapannya tambah heran.

"Iya, lo tadi bengong."

Cewek bernama (Namakamu) ini pun kembali terdiam tak tahu apa yang akan diucapkan. Sama, Ari juga diam. Tapi senyuman di bibirnya terus menerus mengembang, membuat (Namakamu) tambah gugup.

Ari menatap dalam binar mata (Namakamu), begitu pun (Namakamu) yang seakan tak jemu memperhatikan mata indah milik ari.

Lo kelihatan sempurna Ri, kasih tau gue gimana caranya dapetin hati lo
Gue udah lama sayang sama lo, and then setelah ketemu lo perasaan gue ke lo makin lama makin membesar.
Izinin gue buat milikkin lo..

Pipi (Namakamu) terasa memanas.
Apa jangan-jangan dia blushing dihadapan Ari? Oh no!

"G-gue duluan ya mau
ke toilet soalnya," (Namakamu) berlari sekencang mungkin, tak ingin pipinya yang memerah dilihat Ari.
Hingga...

Brakk!

Badan (Namakamu) terbanting kasar ke lantai licin yang ada di depan pintu kamar mandi.

Tepat saat itu, semua pasang mata memandang (Namakamu). Dia jadi center of attention sekarang.

(Namakamu) meringis sambil mengusap-ngusap pelan punggungnya yang sakit akibat jatuh. Saat ini bagi (Namakamu) merasa bahwa sakit yang dia rasakan ini tak seberapa dengan rasa malu yang ditanggungnya karena jadi perhatian semua orang.

" Bahahahaha... Kok bisa jatoh sih  cantik?" Tanya seorang cowok dengan suaranya yang to'a, banget. Bikin semua orang yang ada di dekat situ jadi ikut mentertawakan (Namakamu)

(Namakamu) terlihat seperti orang bodoh, cewek berparas cantik ini mengaduh kesakitan beberapa kali.
Sulit bagi (namakamu) untuk bangkit dan berdiri, beberapa kali mencoba untuk bangkit kaki (Namakamu) malah makin terasa nyeri, membuat badannya kembali terduduk di lantai.

Tak ada seorang pun yang berniat membantu (namakamu) untuk berdiri semuanya hanya sibuk menertawakan tingkah (Namakamu) yang mereka anggap lucu, rasanya (Namakamu) ingin menangis sekarang jika bisa.

"Sini gue bantu." uluran tangan seseorang hampir di hadapannya, dengan ragu pula (Namakamu) menerima uluran tangan itu.
Namun, lagi-lagi (Namakamu) terjatuh.

Ditatapnya wajah orang yang menolongnya. Ternyata Azka dan disebelah Azka ada Rasyifa dengan wajah tertunduk.

"Gak bisa berdiri ya?" tanya Azka penuh khawatir.

(Namakamu) meringis kemudian menggeleng. Gadis ini kembali terduduk di lantai.

Azka tak tinggal diam, dia tak ingin orang yang disukainya kesakitan.
Cowok itu dengan lancang menggendong (Namakamu) ala bridal style lalu melangkah menuju menuju ruang UKS.

(Namakamu yang tidak tau harus berbuat apa, hanya bisa menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Hingga terdengar teriakan histeris beberapa cewek yang kedengarannya iri sekaligus takjub pada (Namakamu) yang bisa mendapat perhatian lebih dari Azka.

Lalu bagaimana dengan Rasyifa?
Tentu saja ia terluka, sangat terluka, luka yang tak berdarah tapi perih dirasakan.

Dia tak ingin melihat adegan romantis itu, adegan romantis itu berbeda dengan adegan romantis di film korea yang sering ditonton nya.
Adegan romantis di film korea itu bisa menghanyutkannya, membuatnya terbawa perasaan alias baper.
Tapi ini bukan adegan romantis yang bisa membuatnya baper, ini menyakitkan menyayat hati dan segenap perassaannya.

Rasyifa berlari ke kamar mandi untuk sekadar membasuh wajahnya yang mulai basah karena air mata.

Kenapa lo lebih milih dia Zka?
Kenapa lo gak pernah peka sama gue?
Gue sayang lo, gue cinta lo
Gue rela berjuang sendiri demi elo.
Kenapa tuhan kayak gak adil gitu sama gue?
Semua penantian panjang gue berakhir sia-sia, sama sekali gak berarti
Gue harap lo tau zka ...

°°°

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya..

Mulmed: Rasyifa & Azka

Akankah Dia? [√]Where stories live. Discover now