First Kiss

31.6K 886 6
                                    


Suasana kampus yang selalu menyenangkan, apalagi kalau bukan ketika kelas selesai.
Semua mahasiswa dengan cepat mengemasi buku buku mereka dan beranjak keluar kelas, tak terkecuali dengan Joana dan Rose. Sepasang sahabat yang unik ini juga melakukan hal yang sama yaitu merapikan barang barang mereka. Bagaimana tidak unik Joana yang akrab disapa Joy itu terbilang pendiam dan dingin sedangkan Rose adalah gadis  yang lincah dan periang.
“Joy, habis ini enaknya kita kemana ya? Makan jay ok?! Eh tapi aku kan lagi diet?” Tanya Rose sambil bergaya seperti orang yang sedang berpikir tanpa mendapat respon dari Joy yang sibuk dengan buku bukuny.
“Kita duduk aja kali ya di pinggir lapangan sana?gimana menurut kamu Joy?” Tanya Rose.
“Ya, terserah saja” Jawab Joy singkat sambil menggedong tas punggungnya. Dengan penuh semangat Rose merangkul lengan Joy sambil berjalan menuju lapangan, diperjalanan Rose terus saja mengoceh sedangkan yang diajak bicara hanya menanggapinya dengan singkat dan datar. Meskipun begitu tak pernah sekalipun membuat Rose kesal pada sahabatnya itu, karena ia tahu dan sangat mengenal sahabatnya itu sejak SMA.
“ Eh Joy, kamu disini dulu ya, aku mau beli minum dulu dikantin” Kata Rose
“ Baiklah mineral aja deh. Aku tunggu disini” Jawab Joy datar. Kemudia Rose berjalan meninggalkan Joy sendirian. Joy kemudian memasangkan earphone di kedua telinganya sambil memandangi beberapa mahasiswa yang sedang bermain bola dilapangan.

***
Saat mengantri dikasir tiba tiba Rose dan mahasiawa yang lain dikejutkan dengan sebuah perkelahian. Seorang laki laki culun tengah jatuh sehingga membuat makanan yang dibawanya terjatuh dan beberapa buku yang dibawanya berceceran menyatu dengan makanan yang tumpah itu. Dengan wajah yang memucat dan tangan yang gemetar laki laki itu memunguti buku bukunya, namun dibuku terakhir tangannya tiba tiba diijak oleh seorang laki laki yang menjadi momok semua mahasiswa di kampus. Ya dia adalah Glad Aldian, anak dari pemilik kampus yang juga seorang pembuat onar atau lebih tepatnya adalah pelaku utama pembullyan yang ada dikampus. Semua anak anak badung berada dibawahnya. Tak ada satupun orang yang berani menganggunya. Karena sekali berurusan dengannya maka dipastikan kehidupan dikampus akan menjadi seperti neraka. Itulah yang sering terjadi dan pada akhirnya mereka akan memilih mengundurkan diri dari kampus.
Rose sebenarnya sangat ingin segera keluar dari kantin karena sudah tidak tega melihat pembullyan itu, tapi karena kondisi yang padat sehingga membuat Rose kesulitan bergerak. Mereka saling berdesak desakkan sehingga tak sengaja Rose terdorong oleh orang yang berada dibelakangnya sehingga Rose sekarang terjatuh tepat disamping laki laki culun yang sedang dibully atau didepan Glad berdiri, sontak suasana yang tadinya riuh menjadi diam dan berubah tegang. Rose menguntuki dirinya bahkan Rose tidak berani bergerak. Jantung serasa berhenti ketika Glad mulai berjongkok didepannya dengan aura yang sangat dingin dan seakan ingin membunuh Rose.
Namun tiba tiba terdengar suara seseorang memanggil nama Rose tepat sebelum Glad bicara.
“Rose” Panggil Joy datar.
“Joy” Gumamnya pelan. Rose yang tahu itu adalah sahabatnya langsung bangun dan berlari kearah Joy sambil terisak. Rose berdiri dibelakang Joy yang lebih pendek darinya. Joy memang memiliki tubuh yang mungil yang setinggi telinga dari Rose.
Flashback On
“Tu anak ngapain aja sih lama banget” gumam Joy. Karena menunggu lama Joy mencoba mengirim pesan namun tak mendapatkan balasan dari Rose, akhirnya dia memutuskan untuk menyusul Rose kekantin. Sampainya didepan pintu masuk kantin Joy melihat banyak mahasiswa yang tengah mengerumpuli sesuatu, dengan rasa penasaran Joy berusaha mendekati dan terkejut saat melihat Rose bersimpuh dilantai. Tanpa memperdulikan apapun Joy langsung saja memanggil temannya itu dengan datar.
Flashback Off

Glad berdiri dan memandang kearah Joy dan Rose dengan tatapan marah. Rose hanya bisa menunduk karena takut sedangkan Joy hanya biasa saja.
“ Ayo pergi” Ajak Joy sambil menatap Glad tak peduli. Baru Joy dan Rose membalikkan badan Sebuah suara dingin penuh amarah menghentikan mereka.
“Berhenti!” Teriaknya dengan suara parau khas laki laki itu. Joy tidak memperdulikan teriakan itu dan mengajak Rose agar terus berjalan hingga laki laki itu berjalan dengan langkah panjang kemudian mencekal lengan Joy dan menariknya hingga Joy menabrak dada bidangnya.
“Apa kau tuli, aku bilang berhenti!” Kata Glad dengan  penuh penekanan didepan wajah Joy. Glad terus memberikan tatapan tajam tersirat ancaman kepada Joy. Namun seolah tak terpengaruh dengan tatapan Glad Joy membalas menantap mata tajam Glad dengan tatapan datar. Tak ada pergerakan atau pemberonatakan yang dilakukan Joy membuat Glad bingung karena gadis yang berada dihadapannya tidak menunjukkan reaksi apapun.
“Kalau tidak ada yang ingin kamu katakan, lepaskan tanganku” Kata Joy datar menyadarkan lamunan Glad. Dan dengan mudah Joy melepaskan cekalan lengannya dari tangan Glad. Joy mencoba berjalan meninggalkan Glad namun tangannya kembali ditarik dan tanpa disadari bibir Glad berhasil mendarat di bibir Joy. Joy yang tidak siap meneriman hanya terdiam dengan mata tajam menatap wajah Glad yang sedang menciumnya, Joy masih tak bergerak. Sedangkan suasana kembali hening karena kejutan yang diberikan oleh Glad. Mereka semua tampak tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Perlahan Glad membuka matanya dan melihat Joy masih berekspresi datar membuat Glad menarik tengkuk Joy dan memperdalam ciuman mereka. Joy masih terdiam otaknya mendadak tidak bisa berpikir, jantungnya memompa dengan cepat darahnya berdesir cepat namun wajahnya tetap konsisten tidak berekspresi apapun. Joy menutup mata sekejap untuk memulihkan perasaannya dan kemuadian membuka matanya kembali dengan wjah datah tanpa ekspresinya. Glad melepaskan ciumannya dan kembali memandang wajah Joy berharap menemukan ekspresi yang menyenangkan dari Joy, namun pikirannya salah, Joy masih terdiam dengan tatapan datar.
“ Ke-kenapa dia tidak bereaksi apapun?” pikirnya dalam hati.
Kemudian terdengar suara ponsel yang tidak lain adalah milik Joy. Tanpa berkata apapun Joy mengangkat panggilan dari ponselnya sambil berjalan meninggalkan kantin seolah tidak terjadi apapun, Rose yang melihat kepergian Joy langsung mengikuti Joy keluar dari kantin.

***
Joy menutup telponnya, dan dengan antusias Rose mulai membanjiri pertanyaan pertanyaan tentang kejadian tak terduga tadi.
“Tadi itu? Kamu benar benar dicium Glad kan? Tapi kenapa? Terus kamu diem aja gak bereaksi apa apa? Kamu gak marah atau gimana perasaanmu? Aku pusing deh sama kejadian tadi?!” Tanya Rose bertubi tubi. Namuan tak ada jawaban dari Joy, Rosepun mengalihkan pandangannya. Dan Joy hanya terdiam sambil terlihat sedang menarik dan membuang nafasnya.
“Joy!” Teriak Rose kesal
“Apaan sih Mawar berisik tau gak?!” Sahut Joy ketus.
“ Habisnya aku ngomong bukannya ditanggepin, ini malah buang buang nafas, mau beranak kamu?” Decak Rose.
“ Menurut kamu? Pikir dong gimana rasanya dicium didepan umum, malu tau!” Jelas Joy singkat sambil mencoba menenangkan dirinya yang tegang.
“ Bilang malu, tapi mukanya datar gitu” Gumam Rose seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan Joy
“ aku serius, dan itu adalah first kissku” lirih Joy sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
Mendengar pernyataan itu Rose kembali memandang wajah Joy.
“Benarkah?! Kamu gak bercanda? First kiss?!” Celetuk Rose sambil memengang kedua bahu Joy tidak percaya.
“ Udah ah Mawar, aku mau ke perpus dulu. Bye!” kata Joy tak menanggapi perkataan Rose dan malah pergi meninggalkan Rose yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

***
“ Gila tu cewe, dia gak ada reaksi apapun, wahh!” Kata seorang cowok yang diketahui adalah teman Glad yang bernama Gerald.
“ Iya, tidak marah juga tidak tersipu maluu,,wah dia hebat sekali” Sahut teman yang lainnya yaitu Reno
“Tapi kenapa tiba tiba kamu menciumnya? Ini bukan gaya seorang Glad Aldian” sambung Deron
Mendengar perkataan teman temannya Glad benar benar naik pitam, tanpa menanggapi teman temannya, Glad meninggalkan kantin dan diikuti teman temannya. Glad menuju lapangan basket yang ada diindoor. Disana Glad dan teman temannya melihat sekelompok mahasiswa yang tak lain adalah tim basket kampus yang sedang berlatih.
Glad merasa membutuhkan pelampiasan kemarahannya, kemudian dengan langkah dingin menghampiri mereka dan mulai merebut bola basket yang tengah didrible salah satu pemain. Glad kemudian melemparkan bola ke ring dan tree point. Sontak membuat semua yang melihatnya berdecak kagum. Kemudian mengalirkan permainan basket antara tim basket kampus yang diketua oleh Mario dengan Glad cs.
Ketika permainan semakin memanas, Glad mulai bertingkah dengan bermain kasar dengan Mario dan teman temannya. Menendang dan menyikut sehingga membuat mereka terjatuh dan terluka. Melihat emosi yang sudah tidak terkendali lagi, Gerlad dan kedua temannya memberikan kode kepada Mario cs untuk berhenti merebut bola dari Glad. Reno menyuruh untuk pergi dari lapangan, sedangkan Glad terus saja mendrible bola dan menembakkan ke ring dengan emosi yang memuncak.
“ Dia benar benar buruk” Gumam Reno.
“ Cewek itu benar benar membuatnya marah” sahut Deron kepada Reno.
“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?” Tanya Gerald menghampiri mereka berdua.
“ Sudahlah, biarkan saja dia, kita istirahat saja disini” Jawab Deron sambil mendudukan pantatnya dilantai karena kelelahan dan diikuti kedua temannya yang duduk berselonjor dilantai sambil terus memperhatikan Glad yang masih bermain bola dengan kesal dan penuh amarah. Setalah merasa emosinya mereda kemudian Glad membaringkan tubuhnya ditengah lapangan. ketiga temannya itupun mendekati Glad dan Reno menyodorkan sebotol air mineral untuk Glad.
“Merasa baikan?” Tanya Deron berbaring disampingya.
“ Hmm” jawab Glad
“ Ke club aja yuk malam iini” ajak Reno
“Ok!” Jawab Gerald dan Deron bersamaan.
“ Bagaimana denganmu Glad? Ikut?!” Tanya Reno
“Baiklah” jawabnya sambil menutup matanya karena kelelahan bermain basket.

***

Introvert Girl and Emotional BoyWhere stories live. Discover now