5. Rahasia yang Tidak Bisa Diungkapkan Tentang "Menjadi Berguna"

164 38 20
                                    

Pernah ada masa-masa muram dalam salah satu fase hidup Neva, yang membuat gadis itu hanya memikirkan satu pertanyaan hampir di sepanjang waktu: Apa yang seharusnya aku lakukan agar aku berguna? Neva menemukan berbagai macam jawaban, tergantung siapa yang dipikirnya akan bertanya. Tapi Neva punya jawaban favorit, yang diberikan oleh otak payahnya yang teracuni berjenis-jenis benzodiazepinebuatlah ibumu bahagia, Anak Malang! Lakukan apa pun yang diinginkannya. Karena untuk alasan itulah anak-anak diciptakan.

Jadi, seperti itulah awalnya, sehingga Neva tidak bisa berkata 'tidak', setiap kali ibunya membawakannya berbagai jenis orang yang memintanya menemukan benda-benda milik mereka yang hilang. Pada mulanya, sebagaimana halnya yang dilakukan anak-anak perempuan yang terbiasa menghadapi penjahat yang menghirup candu, Neva akan berkata, "Ma, itu cuma dompet yang isinya tagihan sehari-hari, struk token listrik, sama belanja supermarket." Dan sebagaimana yang akan dilakukan ibu-ibu dengan pengalaman hidup yang panjang, ibunya akan menjawab,"Itu tagihan sehari-hari dan struk token listrik sama struk belanja supermarket! Itu penting untuk dia." 

Waktu berlalu, dan 'nilai penting' bagi semua yang hilang yang harus ditemukan Neva semakin beragam. Semuanya bernilai berbeda bagi orang lain, tapi akan selalu penting bagi pemiliknya. Binatang peliharaan. Buku harian. Pulpen edisi terbatas. Cincin pernikahan. Cucu. Broch peninggalan mendiang istri. Keluarga. Dan meski selalu mengeluh, pada akhirnya Neva tidak pernah berkata 'tidak'. Kalau harus terpaksa mengakui, mengeluh hanya cara Neva untuk menunjukkan kekeraskepalaannya. Karena ibunya membutuhkan rival tangguh untuk berdebat. Itu saja. Maka siang itu, Neva membiarkan dirinya terseret dalam kerumunan pemburu makan siang di sebuah restoran kecil bernama Meals & Lunch, yang direkomendasikan ibunya beberapa jam sebelumnya.

Neva menempati sebuah meja kosong yang terletak hampir di sudut ruangan, dan menunggu. Seorang pelayan datang dan menanyakan padanya jika dia hendak memesan sesuatu. Neva hanya memesan segelas air dan seporsi kudapan yang tidak begitu diperhatikannya. Sebenarnya, dia tidak melakukannya karena dia benar-benar kelaparan. Itu hanya semacam jaminan bahwa dia akan berada cukup lama di sana sehingga pelayan itu sebaiknya tidak mengusiknya. Pelayan itu kembali beberapa saat kemudian, membawakan pesanan asal-asalan Neva, ketika gadis itu sedang memfokuskan perhatian sepenuhnya pada sebuah laman internet yang menyajikan informasi detail mengenai Anastasya Aurelia. 

Anastasya Aurelia lahir di Jakarta, 18 April 1983. Bercita-cita menjadi model sejak remaja, Anastasya membuktikan prestasi modellingnya hingga ke kancah internasional. Selain membintangi film layar lebar, Anastasya juga didaulat menjadi brand ambassador sebuah produk shampoo bla bla bla.

Pantesan, dia kelihatannya nggak asing, pikir Neva.

Neva membaca artikel itu setengah terkantuk-kantuk. Dan yang bisa disimpulkannya dari sejarah hidup Anastasnya, adalah bahwa perempuan itu, dipandang dari sisi mana pun, tidak tampak cocok untuk berhubungan dengan pengedar narkoba bernama Godot. Phone tablet Neva masih menampilkan foto Anastasya ketika seorang lelaki berusia awal empat puluhan mendatangi Neva dan mengonfirmasi identitasnya.

"Saya Faisal Abdalla. Mungkin ibunya Mbak Neva sudah cerita," kata lelaki itu.

"Oh, ya." Neva berdiri dari kursinya, lalu menyalami lelaki itu, sebelum menyilakannya untuk duduk. "Nevania Audri."

Lelaki itu menceritakan segala hal yang harus diceritakannya. Apa yang diinginkannya, dan apa yang diharapkannya akan dilakukan Neva untuknya. Dia lalu mengangsurkan selembar foto ke atas meja. Neva meraih foto itu dan memperhatikannya dengan cermat. Perempuan itu lebih cocok menjadi brand ambassador produk sabun mandi mewah. 

Kenapa perempuan cantik selalu mengalami hal-hal semacam ini?

"Nama istri saya Faradila.Umurnya 40. Dia executive account di sebuah perusahaan retail. Dia sudah berselingkuh selama lima tahun dan punya anak dengan bosnya di kantor, jelas Faisal, dengan nada murung. "Selama ini dia pulang ke rumah seolah tidak terjadi apa-apa. Saya nggak habis pikir, apa yang ada di otaknya. Bagaimana dia memandang saya dan anak-anak?"

HEALINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang