LA01 - Hari Buruk

Mulai dari awal
                                    

Kabar ulangan dadakan pagi ini membuat seisi kelas terkejut. Pasalnya ini sangat mendadak dan mereka belum mempersiapkan apapun.

"Jangan hari ini dong, Bu," ucap Doni, si ketua kelas dengan wajah melasnya.

Hal itu membuat gaduh seisi kelas, karena banyak dari mereka yang setuju dengan ucapan Doni.

Kecuali Keyla, ia hanya diam menunggu keputusan dari Bu Sari yang tetap melanjutkan ulangan hari ini atau pertemuan selanjutnya.

"Diam sebentar! Pokoknya ibu mau mengadakan ulangan hari ini. Dan ibu kasih waktu kalian 10 menit untuk belajar materi minggu lalu." Itulah keputusan Bu Sari yang membuat seisi kelas mendengus kesal.

Seperti biasa, rencana sudah mulai di luncurkan. Ada yang menulisnya di kertas, dan ada pula yang di telapak tangan. Pokoknya berbagai cara mereka lakukan.

|•••|

Empat gadis cantik baru saja duduk di kantin dengan makanan dihadapannya. Keyla dengan soto, Harsa dengan batagor, Nindy dengan somay, dan Olif dengan bakso telurnya.

"Gimana rasanya seminggu sekolah di Persada?" tanya Harsa sambil menyesap es tehnya.

"Nothing special."

"Tapi, gue yakin kadar kegantengan cowok di sini lebih menarik dan lebih banyak kan?" tanya Olif.

Keyla memutar bola matanya lalu mengangguk ragu.

Sekolah barunya ini memang lebih bagus. Dengan taman yang luas, kantin yang luas, lapangan yang luas, fasilitas lengkap, kelas yang bersih dan masih banyak hal lain lagi. Namun, sekolah yang lama juga tak kalah bagusnya kok!

Nindy bersendawa cukup kencang, membuat ketiga temannya menatap dengan tatapan membunuh. Sudah sering diingatkan kalau sendawa jangan terlalu kencang, tapi ia seringkali berdalih 'kelepasan'.

BRUK!

Mereka tersentak kaget saat gebrakan meja terdengar begitu keras.

"Lo anak baru yang namanya Keyla?!" tanyanya dengan kencang sambil menatap tepat ke Keyla.

Sekarang ia merasa sangat risih saat menyadari semua pasang mata melihat kearahnya.

Ia berdeham kecil. "Iya, gue Keyla."

Kini Keyla bisa melihat raut marah dari wajah Disca, cewek yang baru saja mengagetkan dirinya dan orang-orang sekitar.

"Kurang ajar ya, berani-beraninya lo deketin Shaka!" Disca langsung menarik seragam Keyla hingga membuatnya berdiri berhadapan. Sementara dua teman Disca yang berdiri di belakangnya hanya tertawa puas melihat Keyla yang terus bergeming.

"Udah dong, jangan berantem!" lerai Olif yang sebenarnya tahu kalau ucapannya itu hanya sia-sia. Apalagi jika ia lemparkan untuk Disca.

"Lo diem!" tekannya sambil menunjuk Olif. Tuhkan!

"Dan lo! Jangan terlalu murahan jadi cewek!" Tunjuk Disca kepada Keyla.

Sabar Key.

"Lo yang murahan atau gue?" tanya Keyla dengan wajah sedikit menantang.

Langit Arcturus (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang