Makna kehilangan, bagiku

145 4 0
                                    

Jika rasanya sesakit ini, aku tak mau lagi merasakan kehilangan.
Jika seluruh memori terhadirkan saat itu, aku tak mau lagi merasakan kehilangan.
Dan jika derai itu terjatuh, aku tak mau lagi merasakan kehilangan.

Kau tahu, bagaimana rasanya kehilangan seseorang untuk pertama kalinya?

Pikiranku hampa sesaat dan memorimu hadir berbondong-bondong, pandanganku kabur, nafasku terdengar setiap detiknya sekalipun dikeadaan ramai, seringkali kawanku memberi sugesti untuk bersabar pun tak akan mempan. Untuk senyum pun aku sangsi.

Itulah yang terjadi saat hidupmu berakhir. Dan kini, 5 tahun berlalu pun aku kembali dengan kehilangan yang levelnya satu tingkat dibawah kematian. Ya, kehilangan yang aku tahu tak akan berjumpa lagi. Setidaknya lebih baik dari kematian, karena dia masih diberi kehidupan.

Bagiku, terlalu pedih kehilangan seseorang yang begitu besar perannya dalam hidup dan begitu lamanya menemani hariku. Tapi, kalau hati berbicara untuk kuat, aku yakin pasti kuat. Banyak hal yang kumaknai hari itu saat pertemuan terakhir ketika mengantarkannya ke Bandara.

Kehilangan mengajarkan betapa waktu sangat berharga. Jika seseorang memberikan waktunya untukku, maka dia memberikan sedikit sisa hidupnya untukku.

Kehilangan mengajarkan betapa agungnya arti kasih sayang. Yang mungkin hanya bisa kau utarakan saat perpisahan.

Kehilangan mengajarkan betapa keburukan siapapun akan lenyap seketika saat berpisah. Memori baik berbondong-bondong menghantam pikiran. Berbalik 180 derajat ketika bersama dimana yang buruk akan lebih merajai.

Dan kehilangan mengajarkan betapa air mata berbicara dengan lantangnya tanpa perlu berujar.

Dan sebelum kehilangan, sempatkan untuk saling memaafkan, karena tak ada yang tahu saat eksekusinya tiba.

Pesawat KertasWhere stories live. Discover now