[ Jun : Diary #2 ]

2.1K 196 21
                                    


[  Y / N  P O V  ]

1 bulan telah berlalu, semenjak insiden Jun itu. Aku masih saja dibuat bingung oleh tingkah lakunya.

Paginya, aku bergegas turun kebawah dan berjalan ke arah dapur. Sesampainya di dapur aku mengeluarkan susu yang ada di kulkas dan menuangkannya ke dalam gelas. Saat aku menutup pintu kulkas itu, aku menemukan sebuah note yang bertuliskan:

Kalau kau membaca surat ini, aku benar-benar minta maaf y/n. Aku lupa kalau hari ini au harus datang pagi ke universitas ku. Aku lupa memberitahumu tadi malam. Mungkin karena aku terlalu lelah hehe. Jeongmal Mianhae! 

-H.J.S

Urghh, aku benci hal ini. Memang, Joshua hampir seumuran dengan teman-teman sekelasku. Yah, tapi apa boleh buat. Dia melompat kelas (Bukan kelas yang dilompatin, tahun ajarannya, iykwim) 

Aku mengecek jam tanganku dan melihat sekrang sudah pukul 06:30. Aku bergegas memakai sepatuku dan langsung berjalan menuju halte bus dekat rumahku. 

Aku terduduk di halte bus itu sambil mendengarkan lagu. Tak lama kemudian bus pun datang, aku memasukki bus itu dan duduk di bangku ujung. Aku menyenderkan kepala ku sambil melihat keluar jendela. Lalu, ada namja yang masuk ke bus ini dan duduk di sebelahku. Aku hanya menghiraukannya dan kembali melihat keluar jendela. 

Aku menengok kearahnya dan... Jun? Tunggu. Bukannya dia selalu menaikki mobil ya? 

Tanpa ragu-ragu, aku menepuk pundaknya. Dia langsung menengok kearahku dan melepas earphone-nya, lalu dia tersenyum.

"Oh, y/n. Ada apa?" Tanya nya dengan nada yang lembut (gw ngebayanginnya geli gaes :'v )

"Mian Jun. Bukan maksudku menjadi tidak sopan. Bukannya kamu punya mobil?" tanyaku.

"Ah itu. Ayahku memakainya" Jawabnya, aku hanya menjawab 'oh' lalu terdiam.

---

Kami berdua pun sampai di sekolah, aku dan Jun jalan bersamaan sampai kelas. Sesampainya di kelas, aku duduk dan mengeluarkan buku Diary-ku, lalu aku mulai menulis di buku itu.

---

[  J u n  P O V  ]

Istirahat pun datang, semua orang keluar menuju kantin, begitu pula y/n. Sekarang, aku sendiri di kelas ini. Lalu, aku melihat Diary  milik y/n yang tergeletak di mejanya begitu saja. Rasa penasaranku kini bertambah. Tanpa ragu-ragu, aku berjalan ke arah meja y/n dan mengambil buku itu. Aku celingak-celinguk memastikan kalau y/n tidak disini. 

Aku membuka diary-nya dan membaca Halaman pertamanya.

Oktober 10, 2016. 

Haruskah aku seperti ini? Haruskah, dia seperti ini? dia menyakitiku dengan perkataannya. Walaupun tak seberapa. Bukankah sudah jelas? Aku bertingkah speereti ini untuk mendapat perhatiannya, namun yang kudapat hanyalah perilaku dan perkataan teman-temannya. 

Kuharao kau mengerti perasaanku. Wen Junhui.

--------------------------------------

Seventeen Imagines✔️Where stories live. Discover now