[ Vernon : Realizing ]

3.1K 230 8
                                    

Author note : sebelum kalian mulai baca. Author minta maaf, karena disini ada offensive words nya. soalnya ini genre nya angst gaes. Tq dan maaaaaaaaap.

[ Y / N  P O V  ]

B

ohong. Semua nya bohong, mulai dari perasaannya, omongannya. Semuanya bohong.

L
,


Perkataan itu terngiung di kepalaku.
"Ya!" Aku dilekejutkan oleh Mijoo. Aku mencopot earphone ku.
"Ah,Miju-ya" jawabku.
"Wae geurae?" Tanya nya. Aku menggeleng kepalaku.
"Anni" Jawabku.
"Apakah ini tentang Hansol lagi?" Tanya nya, aku menggeleng kepalaku ke dua kalinya.

"Ayo pulang" ajaknya sambil mem-pout- kan bibirnya.
"Duluan saja. Aku masih harus latihan" Jawabku dan dia mengangguk.
"Arraseo. Annyeong" Jawabnya dan meninggalkan aku di kelas.

Aku menghela napas ku dan berjalan keluar dari kelas.
Saat aku berjalan melewati lapangan, aku melihat Hansol bersama Minhee yang sedang tertawa bersama.
"sebenarnya siapa aku ?" Gumamku dan langsung meninggalkan lapangan.

Tiba-tiba aku menabrak seseorang. Aku terdiam sejenak dan langsung mengangkat kepalaku dan melihat Eunwoo, tersenyum ke arahku.

"Disitu kau rupanya. Kajja, semua orang sudah menunggumu" ujarnya dan aku pun mengangguk.
"Wae? Kau terlihat sedang sedih?" Tanya nya, lalu dia membungkukkan badannya dan menatap wajahku.
"Gwaenchana" Jawabku dan langsung Fake smile.
Lalu dia langsung berdiri tegak dan melanjutkan perjalanan kami.
_____

Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Aku berjalan kembali ke rumah.

Lalu Eunwoo merangkulku. Wajahku kini memerah. Aku menatapnya, lalu pandangan kami bertemu. Aku langsung memalingkan wajahku.
"Kenapa kau tidak bersama Hansol?" Tanyanya.
"Dia... sibuk" jawabku ragu-ragu. Berbohong.

"sibuk karena apa?" tanya Eunwoo kedua kalinya. Aku mengangkat kedua bahuku.                            "Dengan yeoja lain? " jawabku. Eunwoo terdiam sejenak.

"Ayolah y/n. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini terus-menerus. Aku tidak mau elihat sahabatku begini terus" Ujarnya sedikit membentak. 

Aku dan Eunwoo adalah sahabat semenjak kami kecil. Orang tua kami mengenal satu sama lain dan semenjak itulah kami selalu bermain bersama. Aku memandang Eunwoo bagaikan kakak yang selalu melindungi dan selalu ada di sisiku dan Eunwoo memandangku bagai adik kecilnya. Fragile angel Eunwoo selalu memanggilku itu. Guardian itulah panggilannya. (Authornya alay njing. YAGAK?) 

Akhirnya aku sampai di rumahku. Eunwoo kembali ke rumahnya, yang hanya berjarak beberapa langkah saja. Aku membuka pintu gerbang dan masuk kedalam rumah.

"Aku pulang" ujarku . Baru saja melangkahkan kakiku ke anak tangga, munculah Hansol di hadapanku. "Pulang bersama namja lain? kau pikir itu baik-baik saja?!" bentaknya, lalu dia menamparku. Air mataku mengalir, sedangkan Hansol hanya terdiam.           

"dan kau pikir menggenggam tangan yeoja lain itu baik-baik saja?? Kau selalu melarangku melakukan segala hal Hansol! Bahkan dengan sahabatku! sedangkan aku tidak pernah melarangmu!! Kamu pikir aku baik-baik saja dengan tingkah laku mu itu?? Tidak. Jadi jangan pernah--" ucapanku terpotong saat ada yang mendobrak masuk pintu rumahku. Aku melihat Eunwoo dengan wajah yang memerah, dan tangannya yang mengepal.

Seventeen Imagines✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang