Chapter 20 : Dia Bukan Hantu 2

11.2K 1.2K 95
                                    

TYPO bertebaran... selamat membaca

****


Aku harus memulai hidupku kembali. Mengalami koma selama 4 tahun bukan lah hal yang mudah bagiku. Banyak momen yang terlewati begitu saja, kehidupan remaja ku, sekolah, keluarga, dan masih banyak lainnya. Namun dibalik itu, aku justru mengingat semuanya, aku ingat semua memori-memori yang ada di otakku. Bahkan semua kenangan saat menjadi hantu terekam jelas dalam benakku. Dan itu semua menjadi kenangan indah yang tak terlupakan.

Terkadang ada rasa sakit di hatiku saat mengingat semuanya. Bagaimana aku berupaya untuk dekat dengan Mario selama menjadi hantu. Aku bahkan tak tahu bahwa penyebab dari semua yang terjadi itu berkaitan dengan Mario. Tapi kini semuanya telah berubah, aku berusaha menerima semuanya. Aku merasa bahwa apa yang terjadi padaku kemarin adalah takdir yang memang harus kulalui.

"Udah siap Ka?" tanya Mom yang baru saja masuk ke dalam ruang perawatanku.

"Udah" jawabku.

"Mom barusan dari ruangan dokter Frans, obatnya udah mom ambil semua. Sekarang saatnya kita pulang"

"Dad mana?" tanyaku.

"Dad lagi ngurus administrasinya dulu, yang penting kita beresin barang-barang kamu"

Aku dan mom membereskan semua barang-barang milikku yang ada disini. Meski mom bercerita bahwa aku sudah 4 tahun berada di ruangan ini, tapi yang ku rasakan justru baru sebentar. 12 hari yang lalu aku baru terbangun dari mimpi panjangku. Waktu terasa berjalan amat cepat, dan sekarang aku harus pergi dari ruangan ini.

Mario?

Jangan tanya, setelah kejadian kemarin. Setelah aku mengusirnya, bahkan tanpa memberikan kesempatan padanya untuk menjelaskan apa pun padaku. Mario tidak pernah muncul lagi dihadapanku. Dia seperti menyerah dan menghilang dari hadapanku. Aku marah padanya, aku kecewa padanya. Dan aku tahu, Mario juga merasakan hal yang sama, namun egoku terlalu besar untuk memaafkannya begitu saja. Ada dibagian hati kecilku yang merindukannya, menginginkannya, dan menantinya. Namun rasa kecewaku nampaknya jauh lebih besar dari itu.

Setelah semua yang terjadi padaku, aku sudah memutuskannya. Dan dengan semua pertimbangan yang matang, Aku memutuskan untuk melepaskan Mario. Aku akan hidup lebih baik mulai sekarang. Menjalani hidupku yang baru...

Bagaimana dengan hantu?

Semenjak aku bangun dari koma, aku tidak melihat hantu satupun disekitarku. Aku rasa perjalanan ku sebagai hantu lebih dari 4 tahun, sudah cukup bagiku untuk melihat mereka semua. Sudah cukup bagiku untuk mengerti kehidupan mereka. Aku percaya, bahkan sangat percaya bahwa ada kehidupan lain selain kehidupan manusia. Ada dimensi lain dimana makhluk lain berada. Dan kita harus mengerti itu.

Disisi lain aku sangat merindukan kehidupan hantuku yang bebas dan tak terikat apapun. Namun aku sadar, aku bukan lagi seorang Patha, aku bukanlah hantu yang kehilangan ingatan. Aku adalah Raska Harmoto, dan aku adalah manusia.

Aku tak bisa lagi menembus dinding. Aku tak bisa lagi hidup bebas seperti saat aku menjadi hantu. Kehidupanku kini kembali seperti semula. Seorang Raska yang harus hidup dengan banyak aturan dalam kehidupannya. Aku kembali menjadi seorang putra tunggal dari pemilik Harmoto Group.

"Ayo sayang, Dad udah selesai mengurus administrasinya. Kita langsung ke lobi aja" panggilan mom menyadarkanku.

"Ron, tolong kamu dorong kursi roda Raska"

"Baik Nyonya"

Bang Roni, aku biasa memanggilnya seperti itu. Dia adalah salah satu supir yang bekerja pada keluargaku. Dia juga adalah supir yang biasa mengantarkanku kemana saja. Mungkin diantara orang-orang yang bekerja di rumahku, bang Roni dan juga mba Inah lah yang paling dekat denganku. Mungkin karena aku biasa menghabiskan waktu bersama mereka.

DAMN I'am a GhostWhere stories live. Discover now