Chapter 7 : Hantu Bahagia

10.3K 1.1K 42
                                    

Krekkk...

Dengan sekali gerakan hantu itu berhasil melilitkan ekornya tepat di leherku. Dia mencengkram dengan kuat dan membuatku kesulitan bernafas. Ya, aku hantu... tapi aku merasa seperti sulit bernafas.

'Aku pasti mati, arwahku pasti hancur... ya.. aku pasti hancur'

Pikiran-pikiran seperti itu terus saja muncul di benakku. Tapi sebuah semangat tiba-tiba muncul dan menghancurkan pikiran menyedihkan itu. Aku tak mau kalah begitu saja. Setidaknya aku harus berusaha terlebih dahulu. Dan pertarungan ini adalah kesempatan besar untukku. Bahkan pil rupa sudah berada di depan mata. Dan makhluk ini adalah kunci untuk bisa mendapatkan pil itu.

Ku goyangkan tubuhku dengan sangat cepat. Ku gunakan kaki untuk menjepit ekornya yang melilit leherku. Makluk ini merangkak, itu artinya selama aku berada di tempat yang lebih tinggi aku bisa mengalahkannya.

Tanganku terus ku gunakan untuk memukul ekornya itu. Bahkan beberapa kali, makhluk yang nampak seperti kalajengking ini mengibas-ngibaskan ekornya.

'Bertahan, bertahan.... bertahan' Semangatku dalam hati.

Beberapa kali tubuhku terbanting ke berbagai arah. Namun cengkramanku pada ekornya masih kuat. Meski dengan leher yang tercekik, aku yakin pasti bisa menemukan jalan keluar. Dan Mata yang merah dan kejam itu terus menatapku dengan sombongnya.

'Aku tak takut.... AKU TAK TAKUTTT' Teriakku dalam hati.

"Hhhhsss.... mmmmppp" Beberapa kali aku mencoba melepaskan lilitannya.

"Hahaha... kau tak mungkin bisa melepaskan lilitannya begitu saja makluk kecil" Ejeknya dengan tawa yang menyeramkan.

Harapanku tak pudar. Ya, aku masih memiliki harapan yang besar. Aku selalu percaya keajaiban, aku selalu percaya bahwa selalu ada jalan keluar. Dan sekaranglah saat nya aku percaya hal itu.

'AKU PERCAYAAA.... AKU PERCAYAAAAA...' Teriak ku, berusaha memberi semangat pada diri sendiri.

Sebuah cahaya yang menyilaukan tiba-tiba muncul di balik salah satu dahan pohon yang menyeramkan itu. Sesuatu yang terlihat seperti Keris tertancap disana. Dengan warna keemasaan, keris tersebut bercahaya dengan sangat terang.

'Senjata gaib... ya senjata gaib' Batinku.

Mataku tak bisa lepas dari keris itu. Ini adalah kesempatan besar untukku. Sebuah senjata gaib tiba-tiba muncul dihadapanku. Itu artinya kesempatan menang ada di depan mata.

Saat tubuhku terus saja dibanting kesana kemari. Tanganku berusaha menggapai keris tersebut. Hantu itu masih mengira bahwa aku pasti kalah. Dia bahkan tak minghiraukan senjata gaib yang tiba-tiba muncul ini.

Krekk...

Tanganku menggapai dahan itu dengan sangat kuat. Sedangkan sebagian ekor dari makluk itu masih meilit pada leher dan tubuhku. Satu hentakan kuat ku lakukan, dan hap, Aku berhasil mengambil benda gaib itu.

"YYYAAAAAAAA...." Teriak ku.

Dengan kekuatan yang tersisa aku berteriak dan menancapkan keris tersebut pada ekor makhluk itu.

....

....

Aku berlari dengan sangat kencang. Tak ku hiraukan rasa lelah yang tengah mendera pada rohku. Jika kalian bertanya apa hantu juga bisa lelah, maka jawabannya entahlah. Tapi kalian harus tahu satu hal, bahwa hantu terbentuk dari sebuah energi maka jika energi itu berkurang maka hantu pun tidak akan pernah ada.

Begitu pula dengan rohku ini, jika energiku habis maka aku mungkin akan segera hancur melebur. Dan sudah pasti rohku akan langsung tertarik ke dalam alam baka. Tempat dimana kami akan diadili, bukan hanya kami. Tapi kalian juga akan diadili disana jika sudah mati.

DAMN I'am a GhostWhere stories live. Discover now