Chapter 14 : Hantu Pembohong

9K 1.1K 40
                                    

"Aku menginginkan tubuhmu" Ucap Dahn.

DEG...

Tubuhku tersentak ke belakang, Aku kaget bukan main. Apa yang dimaksud Dahn dengan tubuhku. Bukankah aku hantu, mana mungkin aku memiliki sebuah tubuh. Tubuh yang sekarang aku pakai saja hanya mempan 24 jam. Itu juga karena bantuan sebuah pil Rupa. Dan kini Dahn menginginkan tubuhku. Hahaha... terdengar seperti sebuah lelucon yang menggelikan.

"Hahahaa... jadi kau masih belum tahu?" Tanyanya.

Aku menatap jengah pada hantu satu ini. Dia sangat menyebalkan ternyata. Harusnya aku tahu itu sedari dulu, dan tidak usah berurusan dengannya. Mulai sekarang aku harus berhati-hati dengan tingkah Dahn. Aku juga harus berhati-hati dengan semua ucapan manisnya itu. Dia berbahaya.

"Memangnya apa yang belum aku tahu?" Tanyaku menantang Dahn.

"Sebuah rahasia besar..." Jawabnya.

Rahasia besar?, Aku terus menatapnya waspada. Sosok hantu atau iblis dihadapanku ini sama sekali tidak bisa dipercaya. Aku tak ingin jatuh dalam jabakannya.

"Rahasia? Rahasia apa?"

"Hahahaa.... ayolah sebuah informasi itu tidak ada yang gratis... hehehe.." Dahn nampak masih menatapku licik.

Aku butuh rencana, sebuah rencana yang bisa membebaskanku dari situasi seperti ini. Aku tidak tertarik dengan rahasia itu. Tujuanku satu-staunya kini hanya pergi dari hadapannya. Tapi rupanya Dahn bisa membaca apa yang sedang ku rencanakan.

"Apa saat ini kau berencana untuk lari?" Tanya Dahn dengan senyum mengejeknya.

Aku tidak menjawab dan hanya diam menatapnya. Sepertinya tak mudah untuk pergi dari hadapannya.

"Baiklah... baiklah... akan aku beri tahu satu rahasia padamu" Wajah Dahn kini mendadak serius.

"Kau masih hidup!" Ucap Dahn tegas.

'Hah? Apa yang dia maksud' Ejekku dalam hati.

"Hahaa... kau tidak percaya? Hahaha apa kau mencurigaiku?" Tawa Dahn.

"Tentu saja, mana ada hantu yang percaya bahwa dirinya masih hidup. Apa itu lelucon?" Kini aku gantian mengejeknya.

Dahn hanya tersenyum padaku, sebuah senyuman yang masih sama, sinis dan mengejek.

"Lalu, apa kau menemukan jawaban mengapa rupamu sama sekali tidak membusuk layaknya hantu pada umumnya?" Kini Dahn menatapku dalam.

DEG...

Meski aku berdiri tegak, tapi saat mendengar ucapan Dahn barusan rasanya jantung seperti akan copot. Aku berusaha untuk tak percaya dengan apa yang Dahn katakan. Tapi entah mengapa aku memiliki firasat yang aneh. Apa yang Dahn ucapkan terdengar seperti sebuah kebenaran. Dan apa yang dia katakan, juga sama seperti yang Om Dani katakan. Meski itu semua hanya kemungkinan belaka.

"Masih belum menemukan alasannya?"

"Lihat ini..." Perintah Dahn.

Sebuah cahaya kemerahan muncul di hadapanku. Cahaya itu terlihat seperti cermin, ada sebuah gambar yang dipantulkan di dalamnya. Aku melihat sebuah gambaran yang aneh. Seseorang terbaring di atas ranjang rumah sakit, dengan selang oksigen di mulutnya. Nampak orang itu diam dan sama sekali tak bergerak. Tunggu... orang itu.... wajah itu.... mirip sekali denganku...

Aku melotot, Aku merasa kesulitan bernafas kini. Aku tak percaya dengan apa yang ku lihat saat ini.

"Kau masih hidup, dan aku menginginkan tubuhmu, serahkan padaku tubuhmu itu" Perintah Dahn.

DAMN I'am a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang