Chapter 12 : Hantu Cerdas

9.9K 1.1K 88
                                    

Setelah berbincang panjang dengan Om Dani, aku lantas pergi dari rumah itu. Rasanya kepalaku semakin dibuat penasaran mengenai jati diriku. Banyak hal yang tiba-tiba muncul di benakku. Ide-ide gila yang bisa ku pakai untuk menemukan rahasia ku sendiri.

Aku kembali pulang ke rumah Mario. Suasana rumah kini mulai sepi, karena beberapa anggota keluarga kini mulai meninggalkan rumah Mario. Dan syukurlah wanita yang bernama Diana itu juga sudah pergi.

Kaki ini melangkah menuju kamar Mario. Dan disinilah aku menemukan Mario. Dia sedang tiduran diatas kasurnya sambil menatap langit-langit kamar. Rona bahagia nampak terlukis jelas di wajahnya itu. Bukan hanya itu, senyumnya kini menghiasi bibir yang biasanya cemberut tak jelas.

'Ada apa sama Mario?... apa dia lagi mikirin si Diana itu?' Batinku.

"Kamu kenapa sih Iyo?" Tanyaku.

Tubuhku melayang dan ikut berbaring disisi Mario. Pria itu tak menjawabku, tapi masih tersenyum-senyum seperti orang gila.

"Dia masih cantik..." Ucap Mario pelan.

"Cantik? Siapa?... Ah' pasti si Diana. Iya kan?"

"Hahhaaa..." Tawa Mario pelan.

Menyebalkan sekali hari ini. Sepertinya aku sekarang menemukan pesaing baru. Ada Gita, lalu sekarang Diana, terus nanti siapa lagi coba. Rasanya Tuhan Tak adil padaku. Kenapa aku harus selalu diberi saingan seperti ini. Kapan coba aku bisa benar-benar dengan Mario. Ya, hanya aku tanpa para wanita itu.

Dengan sebal aku menutup mataku. Aku pura-pura tidur, Aku sama sekali tidak ingin melihat wajah Mario yang bahagia itu. Aku merasa seperti kalah oleh Diana. Wanita itu memang terlihat luar biasa, tentu saja aku pasti kalah jika bersaing dengannya.

....

Perlahan, tak terasa aku jatuh dalam lelap. Ini pertama kalinya aku merasa seperti tertidur dengan lelap. Aku mendengar suara-suara aneh di telingaku. Suaranya terdengar seperti bisikan-bisikan seorang wanita, dan posisinya tepat di telingaku. Aku bisa mendengar dengan jelas suara itu.

"Sayang kapan kamu bangun?"

"Sampai kapan kamu akan buat Mom terus menunggu?"

"Bangunlah.... Mom dan Dad ada disini! menunggu kamu..."

Dahiku seperti disentuh oleh sesuatu. Aku merasakan sebuah benda yang lembut menyentuh dahiku. Tidak mungkin ada seseorang yang menyentuh dahiku. Aku ini hantu, dan tak ada satu hantupun yang bersikap begitu padaku. Meski dengan menutup mata, tapi rasanya begitu nyata. Rasanya seperti benar-benar terjadi.

Hingga sebuah dengkingan keras membangunkanku. Secara refleks aku menutup telingaku dan mataku langsung terbuka begitu saja. Aku masih bingung dengan apa yang terjadi barusan. Apa itu sebuah mimpi?, bagaimana bisa?, aku ini kan hanya seorang hantu. Mataku mengerjap beberapa kali hingga pikiranku sepenuhnya fokus.

Aku sadar bahwa aku berada di dalam kamar Mario. Aku tidur tepat disamping Mario yang tengah tertidur lelap.

'Aneh, ini benar-benar aneh... tadi itu suara siapa?' Batinku.

Suaranya, aku seperti mengenal suara itu. Tapi siapa?, lagi, lagi dan lagi. Aku kembali kebingungan dengan keadaanku sendiri. Dan apa yang dimaksud dengan bangunlah, memangnya ada apa dengan bangun, apa aku tertidur.

****

Pagi ini ku putuskan untuk melakukan pencarian, pengintaian dan penelusuran. Aku akan mencari tahu jati diriku sebenarnya. Dan semuanya dimulai dari hal yang paling mencurigakan. Berawal dari 4 tahun yang lalu, saat aku pertama kali menjadi hantu.

DAMN I'am a GhostWhere stories live. Discover now