Butterflies

2.1K 208 15
                                    

Sehun menatap sebuah undangan yang baru saja ia terima. Itu undangan ulang tahun dari Heechul, salah satu seniornya di jurusan teknik arsitektur. Laki-laki itu mengundangnya ke acara ulang tahunnya.

"Heechul hyung kali ini merayakan ulang tahunnya di klub," kata Taeyong yang juga baru menerima undangan tersebut dari Taeyeon.

Taeyong, Sehun, Taemin, Chanyeol, dan Taeyeon memang sedang berkumpul bersama di café langganan mereka. Hanya sebatas nongkrong saja seperti biasa, tidak ada acara khusus.

"Whoaa apa akan ada banyak yeoja seksi di sana?" Tanya Taemin.

"Ck, aigo, Heechul oppa pasti membooking satu klub, jadi jangan harap menemui yeoja-yeoja murahan,"

"Ya! Aku bilang yeoja seksi, bukan yeoja murahan. Kau tahu kan, koneksi Heechul hyung itu banyak sekali. Siapa tahu aku bisa dapat pacar di sana," bantah Taemin.

"Apa aku boleh membawa pasangan?" Tanya Sehun tiba-tiba

"Nugu? Irene?" tebak Taeyeon. Sehun hanya tersenyum penuh arti.

"Memangnya dia mau pergi denganmu?" ledek Taeyong.

"Ya! Tentu saja dia mau! Aku sudah mengalami kemajuan, kau tahu? Ah, rasanya aku ingin tersenyum terus kalau mengingat Irene," ujar Sehun kemudian memamerkan senyum lebarnya.

Taeyeon bergidik ngeri melihat tingkah Sehun yang sangat tidak biasa itu.

"Kurasa tak masalah, toh Heechul hyung juga banyak uang dan dia suka bertemu orang baru," jawab Taemin.

"Ah akan kutanyakan padanya nanti," kata Sehun.

"Masalahnya, apa Irene mau pergi ke klub?" pertanyaan Chanyeol langsung menyentil pikiran Sehun. Ah benar juga ya. Apa gadis itu mau pergi ke klub? Bad boy saja ia labeli brengsek, apalagi klub?

"Akan aku urus masalah itu,"

●○●

Sehun menatap lurus ke depan, ke arah seorang gadis yang kini tengah membaca bukunya sambil sesekali tersenyum. Sehun kadang menaikkan sebelah alisnya atau mengernyit bingung melihat tingkah gadis itu. Apa ada hal lucu yang membuatnya tersenyum terus?

Pasalnya, gadis itu tengah membaca sebuah buku kumpulan puisi berbahasa inggris. Aigo, mendengar kata 'berbahasa inggris' saja sudah membuat kepala Sehun sakit, apalagi ditambah dengan puisi.

"Irene-a,"

Gadis itu masih saja asyik dengan dunianya sendiri, mengabaikan Sehun yang entah sudah kali ke berapa memanggil namanya.

Sehun menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengetukkan jarinya di dahi Irene, membuat gadis itu merengut kesal karena Sehun mengganggu aktivitas membacanya.

"Kau tak lihat aku sedang membaca? Masa liburan seperti ini harus kumanfaatkan dengan baik untuk menghabiskan buku-buku yang sudah kubeli. Kalau sudah masuk kuliah lagi, aku hanya bisa menghabiskan waktu membaca materi kuliah," sungut Irene.

"Apa kau selalu melakukan hal ini? Ke café, membaca buku, memesan makanan dan minuman yang bahkan belum kau sentuh sejak satu jam yang lalu, dan mengabaikan orang yang duduk di hadapanmu?"

"Ne. Mino tidak pernah keberatan dengan aktivitasku ini," Irene meraih caramel macchiato-nya dan meminumnya perlahan.

"Mino?"

"Ah lupakan," sahut Irene yang mendadak menyesal karena menyebut nama Mino tiba-tiba.

"Ehm, apakah kau ada acara sabtu malam nanti?"

Remember YouWhere stories live. Discover now