Hujan Punya Cerita

2.1K 220 6
                                    

Irene kembali meringkuk di dalam selimutnya. Ini sudah jam 11 siang, namun cuaca hari ini nampaknya tidak terlalu bagus. Sedari tadi, hujan deras tak henti-hentinya mengguyur Seoul, membuat Irene malas untuk beranjak dari tempat tidurnya.

Ponselnya berkali-kali berbunyi tanda ada panggilan masuk, namun sama sekali tak digubris olehnya. Ia malah menarik selimutnya hingga menutupi kepala, berusaha meredam dering ponselnya yang tak kunjung berhenti.

"Astaga, masih molor? Irene Eonni! Bangun! Ada seseorang yang datang mencarimu," seru Suzy yang tiba-tiba membuka pintu kamar Irene tiba-tiba, membuat gadis itu terlonjak kaget dan membuka matanya.

"Nugu?" Tanya Irene malas. Sungguh, rasanya enggan sekali beranjak dari kasurnya seharian ini.

"Pangeran berkuda putih,"

Irene memutar matanya mendengar ucapan Suzy. Suzy selalu menyebut semua laki-laki yang ia anggap tampan 'pangeran berkuda putih' dan Irene harus menebak siapakah pangeran berkuda putih itu kali ini.

Akhirnya, dengan berat hati, Irene melangkah meninggalkan kasur kesayangannya untuk menemui pangeran berkuda putih yang dimaksud Suzy. Langkahnya terhenti ketika ia menangkap sosok Sehun di ruang tengah rumahnya. Astaga, Irene butuh cermin saat ini juga!

Irene berniat untuk kembali ke kamarnya untuk merapihkan dirinya dengan cepat - setidaknya yah cukup enak dilihatlah - namun gerakannya terhenti ketika netra Sehun terkunci padanya, membuat gadis itu hanya bisa berdiri sambil menyunggingkan cengiran lebar. Irene berjalan mendekati Sehun dengan langkah kecil-kecil seraya menyisir rambutnya dengan tangan.

"Ada apa ke sini pagi-pagi?"

Sehun tertawa kecil mendengar pertanyaan Irene. Sudah jam 11 siang dan gadis itu mengatakan itu masih pagi-pagi? Yang lebih menakjubkan lagi, Irene kini berdiri di hadapan Sehun dengan piyama kebesarannya dan rambut kusut khas bangun tidur. Sehun menatap Irene dengan takjub.

Kalian boleh bilang Sehun berlebihan, tapi menurut Sehun, Irene tampak sangat menggemaskan saat ini. Kalau bisa, Sehun tak ingin ada orang lain yang melihat Irene seperti ini. Ia takut mereka juga akan jatuh hati pada Irene, sama seperti dirinya yang terjatuh semakin dalam pada gadis yang berdiri di hadapannya ini.

"Ini sudah jam 11 siang, Tuan Putri. Kau tak mengangkat teleponku. Aku ke sini untuk mengajakmu jalan-jalan,"

Irene menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal lalu meringis pelan.

"Ah.. Oh kalau begitu hmm aku siap-siap dulu," Sehun hanya menyunggingkan senyum manisnya dan dengan segera Irene berlari ke kamarnya untuk bersiap-siap.

●○●

Irene menatap kagum ikan-ikan dari balik kaca akuarium raksasa di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Irene menatap kagum ikan-ikan dari balik kaca akuarium raksasa di hadapannya. Jadi, seperti inilah rupanya keindahan bawah laut. Mengingat Irene tidak bisa berenang, tentunya gadis itu tidak mau repot-repot untuk snorkeling atau diving.

Remember YouWhere stories live. Discover now