Haeundae Beach

1.9K 240 8
                                    

Irene membuka kedua matanya pelan ketika mendengar suara berat seseorang berdendang cukup kencang di sisi kirinya. Gadis itu menoleh dan mendapati Chanyeol telah duduk di balik kursi kemudi menggantikan Sehun. Gadis itu menoleh ke belakang, menemukan Sehun dan Seulgi yang ternyata masih tertidur pulas.

"Ah kamu sudah bangun? Apa suaraku begitu mengganggumu?" Tanya Chanyeol yang menyadari Irene telah bangun dari tidurnya.

"Ah, tidak apa-apa. Aku ketiduran tadi. Apa Sehun marah?" Tanya Irene. Sebelumnya, Sehun berhasil membuat Irene berjanji untuk tetap terjaga menemani lelaki itu menyetir membelah malam menuju Busan, tapi nyatanya hanya selang 3 lagu Irene bahkan sudah jatuh tertidur.

Aish kenapa juga aku harus memutar lagu-lagu slow? Rutuk Irene dalam hati.

"Yaaahh dia kesal sih. Tadi dia membangunkanku dengan wajah cemberut, tapi biasanya nanti dia akan lupa. Mana tahan dia marah lama-lama dengan kamu," Irene hanya mencibir menanggapi ucapan Chanyeol.

"Aku serius! Aku berani bersumpah! Demi dewa Neptunus!" Kata Chanyeol sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V. Irene tertawa pelan mendengarnya.

"Kenapa dewa Neptunus? Ada-ada saja,"

"Itu sudah jadi kebiasaan kami hehehe," Irene langsung mengerti. Kami di sini adalah Chanyeol, Sehun, dan 2 orang lainnya yang berada di mobil berbeda, Taemin dan Taeyong. Atau mungkin juga dengan gadis yang ada di mobil itu? Ah Irene lupa siapa namanya.

"Chanyeol-ssi, apa kalian sering bepergian seperti ini?" Tanya Irene setelah meregangkan tubuhnya yang mulai terasa pegal karena duduk terlalu lama. Ia menoleh melihat jam yang terpampang di mobil. Jam 11 malam lewat 15 menit. Sepertinya ia tertidur lumayan lama. Cukup lama untuk Sehun merasa sendiri dan kesepian.

"Lumayan. Jika kuliah sudah mulai menyebalkan biasanya di akhir pekan kami pergi entah ke mana. Daejon, Ilsan, Daegu, Sokcho, Jeonju. Kali ini Busan. Bepergian seperti ini mengasyikan, meski lelah juga,"

"Apa kalian selalu menyetir sendiri,"

"Seringkali begitu, tapi waktu itu kami menggunakan KTX untuk pergi ke Daegu karena semuanya lelah dan tidak ada yang mau menyetir. Hanya Taeyeon yang bersedia menyetir. Tentu saja kami melarangnya. Bagaimana mungkin seorang gadis menyetir di malam hari sementara kami para lelaki tidur," ah jadi namanya Taeyeon. Irene ingat sekarang!

"Ah apa Taeyeon sunbae selalu ikut? Perempuan sendiri?"

"Ne. Taeyeon sangat dekat dengan Taemin dan Taeyong karena mereka satu SMA. Biasanya kami menyebut mereka dengan triple Tae. Awalnya dia takut pada kami, tapi sekarang malah kami yang takut padanya. Dia sungguh garang! Sama sepertimu," ucapan Chanyeol sontak membuat Irene melotot pada lelaki itu.

"Mwoya? Aku garang? Kata siapa?"

"Nah nah itu barusan tadi. Benar ya ternyata apa yang dikatakan Sehun. Gadis cantik itu garang, dingin. Dia bilang lidahmu tajam. Benarkah?"

"Omo! Jadi Sehun menjelek-jelekkanku?" Tanya Irene tidak percaya. Chanyeol tertawa mendengar penuturan gadis itu.

"Aniya. Dia menceritakan semua tentangmu. Setiap dia berbicara, pasti selalu tentangmu. Bisakah kamu lebih lembut terhadapnya? Sudah lama rasanya aku tidak melihat dia sebahagia ini,"

"Hmm aku tidak bisa janji. Memang seperti apa dia biasanya?"

"Setiap orang punya bukit dan lembah bukan? Kurasa sejak bertemu denganmu, Sehun akhirnya berani mendaki sehingga ia perlahan mulai meninggalkan lembahnya yang gelap,"

Irene terdiam cukup lama mendengar ucapan Chanyeol barusan. Lelaki itu menyadarinya. Ia menoleh menghadap Irene sekilas dan menanyakan apa yang gadis itu pikirkan.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang