40 [Leukimia]

2.9K 139 4
                                    

Mulmed cewek bohai Gruidina kucinta yang udah banyak permak + oplas

"Berjanjilah, Matthew David Morris"ujar Ariana mengajukan jari kelingkingnya

"Untuk masa depan penerus Apple Production"ucap Matthew mengaitkan tangannya di Ariana

"Bagaimana kalau dia pernah bercinta dengan lelaki diluar sana?"

"Daddy!!!"

Teriakan menggelegar Dari Gruidina membuat rumah menjadi geger, kedua sepasang kekasih itu langsung menoleh kearah sumber suara dan beranjak pergi dari sofa mereka mendekati kamar putrinya

"Aaaaaaaa"

Teriakan itu kembali lagi terulang, mereka mempercepat langkahnya.Terlihat Gruidina tengah menjambak rambut coklatnya di sisi kamar duduk memeluk lututnya seperti ketakutan, padahal tak ada apapun yang aneh didalam ruangan gadis itu

"Ada apa?"ucap Matthew khawatir mendekat kearah putrinya

"Jangan dekati aku!!"teriakan nyaring itu membuat Matt segera menjauh

Ia duduk menangis sesegukan, ini begitu aneh padahal tak ada apapun di dalam kamarnya.Rumah itu penuh dengan pengamanan jadi mana mungkin Beruang ataupun kijang akan masuk kedalam kamarnya lalu mengambil beberapa lingerie miliknya.

"Katakan Guidy"ucap Ariana dengan wajah tak karuan

Gadis itu menatap tajam ibunya, tak salah lagi Ariana akan membuat wajah khawatir.Gadis itu tak menjawab pertanyaan sang ibu melainkan ia tertawa dan tiba tiba menangis lalu tertawa lagi

"Ini benar benar buruk"seru Ariana menekan nomor pada ponselnya

"Apa yang kau lakukan?"tanya Matt

"Hallo, brooke.Ku harap kau cepat datang kesini.Ini sungguh darurat "ujar Ariana dengan tidak karuan

"Katakan padaku Ariana, Ada apa?"tanya brooke sedikit panik

"Tolong, tolong"Ariana menutup telepon nya

----------------------

Georgia international hospital

Terkulai lemah diatas ranjangnya, Guidy dengan mata sayu dan bibir berwarna pink pucat.Ia sesekali melihat keadaan sekitar lalu tidur kembali.Ia menderita leukimia, padahal tidak ada tanda tanda lainnya.Sebelum ia berada dirumah sakit, ia kejang kejang saat brooke datang kerumahnya

"Maaf nyonya Morris, untuk saat ini kami belum bisa mengatakan bahwa ia terkena leukimia.Karena ini begitu membingungkan, apakah sebelumnya ia mimisan secara berlebihan dan pingsan tanpa alasan?apa ia terpengaruh Drugs ?"tanya dokter pada Ariana

"Belum pernah dokter, terakhir kali ia mimisan pada tahun lalu.Dan ia belum pernah pingsan.Ia baik baik saja selama lni.Untuk Drugs mungkin itu penyebabnya"jelas Ariana tertunduk

Dokter menghela nafas"kami belum bisa memastikan, tapi apa salahnya kalau kita bawa ia ke rumah sakit yang lebih canggih.Alat alat di rumah sakit ini tidak secamggih di rumah sakit New york dan London"

"Kalau saya boleh bertanya dokter, bagaimana tanggapan dokter Brooke tentang Guidy saat ini?"tanya Ariana

"Ia beranggapan bahwa penyakit ini biasa saja, mungkin karena suhu dan psikologis yang kurang baik"ucapnya

"Baiklah dokter, saya akan pertimbangkan dahulu.Terima kasih dokter"ucap Ariana

Dokter beranjak dari kamar pasien dan keluar ruangan, Ariana melihat keadaan putrinya tak kuasa menahan tangis.Ia berlari kearah taman dan duduk termenung sambil meneteskan air matanya.Air mata memang mahal untuknya, ia benci air mata.Tapi kali ini Ariana tidak bisa menahan air emosi itu berlama lama di kelopak matanya.

"Apa ini Ariana yang selanjutnya?gadis nakal yang hobinya keluar malam pergi pagi pulang pagi.Telah terlancur mencintai dunia obat obatan dan dunia terlarang.Seharusnya aku tidak meninggalkan ia, seharusnya aku tidak melakukan pekerjaan, seharusnya aku dirumah mendidik dan mengajari putriku tata krama dan agama.Dan sekarang, aku tak bisa berbuat apa apa.Ia sudah jatuh ke lautan terlarang.Ya Tuhan, berikan petunjuk agar semua baik baik saja.Yang kuinginkan adalah keluarga bahagia, maaf aku telah mengabaikan putriku puluhan jutan kali"ujar Ariana mengangkat kedua tangannya

Ia tertunduk kembali menatapi nasibnya, dan sesekali mengangkat kepalanya untuk melihat langit langit.Syukurlah kalau tempat ini lumayan sepi jadi Ariana tak perlu jaim untuk menangis.

Seorang lelaki berjalan kearahnya, ia tersenyum entah itu senyum jahat atau sebaliknya.Ia duduk disebelah Ariana dan mengelus punggung Ariana

"Aku tahu perasaanmu nyonya Morris"ucapnya

Ariana yang menyadari itu langsung mengankat wajahnya dan menepis Air matanya.Ia melihat lelaki disebelahnya dan tak pernah melihat sosok itu sebelumnya

"Penyesalan selalu diakhir, bagaimana pun itu sangat sulit untuk memperbaiki nya"ucap lelaki tampak sama umurnya dengan Matt

"Maaf kalau boleh bertanya, siapa kau?"tanya Ariana melepas tangan lelaki itu dari punggungnya

"Aku dan Matt satu SMA saat itu"ucapnya

"Ingat Ariana, lakukan yg terbaik untuk anakmu.Kesempatan tidak datang dua kali"ucap nya

"Apa maksud mu?"tanya Ariana heran

"Setelah ini, berikan ia waktu yang lebih baik, jangan biarkan ia melakukan hal terlarang.Berikan waktu untuk menasehatinya secara lembut, larang ia untuk pergi ke club"ucapnya

Ariana tersenyum dan menatap kearah taman sekitar, yang dikatakannya benar.Setelah ini ia harus melakukan putrinya lebih baik.

"Terima kasih, kau sangat baik"Ucap Ariana tersenyum

"Semua akan baik baik saja, jangan anggap putrimu terkena Leukimia.Ia akan baik baik saja"ucapnya

"Kau lelaki baik, boleh kutahu siapa namamu?"tanya Ariana

Ia tertegun beberapa detik "namaku --"

Tbc.

Biasanya orang orang liburan gini nulis ff panjang panjang tapi gue baru kemaren nulis, sorry banget gue jarang post ini aja gue baru pulang liburan dan minggu depan gue udah sekolah.Huh,ampe ketek gue berubah jadi blonde juga liburan gak lebih dari 2 bulan,-
Nanti gue usahain double post deh

-Lovely ketek blonde

-Lovely ketek blonde

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Marriage Where stories live. Discover now