1 [Guest]

35.1K 774 42
                                    

Ariana Point Of View

   Ariana Amanda Edberth, ya itu aku. Seorang gadis berumur 18 tahun yang berkepribadian buruk. Well, jangan fikir aku ini seperti pada kebanyakn cerita. Mungkin kalian akan berfikir dua kali ketika mendengar nama margaku. Aku tidak seperti pada kebanyakan cerita yang pemerannya setengah Amerika-Indonesia. Nama margaku adalah Edberth, dan itu adalah marga Indonesia. Entah mengapa nenek buyutku membuat marga itu. Banyak orang-orang ketika membaca namaku mengira bahwa aku itu adalah bule, dan pada saat mereka melihat wajahku mereka terkejut dan berkata "Dikirain bule"
Ini sering terjadi di saat hari pertama masuk sekolah.

   Aku sudah biasa dengan itu, namun aku tak habis fikir mengapa nenek membuat marga dengan nama seperti itu? Aku lebih suka marga ting-ting, kuya, atau onsu gitu biar gak diejek dengan kesalahan nama.

   Oh ya, aku anak bungsu tepatnya anak ke 2 dari pasangan Shofie Edberth dan Dimas Edberth. Aku mempunyai kakak yang bernama Jake Dimas Edberth. Usianya mengunjak 23 tahun pada bulan Mei kemarin. Saat ini ia tengah berkuliah di Amerika tepatnya di New york. Kau tahu? Dia mewarnai rambutnya menjadi ungu unicorn dan curly. Hahaha dia mengirim foto rambut baru itu di snapchat beberapa hari lalu, hal itu membuatku ingin muntah seblak lewat pori-pori.

   Untuk fisik, tinggi dan berat badan bisa dibilang aku cukup ideal untuk gadis-gadis sebayaku, aku tidak terlalu pendek ataupun tinggi namun--ugh okay aku pendek, tinggiku 158 cm. Sedangkan tinggi Jake 185 cm, kau bisa bayangkan betapa mungilnya aku berada di samping manusia bagong itu. Entahlah padahal Mama dan Papa tubuhnya tidak terlalu tinggi.

   Banyak yang beranggapan kalau kakak ku tidak mirip Mama dan Papa tetapi tak sedikit pula dari mereka beranggapan kalau Jake itu mirip orang Latin, iyuhhh yang benar saja.

"Lo anak pungut, Mama dan papa gak mirip orang Latin tuh" Cibirku

"Mama papa juga gak mirip sama lo, lo tuh yang anak pungut. PENDEK" Balasnya tinggi

"Mama itu pendek sama kayak gue. Gak bagong kayak lu, Papa juga tuh masih di ambang batas normal. Dasar hantu egrang" Yaps, aku punya fakta lebih kalau aku ini original anak Mama Papa. Original ya, tanpa remix ataupun micin.

"Mama lulusan Oxford, Papa lulusan di Finlandia. Berartikan mereka itu pinter dan berprestasi, terus kalau Ari pinter kasih alasan ya?" Jake memyudutkan bibirnya keatas sambil melotot kearahku.

"Lo itu anak pungut titik titik titik titik!!" Pekikku.

   Dan disaat itulah Mama menghempaskan piringnya. Papa keluar dari ruang kerjanya dengan mata melotot kearah kami. Jake menyalahkanku dan Papa memarahiku. Bangke sekali.

   Tapi setelah kulihat-lihat, Mama mirip aku dan Papa sekilas mirip kakak. Terserah, yang penting aku adalah anak Mama Papa.

"ARII! BANGUNN! LAGI-LAGI  TELAT UNTUK KE 1565 KALINYA!" Teriakan menggelegar memenuhi seluruh penjuru rumahku. Aneh tapi nyata rumahku sangat luas, Mama berada di dapur luar lantai dasar dan aku berada di lantai 3 tepatnya di kamarku.

"Ini masih pagi Maa!!" Pekikku membenamkan tubuh pada kain selimut. Yang benar saja pagi-pagi buta seperti ini Nama membangunkan ku, dikira aku ini petani apa?

    Sebenarnya aku ini sudah masuk alam sadar namun setan-setan terkutuk menindih tubuhku agar aku tidak bisa berdiri untuk menemui orang-orang dibawah. Oh ya, di rumah aku termasuk jenis makhluk garang level 9. Papa aja gak berani tuh ngebangunin aku.

"Ini jam 06.40 kamu masuk jam 7!!" Tiba-tiba sosok wanita dengan gulungan handuk di atas kepalanya membuka pintu kamarku dengan keras, ia membawa jam baker yang berdering menunjukan pukul 06.40.

Young Marriage Where stories live. Discover now