part 28

2.4K 145 1
                                    

Sebulan sudah tepatnya harinya ali dan prilly akan kembali ke Jakarta, projectnya di Palembang hampir selesai. Untuk itu ali memutuskan untuk mengawasinya di Jakarta saja dan menyerahkan tanggung jawabnya pada vino yang akan bertugas sampai pembangunan hotel tersebut selesai.

Setelah semuanya sudah siap kini ali dan prilly pun bergegas meninggalkan apartement, mereka harus segera menuju bandara karna memang pesawat akan take off pukul 3 sore sedangkan sekarang sudah menunjukkan pukul 2 siang. Jarak antara apartement menuju bandara membutuhkan waktu sekitar setengah jam, itupun kalau tidak macet. Justru itu mereka harus segera menuju bandara karna mereka tidak ingin sampai tertinggal pesawat.

Tepat 10 menit lagi pesawat akan take off, ali dan prilly pun kini sudah tiba di bandara dan segera masuk karna waktu yang mengejar keduanya untuk segera memasuki pesawat.

"Sampai keringatan gini, capek yah?" Tanya ali sambil menyeka keringat yang ada di kening prilly.

"Iya nih, abisnya buru-buru banget sih jalannya. Capek tau." Ucap prilly yang mengeluh manja.

"Yaudah sini tidur, nanti kalau udah sampai aku bangunin kamu."

Prilly pun menyandarkan kepalanya di bahu ali, tangan ali pun mengusap lembut pipi prilly sehingga membuat prilly merasa nyaman dan kini sudah memejamkan matanya.

Tidak terasa kini pesawat yang mereka naiki akan mendarat tepat di bandara Soekarno Hatta, tangan ali terulur mengelus lembut pipi prilly sehingga membuat prilly merasa terusik dengan sentuhan lembut di pipinya.

Prilly mengerjapkan matanya dan mendapati ali yang tersenyum padanya, begitupun prilly yang membalas senyuman ali. Tepat pukul 8 malam kini mereka tiba, keluarnya dari dalam pesawat tangan ali selalu saja menggenggam erat tangan prilly. Keluar dari dalam bandara ali segera memasukan barang-barang mereka ke dalam bagasi taksi setelahnya mereka pun bergegas untuk segera pulang ke rumah kontrakannya.

Tepat pukul setengah sebelas malam mereka tiba, ali melihat ke sampinngnya ternyata prilly terlelap tidur. Ali yang tidak tega untuk membangunkannya pun memutuskan untuk menggendong prilly lebih dulu.

"Pak, tunggu sebentar yah. Saya bawa istri saya dulu." Ujar ali pada supir taksi.

"Iya mas, gpp. Lagian kasihan istrinya terlihat capek, habis pulang bulan madu ya, mas?" Ucap supir taksi membuat ali tersenyum malu.

Ali segera menggendong prilly dan segera membawanya untuk segera masuk ke dalam rumah, di baringkan tubuh mungil prilly dan ali meninggalkannya untuk segera mengambil barang-barangnya yang berada di dalam bagasi taksi.

"Terima kasih, pak." Ucap ali pada supir taksi tersebut.

"Sama-sama, mas. Semoga pernikahannya langgeng dan cepat di kasih momongan." Balas supir taksi tersebut semakin membuat ali tersenyum.

"Amin, pak." Ucap ali sambil memberikan beberapa uang untuk membayar taksi. "Uang kembaliannya di ambil saja, pak." Lanjut ali membuat bapak supir taksi merasa senang.

Setelahnya ali segera kembali untuk masuk ke dalam rumah, ia pun juga masuk ke dalam kamar. Dengan senang hati ali pun membantu prilly melepaskan wedges yang masih di pakai oleh prilly.

Membenahi selimut prilly dan setelahnya ali bergegas untuk membersihkan dirinya dan melaksanakan sholat isyanya. Sehabis sholat isya ali pun ikut beranjak untuk ikut berbaring di samping prilly tidak lupa di kecup kening prilly sebelum ali ikut memejamkan matanya.

Sinar matahari telah masuk melalui celah jendela, cahayanya mengusik seorang pria tampan yang masih terlelap dalam tidurnya. Belum lagi aroma masakan yang menusuk-nusuk indra penciuman ali, ali membuka mata dan tangannya meraba ke samping tapi tidak mendapati prilly.

Tanya HatiWhere stories live. Discover now