part 21

2.3K 149 0
                                    

"Ngapain lo ngajak gue buat ketemu, tumben banget !" Ucap fanya yang baru saja datang.

Semalam memang prilly yang menelpon fanya untuk bertemu dan bercerita kalau kemarin dirinya bertemu dengan halik bersama seorang wanita lain.

Prilly menatap malas sahabatnya itu, terkadang fanya selalu membuatnya jengkel bahkan kesal, tapi hal itu tidak membuat prilly menjauh dari fanya justru ia sangat menyayangi fanya.

"Lo bisa nggak sih kalau ketemu gue itu datang tepat waktu !" Kata prilly jutek pada sahabatnya itu.

"Yaelah cuma telat 15 menit doang sih, prill. Lagian ada apaan sih lo ngajak gue ke sini?"

"Ya tetap aja kerjaan lo telat mulu."

"Udah deh nggak usah marah-marah, kenapa tuh muka kayanya kusut banget?"

Prilly menghela nafasnya, dirinya sendiri binggung ingin memulai cerita darimana. "Prill, kenapa malah diem, aneh tau nggak lo!" Gertak fanya membuat prilly menatap tajam ke arah sahabatnya itu.

"Gue binggung sekarang, fan?"

"Apaan yang lo binggungin ahh? Jangan bilang soal halik?" Tebak fanya membuat prilly mengangguk.

Fanya menghela nafas kesal bila mendengar prilly bercerita dan menyebut nama halik, karna memang dari awal prilly bertemu hingga menjalin sepasang kekasih dengan halik, fanya tidak menyetujui dan tidak suka pada halik karna memang fanya tau halik seperti apa.

Sudah berkali-kali fanya memberitahu kelakuan halik bila di belakang prilly, tapi prilly tidak menghiraukannya. Sampai fanya lelah dan membiarkan prilly tau dengan sendirinya.

"Kenapa lagi sama dia?" Tanya fanya cuek.

"Semalam gue ketemu dia."

"WHAT !!!" Pekik fanya yang terkejut membuat semua orang melihat ke arah mereka.

"Fan, bisa nggak sih jangan teriak gitu. Malu tau nggak !"

"Ya lagian kok bisa, bukan kata lo dia lagi ke jepang yah?"

"Yang gue tau begitu, tapi kenyataannya semalam gue lihat dia sama cwe lain."

Dalam hati fanya bersorak senang karna perlahan prilly akan menyadari siapa halik sebenarnya, dan prilly bisa membuka hatinya untuk ali. Laki-laki yang berhati baik dan pantas untuk menjadi teman hidup prilly.

"Udah gue bilangkan halik itu brengsek dan bejat, udahlah mending sekarang lo buka hati lo buat suami lo itu."

"Gue harus pastiin dulu, fan. Bisa aja kan cwe kemarin itu sepupunya." Ujar prilly yang masih membela halik.

"Eh prill, kalau yang namanya cowo brengsek tetap aja brengsek. Semua cwe yang dekat sama dia dan ketahuan pasti bakalan bilang sepupunya. Lo oon juga yee." Cetus fanya asal karna sudah kesal dengan prilly yang masih membela halik.

"Iya juga sih."

"Udahlah prill, gue yakin perlahan lo bakalan suka bahkan cinta sama ali. Mungkin sekarang perasaan itu udah ada tapi lo nggak pernah sadari itu."

Prilly terdiam mencerna setiap kata yang fanya ucapkan, ucapan fanya seketika membuat prilly teringat kejadian semalam. Kejadian di mana prilly begitu sakit melihat halik bersama yang lain dan ali lah yang membuat dirinya seketika melupakan kejadian yang sempat ia lihat.

Prilly masih terdiam bahkan panggilan sahabatnya tak ia hiraukan, tiba-tiba saja fanya membulatkan matanya terkejut saat melihat seorang pria yang sedang berciuman di depan umum. Fanya ingin menyadarkan prilly dan memberitahu apa yang ia lihat sekarang, tapi fanya kembali mengurungkan niatnya.

Tanya HatiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon