part 15

1.8K 131 0
                                    

Jam menunjukkn pukul setengah 2 siang, sehabis ali sholat dhuzur. Ali kembali ke kantor dan saat ia lihat sekarang sudah pukul 2 tepat, ali menggantung jasnya di lemari yg di sediakan di ruangannya. Setelah itu ia mulai keluar ruangan dan menuju basment tempat dimana ia memarkirkan mobilnya.

"Li, mau kemana?" Tanya randy yg bertemu dengan ali di dalam lift.

"Gue mau jemput prilly". Ucap ali.

"Siapa?"

"Anaknya om rizal".

"Oh calon toh".

"Yaudah ran, gue duluan". Pamit ali saat lift berhenti tepat di basment.

"Hati hati bro". Teriak randy dan hanya di acungkan jempol oleh ali.

Randy hanya mampu tersenyum melihat sahabatnya yg akan menikah, ia cuma bisa berdoa kelak dirinya dapat pasangan hidup yg baik.

Ali kini sudah berada di jalan, jalanan jakarta yg macet membuat ali berpikiran bahwa dirinya akan terlambat untuk menjemput prilly. Dan ia akan terima bila gadis itu memarahinya lagi.

Tidak lama terdengar deringan dari ponsel ali, tertera di sana nama prilly. Demi keselamatannya ali tetap fokud menyetir dan membiarkan ponselnya terus berdering, di lihatnya jam tangan menunjukkn pukul setengah tiga. Ali masih harus menempuh setengah jam lagi untuk sampai rumah prilly.

Tak terasa ali tiba di rumah prilly, ia segera masuk dan ternyata prilly sudah menunggunya di ruang tamu dengan di temani oleh sang ibunda.

"Yaudah yuk jalan !" Ajak prilly.

"Prill, ali baru aja datang. Biarkan dia duduk dulu kasian capek". Ucap tante uly yg melihat ali sangat lelah.

"Gpp mah, yaudah yuk jalan". Ajak ali tidak lupa berpamitan pada tante uly dan membiarkan prilly jalan lebih dulu.

Saat sudah di depan mobil, ali pun membukakan pintu mobilnya untuk prilly. Prilly hanya menatapnya binggung.

"Sekarang kita mau kemana?" Tanya ali lembut.

"Ke percetakan undangan !"Ujar prilly ketus.

Ali mulai melajukan mobilnya untuk ke percetakan undangan, di mobil hanya ada keheningan sesekali prilly melirik ali yg fokus menyetir dan menggunakan kemeja biru dongker dengan dasi yg bertengger di lehernya.

"Lo udah balik kerja?"Tanya prilly mulai berucap.

"Belum, tadi aku izin sama bos ku". Jawab ali tetap fokus pada jalanan.

"Emangnya lo kerja apa ? Supir, teller bank, atau sales? "Ucap prilly bertanya dan mengira ngira.

Ali pun tersenyum mendengar ucapan prilly, ia melirik prilly sejenak lalu kembali fokus.

"Kenapa senyum, ada yg aneh sama pertanyaan gue?"

"Nggak ada yg aneh, prill. Cuma pertanyaan kamu lucu".

"Udah jawab aja, kerjaan lo apaan?"

"Aku cuma kuli,prill". Jawab ali membuat prilly membulatkan matanya tak percaya.

"Kuli, oh my God. Ini yg lo bilang bakal bikin gue bahagia, kalau tau kaya gini gue nggak pernah mau terima !"

"Kamu jangan khawatir, meskipun aku kuli. Aku akan tetap berusaha buat turutin apa yg kamu mau dan buat kamu bahagia". Jelas ali, prilly hanya menaikan sebelah alisnya.

"Terus ini mobil siapa?"

"Ini mobil punya teman aku, dia titip mobil ini".

"Ya Tuhan, pantes aja lo minta pernikahan sederhana !" Ujar prilly sinis.

Tanya HatiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt