part 26

2.6K 159 0
                                    

Taksi yang mereka tumpangi kini sudah tiba di bandara Halim perdana kusuma, prilly menegakkan tubuhnya yang sedari tadi bersandar di bahu ali. Prilly menatap binggung karna memang saat ini mereka tiba di bandara bukan di rumah mama uly.

"Kenapa ke bandara? Apa kamu kerjanya jauh banget yah?" Tanya prilly saat ini keduanya sudah turun dari taksi. "Jangan bilang kamu nyuruh aku antar kamu dulu dan kamu membiarkan aku pulang sendiri ke rumah mama? Iya kan?" Lanjut prilly yang mulai cerewet.

"Aku nggak akan biarkan kamu pulang sendiri."

"Terus?"

"Dengarkan aku, aku akan mengajak kamu untuk ikut aku. Aku nggak bisa tinggalin kamu sendiri apalagi harus kembali menitipkan sama mama, yuk masuk pesawatnya udah mau take off." Jelas ali tapi tak membuat prilly paham.

Ali tau prilly belum juga mengerti apa yang ali ucapkan, tapi dengan segera tangannya meraih tangan prilly dan menggandengnya untuk segera masuk.

Prilly hanya menurut saja bahkan ia hanya ikut saja kemana ali menarik lembut tangannya. Keduanya kini sudah berada di dalam pesawat.

"Li, kok bisa sih langsung beli tiket penerbangan secepat ini?" Tanya prilly sambil menatap ali.

"Aku beli tiket lagi karna memang tiket penerbangan ku yang pertama sudah terlambat, jadi aku memutuskan untuk beli lagi dan nggak hanya untuk aku tapi untuk kamu." Jelas ali membuat prilly paham.

"Hmm, aku masih belum paham kenapa kamu ajak aku?"

"Mulai sekarang aku akan selalu ajak kamu kalau aku lagi ada kerjaan di luar kota, aku nggak akan membiarkan kamu sendirian lagi."

Prilly pun mengangguk paham, kali ini jawaban ali benar-benar membuatnya tersenyum bahkan rasanya bahagia sekali. Tidak hanya itu prilly rasanya juga sudah lama sekali ingin tau tentang pekerjaan ali, karna memang selama ini ali selalu bilang kalau dirinya hanya seorang kuli. Kuli apa sebenarnya ali? itu yang selalu membuat prilly bertanya-bertanya. Setidaknya dengan ali mengajaknya prilly akan tau pekerjaan ali sebenarnya seperti apa agar dirinya bisa memaklumi ali.

Selama di perjalanan prilly menyandarkan kepalanya di bahu ali kali ini sambil memejamkan mata, ali sekarang merasa tenang karna memang kini prilly ikut bersamanya.

Pesawat kini sudah mendarat tepat di bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, ali mengerjapkan matanya dan kemudian tangannya terulur menyentuh lembut pipi prilly. Prilly pun mengerjapkan matanya dan mendapati ali yang tersenyum padanya.

"Kita udah sampai yah?" Tanya prilly dengan suara khas bangun tidurnya.

"Udah, yuk turun. Nanti lanjut lagi tidurnya di apartement." Ujar ali mengelus pipi prilly.

Prilly memejamkan matanya merasakan sentuhan lembut yang ali berikan, tidak ingin larut dalam kenyamanan yang ali berikan kini mereka pun segera turun. Tidak lupa tangan ali yang selalu menggenggam erat tangan prilly, ali tidak ingin prilly terlepas dari genggamannya.

"Jadi kita di Palembang?" Ujar prilly yang baru sadar.

"Iya, yaudah kita ke apartement sekarang. Aku tau kamu capek dan butuh istirahat." Ujar ali lagi.

Prilly dengan antusias mengangguk semangat setelahnya mereka bergegas untuk segera ke apartement tempat tinggal sementara ali selama ia menyelesaikan projectnya. Mereka kini sudah tiba di apartement, prilly menatap takjub isi apartement yang ali karna memang selalu rapih sama halnya saat ia tinggal pertama kali di apartement milik randy yang ali tempati dulu.

Selain baik hatinya ternyata ali termasuk orang yang bersih buktinya ali bisa menjaga dan merawat apartement sampai terlihat selalu bersih dan rapih seperti ini, prilly jadi merasa malu karna memang selama ini ia salah menilai ali.

Tanya HatiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt